Di masa Khalifah Abu Bakr As-shidq diadakan pengumpulan lafadz-lafadz Alquran yang berada di tulang, kayu, batu, dan puing yang berserakan. Ini karena banyaknya penghafal Alquran yang meninggal di medan perang sehingga dikhawatirkan Alquran akan musnah.

Lalu dilanjutkan pada masa Khalifah Utsman Bin Affan yang mengadakan pembukuan Alquran karena semakin meluasnya daerah Islam sehingga banyak perbedan dalam membaca Alquran. Lalu terbukukanlah Alquran dengan istilah Mushaf Utsmani.

Seiring berjalannya waktu semakin banyak penghafal Alquran di mana-mana. Mereka mengabdikan dirinya untuk terus membaca kalam-Nya, berkomunikasi mesra dengan-Nya. Serta menjadi uswah untuk umat manusia dalam hal ketaatan membaca Alquran. Rasulullah SAW bersabda:Ahli Quran merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya. (HR.Ahmad)

Tak semua orang bisa menjadi penghafal Alquran karena hanya hamba pilihan Allah-lah yang mampu menjalankan amanah tersebut. Semua itu dimulai dari niat, ikhtiar, doa, dan konsistensi. Banyak orang yang ingin menjadi penghafal Alquran tapi tak tahu dengan cara dan metode seperti apa mereka bisa memulainya.

Berikut ini adalah cara-cara yang efektif bagi para pemula untuk menghafalkan Alquran.

1. Dianjurkan untuk menggunakan mushaf pojok/ mushaf standar Internasional.

2. Mengaji atau menyetorkan hafalan pada guru. Dibutuhkan guru untuk menyimak setoran hafalan dan carilah guru yang memang ahli dalam bidang Alquran. Karena guru sangat berperan penting dalam menghafalkan Alquran.

3. Mulailah dengan membaca bin-nadhzr (melihat) karena dibutuhkan bacaan yang lancar dan benar dalam membaca Alquran sehingga harus diawali dengan membaca bin-nadhzr. Pasti akan sangat kesulitan jika membaca Alquran belum lancar tapi sudah memulai hafalan. Karena kualitas bacaan yang bagus sangat dibutuhkan dalam menghafalkan Alquran.

Usahakan ada yang menyimak bacaan bin-nadhzr agar ada yang membenarkan saat ada bacaan yang salah. Karena imbasnya adalah di hafalan yang akan melekat di memori. Jika dari awal membaca sudah salah, maka yang akan menempel di memori pun akan salah dan tidak mudah untuk memperbaikinya.

4. Untuk menambah ketertarikan dalam menghafal, bacalah terlebih dahulu arti dari ayat yang ingin dihafalkan sehingga hal itu akan mempermudah dalam menghafalkan Alquran.

5. Hafalkan ayat demi ayat berulang-ulang. Jika ayatnya panjang maka buatlah penggalan per kalimat agar lebih mudah dihafalkan. Lalu sambungkan dengan kalimat selanjutnya hingga utuh satu ayat dan ulangi ayat yang sudah dihafal berkali-kali.

Lakukan hal tersebut hingga ayat-ayat berikutnya. Jika sudah menghafal dua ayat, maka gabungkan ayat pertama dan kedua lalu bacalah berkali-kali hingga lancar. Lakukan hal tersebut hingga utuh satu halaman. Jika sudah hafal satu halaman maka bacalah berulang kali hafalan tersebut sampai benar-benar lancar di luar kepala sehingga bisa memulai untuk menghafal halaman berikutnya.

6. Jangan berpindah pada juz berikutnya jika juz yang dihafal sebelumnya belum benar-benar lancar. Hal itu agar tidak mempersulitmu dalam menjaga hafalan.

7. Jika sudah menghafal beberapa juz, bacalah hafalan tersebut setiap hari hingga hafal 6 juz, lalu bisa membaginya menjadi dua hari, yaitu tiga juz per-harinya. Membaca lebih dari satu juz per hari dapat melatih otak, mulut, hati, dan tenaga agar terbiasa banyak membaca Alquran setiap harinya.

Setiap orang pasti punya cara tersendiri dalam menghafalkan Alquran sesuai dengan kemampuan dan kadar otak masing-masing. Semoga artikel ini bermanfaat.