Tentu di antara kamu ada yang belum menikah, kan? Tak usah khawatir, dengan bujet yang terbatas pun kamu bisa menggelar pernikahan yang berkesan. Seperti yang dilakukan oleh penulis.

Nah, berikut ini penulis bakal membagikan pengalaman tentang bagaimana caranya menghemat bujet untuk pernikahan dari berbagai segi. Hal ini dapat bermanfaat buat kamu yang punya rencana nikah dan bujet terbatas.

1. Menggunakan jasa teman dekat.

Dalam pernikahan, banyak banget detail yang mesti dikerjakan. Supaya gak pusing lebih baik dibentuk panitia persiapan pernikahan sehingga pekerjaan kamu jadi lebih ringan. Panitia pernikahan bisa dari teman, tetangga, keluarga, atau juga bisa gabungan dari ketiganya. Selain mempermudah pekerjaan, panitia ini juga berfungsi untuk menghemat biaya.

2. Bernegosiasi mahar nikah atau mas kawin.

Mas kawin merupakan hal yang wajib ada dalam pernikahan. Si wanita dianjurkan untuk tidak meminta mas kawin yang dapat membebani calon suami. Pada dasarnya apa pun dapat digunakan sebagai mas kawin, bahkan segelas air putih. Jadi, sebaiknya kamu memilih barang yang murah, bermanfaat, dan tahan lama. Cincin perkawinan gak wajib ada, kecuali cincin tersebut dijadikan mas kawin. Untuk cincin, kamu bisa memilih cincin perak yang disepuh emas sehingga tidak terlalu mahal.

3. Perencanaan akad dan resepsi pada hari yang sama.

Waktu akad dan resepsi (kalau memang ada) sebaiknya dilakukan pada hari yang sama. Selain menghemat waktu dan tenaga, hal ini juga akan menghemat bujet terutama dari segi konsumsi.

4. Memilih menu sederhana.

Bujet yang paling besar dalam pernikahan dan hampir di setiap acara adalah dari segi konsumsi. Nah, dalam hal ini penghematan bisa dilakukan dengan memilih menu makanan yang sederhana tapi enak dan sehat. Jangan lupa pilih menu yang cocok untuk dikombinasi.

Menu yang biasa disajikan adalah nasi campur dengan berbagai jenis lauk. Dalam satu meja sering terdapat lebih dari satu olahan dengan bahan dasar sama, misalnya daging, ada yang dibuat sate, semur, dsb. Menu seperti itu bertentangan dengan cara untuk berhemat.

Untuk nasi campur kamu cukup dua jenis lauk, sayur, plus kerupuk, yang penting rasanya enak. Kalau kamu merasa kurang banyak bisa dibuat menu yang berbeda. Misalnya ada menu nasi campur, bakso, rawon, pecel, gado-gado, sate dengan lontong/ketupat atau menu praktis yang lain.

Jangan takut dan khawatir untuk menyajikan menu yang sederhana. Ternyata tamu lebih cenderung suka dengan menu-menu yang seperti itu. Tapi maksimal tiga menu saja cukup.

5. Minta bantuan teman untuk bikin suvenir pernikahan.

Dengan bantuan teman yang pintar desain, urusan undangan jadi gampang. Apalagi sekarang teknologi sudah canggih. Untuk suvenir memang agak ribet kalau mau bikin sendiri, kecuali ada teman yang pintar membuatnya.

Saya sarankan untuk memberikan suvenir berupa barang yang meskipun kecil tapi berguna. Bros atau tatakan gelas misalnya, paling tidak uangmu tak akan keluar sia-sia.

Sebenarnya kalau mau lebih menghemat, kamu bisa menghilangkan item suvenir dari daftar. Memang ada suvenir yang dijual dengan harga murah, namun tentu saja kualitasnya di bawah standar.

6. Pinjam kamera teman untuk dokumentasi.

Untuk kenang-kenangan tentu perlu dokumentasi. Dengan modal kamera digital dan handycam kamu sudah bisa mendapatkan hasil yang cukup bagus, tinggal edit dan cetak.

Hal lain yang bisa kamu tangani sendiri adalah masalah hiburan. Cukup dengan modal laptop, speaker, dan koleksi MP3, masalah hiburan sudah bisa teratasi. Atau kamu bisa pakai karaokean.

Jika tak punya semua peralatannya, kamu bisa meminjamnya. Gunakan semua sumber daya yang ada dan bisa kamu dapat dengan pengeluaran seminimal mungkin atau kalau bisa gak keluar uang sama sekali. Di sinilah untungnya kamu punya banyak relasi.

7. Memilih paket pernikahan yang sesuai.

Kalau kamu punya bujet di atas Rp 20 juta, lebih baik langsung saja pesan paket pernikahan. Sekarang banyak yang menyediakan paket-paket pernikahan dengan harga cukup murah jika dibandingkan dengan mengurus sendiri dan dikerjakan terpisah. Bahkan ada juga yang memberikan jasa untuk menyediakan kebutuhan pernikahan sesuai dengan bujet pernikahan yang kamu punya.

Misalnya kamu punya bujet Rp 20 juta, nanti mereka yang akan mengatur semua keperluan pernikahanmu, mulai dari undangan sampai resepsi agar sesuai dengan bujet tersebut. Barangkali tak semua detail, tapi bisa kamu tambahkan sendiri. Yang menjadi kekurangan dari cara ini adalah kamu tidak bisa memilih sesuai dengan keinginan yang pastinya membuat kurang puas.

Cara-cara di atas murni dari pengalaman dan pengamatan pribadi penulis. Kalau rencana nikah sudah positif dari kedua belah pihak, akan lebih baik kalau jauh-jauh hari persiapan sudah dilakukan. Usahakan minimal jarak antara lamaran dengan akad nikah atau resepsi adalah dua bulan.

Jika kamu meminta bantuan dan menyerahkan tugas kepada orang lain (teman, tetangga dan keluarga), jangan lupa untuk tetap memantau atau terlibat langsung (walau sedikit) di dalamnya. Ini dilakukan supaya tidak kecewa dengan hasilnya. Yang perlu penulis ingatkan adalah bahwa dalam merencanakan pernikahan, kamu masih tetap terlibat dalam adat istiadat masyarakat dan keluarga.

Walaupun kamu sendiri ingin berhemat, mungkin ada adat istiadat perkawinan (sesuai suku) yang mesti dijalankan (yang mungkin butuh biaya besar), dan juga gengsi keluarga. Buat penulis yang penting adalah menikah sah secara agama dan negara. Persoalan resepsi nomor dua.

Jangan sungkan untuk mengomunikasikan kondisi keuanganmu pada keluarga dari kedua belah pihak agar kamu tidak mengalami kesulitan ke depannya. Dengan demikian keluarga akan mengerti dan sebisa mungkin membantu. Jadi jangan takut untuk menikah dan yang penting siapkan mental. Menikah adalah sunah Rasulullah SAW dan tujuannya baik. Kalu niatnya baik, insyaallah akan dimudahkan jalannya. Amin.