Mi instan memang termasuk makanan yang sangat lezat untuk sebagian orang. Makanan satu ini cocok disajikan saat sedang dalam kondisi darurat karena tahan lama dan mudah membuatnya. Mi instan biasanya menjadi penolong saat seseorang tak punya uang, malas keluar, kehabisan lauk di malam hari dan sebagainya. Namun tak jarang banyak juga orang yang memilih makan mi instan walau ada makanan ataupun lauk yang lebih sehat.

Mi instan memang memiliki rasa yang lezat dan variannya pun banyak. Tapi makanan satu ini tidak baik jika terlalu sering dikonsumsi. Mengutip dari klikdokter.com terlalu sering mengonsumsi mi instan dapat memicu gangguan pencernaan seperti konstipasi karena bahan mi yang cukup sulit diuraikan oleh pencernaan. Terlalu sering makan mi juga dapat memicu hipertensi karena kandungan natrium pada bumbu mi instan serta bisa memicu diabetes melitus.

Lalu, bagaimana cara agar kecanduan mi instan bisa berkurang? Berikut tips sederhana yang memungkinkan untuk kamu coba.

1. Berkomitmen untuk hidup sehat dan membatasi diri makan mi instan tiap minggunya.

Semua berasal dari niat dan tekad, sebab usaha tanpa niat dan tekad yang kuat tentu tidak akan maksimal hasilnya. Kamu harus menepati janjimu untuk hidup lebih sehat dengan cara mengurangi konsumsi mi instan. Misalnya jika kamu makan mi instan hampir tiap hari dalam seminggu, makan kurangi menjadi cukup sekali atau dua kali dalam seminggu. Dan jika sudah mulai terbiasa pangkas lagi sampai berubah menjadi sebulan sekali.

Awalnya memang agak sulit dilakukan, namun ingat janjimu pada diri sendiri. Kamu harus melawan jika tiba-tiba ada godaan untuk melanggarnya mulai mencuat.

2. Sediakan stok sayuran, tahu, tempe, telur, ikan beku atau lauk yang memungkinkan disimpan agak lama di kulkas.

6 Tips sederhana untuk mengurangi kecanduan mengonsumsi mi instan Foto: scmp.com

Sering kali orang mengonsumsi mi instan karena tidak ada lauk atau tidak cocok dengan lauk yang tersedia. Mulai dari sekarang rajin-rajinlah menyetok sayuran, tahu, tempe, ikan atau lauk lain yang memungkinkan disimpan agak lama di kulkas agar saat situasi tersebut terjadi kamu bisa memasak apa yang ada di kulkasmu.

Jangan langsung bilang repot, masak saja yang sederhana. Misal telur dadar dengan daun bawang, seledri lalu di atasnya ditambahkan kecap maupun saus. Atau kamu bisa makan ikan kalengan yang cukup dipanaskan. Jika punya stok ikan asin ataupun bandeng presto maka kamu pun tinggal menggorengnya.

Akan lebih baik jika ada sayur. Kamu bisa membuatnya menjadi oseng-oseng dengan menambahkan kecap pun sudah sangat lezat. Atau cukup merebus sayur kemudian menyiramnya dengan bumbu kacang.

3. Jika masih ada sisa nasi, kamu bisa membuatnya menjadi nasi goreng.

6 Tips sederhana untuk mengurangi kecanduan mengonsumsi mi instan

Foto: foodsgirl.com

Tips lain bisa kamu coba adalah membuat nasi goreng saat di kulkas minim bahan. Kamu tinggal beli sosis atau telur dan kerupuk sebagai topping. Jika tidak ada bumbu di dapur kamu bisa pakai bumbu instan sebab sekarang juga banyak yang menjual bumbu nasi goreng instan.

4. Memesan makanan saat di kulkas atau dapur tidak ada makanan atau bahan makanan sama sekali.

Memang akan menambah pengeluaran, namun setidaknya kamu bakal terhindar dari makan mi instan. Selain itu kamu bisa memilih makanan sesuai selera, entah sayur atau lauknya yang banyak. Jika malas keluar rumah, kamu juga bisa memesan lewat aplikasi ojek online. Tiap minggu biasanya ada diskon lho. Selain itu secara tidak langsung kamu juga membantu UMKM dengan membeli dagangan mereka.

5. Jangan menyetok mi instan di rumah.

Kebiasaan beberapa orang adalah menyetok mi instan daripada sayuran dan lauk pauk di kulkas. Usahakan jangan ada mi instan di rumah karena akan menggoyahkan komitmenmu untuk mengurangi konsumsinya. Namun jika terasa sangat berat, cukup stok satu atau dua bungkus mi instan saja di rumah jika kondisi kantong sedang tipis.

6. Tahan diri jika ada varian mi instan baru yang muncul.

Hal lain yang membuat orang suka makan mi juga karena sering adanya varian baru yang dihadirkan. Tentu varian baru tersebut bakal meningkatkan rasa penasaran konsumen. Maka kamu perlu menahan diri dan ingat jadwal kamu untuk mengonsumsi mi instan, ya.

Ingat, hidup sehat itu tidak instan dan memang butuh tekad dan usaha yang kuat. Semoga tips di atas dapat bermanfaat.