Pare merupakan salah satu tempat di Kediri Jawa Timur yang terkenal dengan julukan Kampung Inggris. Tempat ini berada tepatnya di dua desa, Pelem dan Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Meski tempatnya kecil, namun tempat ini memiliki kesan tersendiri bagi mereka yang pernah singgah dan belajar bahasa Inggris di sana.

Berikut ini tujuh keunikan yang bisa kamu temukan saat berada di Kampung Inggris, Pare.

1. Tersedia ratusan tempat kursus Bahasa Inggris.

Sesuai dengan namanya, apabila kamu memiliki permasalahan berbahasa Inggris, Kampung Inggris solusinya. Dari sekian banyak tempat kursus yang tersedia di Kampung Inggris ini, mereka memiliki spesialisasi masing-masing yang bisa dijadikan acuan ketika ingin menggantungkan mimpimu di tempat ini.

Bukan hanya satu pilihan, tetapi kamu akan diberikan hingga ratusan pilihan kursus sesuai dengan apa yang kamu butuhkan. Menarik, bukan?

2. Memulai program belajar seharian.

Di tempat ini kamu memulai aktivitas program pertamamu setelah melaksanakan salat subuh. Kamu sudah harus menghafalkan kosakata kata Bahasa Inggris di saat kebanyakan orang masih tertidur lelap. Aktivitasmu akan berakhir pada saat malam hari menjelang tidur.Meskipun capeknya sangat luar biasa, namun dari hal tersebut kamu akan memahami bahwa untuk menjadi seorang yang mahir atau menguasai bahasa Inggris maka harus menikmati semua proses tempaan yang beratnya tak main-main.

3. Mitos semua penduduknya berbahasa Inggris.

Jangan sampai kamu salah mengartikan bila berkunjung ke Kampung Inggris, semua warganya akan berbahasa Inggris. Jangan takut bila tak bisa berbahasa Inggris, kamu tidak akan bisa makan, minum, atau membeli sesuatu dengan menggunakan bahasa Inggris. Itu hanyalah mitos. Tidak semua orang berbahasa di Pare berbahasa Inggris. Bahkan, bisa jadi kamu malah ditanya dengan bahasa Jawa. Tapi jangan khawatir, mereka akan memahami keadaanmu karena mereka tahu yang berkunjung ke Kampung Inggris tidak hanya orang Jawa saja.

4. Banyaknya pendatang dari berbagai daerah di Indonesia.

Kampung Inggris mungkin sudah tak asing bagi sebagian besar penduduk di Indonesia. Maka tak tanggung-tanggung, mereka yang datang ke Kampung Inggris bukan hanya orang Jawa saja, tetapi juga ada yang berasal dari luar Jawa seperti Samarinda, Balikpapan, Jambi, Riau, Palembang, dan masih banyak daerah lainnya lagi. Mereka rela datang jauh-jauh dari daerahnya untukbelajar bahasa Inggris di Pare.

5. Di kampung Inggris belajar tak mengenal usia dan waktu.

Berbeda dengan di sekolah, belajar Bahasa Inggris di Pare benar-benar tak mengenal usia dan waktu. Meski tetap didominasi oleh remaja dan anak-anak, faktanya masih ada orang dewasa yang belajar bahasa Inggris di sana. Bahkan sudah lumrah bila tutor yang mengajar di sana usianya lebih muda dibandingkan siswanya. Dan bukan menjadi sesuatu yang asing lagi bila di mana-mana kamu bertemu dengan orang-orang yang bercakap dengan bahasa Inggris, meski saat mereka makan dan di luar jam kursus. Itulah fungsi Kampung Inggris, belajar di mana pun tanpa mengenal gengsi.

6. Di Kampung Inggris terdapat cinta periode.

Datang dan pergi menjadi pemandangan yang wajar di Kampung Inggris Pare. Setiap periodenya pasti ada yang datang, ada juga yang pergi. Begitu pun dengan kisah percintaan di kampung ini. Sering kali istilah cinta periode ini terdengar sudah tidak aneh lagi.

Ada yang pada awalnya niat untuk belajar Bahasa Inggris dan tidak terlalu memikirkan tentang percintaan, eh malah mendapatkan dambaan hati tanpa disengaja. Setelah menjalani hari-hari bersama, makan bersama, liburan bersama, belajar bersama, tak terasa tibalah farewell party. Pemandangan haru seakan menjadi satu. Bertemu tanpa disengaja, berpisah karena cita-cita. Hayo, apakah kamu menjadi salah satunya?

7. Bilang Pare jahat, tapi tetap didatangin lagi.

Pernah dengar istilah ini? Entah dari mana datangnya istilah tersebut, yang pasti semua hal tentang Pare bikin rindu dan membuatnya terkesan jahat karena tidak bertanggung jawab atas banyak hati yang merindukannya. Ada yang hatinya tertinggal, ada rasa yang belum terungkapkan, ada lara yang tak kunjung bertemu obatnya. Walaupun begitu, Pare tetap menjadi pesona untuk didatangi lagi, lagi, dan lagi.