Selama masa pandemi virus Corona, anak sekolahan dari mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi diimbau untuk belajar dari rumah. Imbauan ini tidak bisa ditentukan secara pasti kapan akan diakhir lantaran virus Corona masih menjangkiti orang di mana-mana.

Kalau anak sekolahan sudah bisa sedikit bernapas lega karena Ujian Nasional ditiadakan, tidak begitu dengan mahasiswa. Para mahasiswa di tingkat akhir tetap harus mengerjakan skripsi sebagai syarat kelulusan.

Padahal semestinya saat mengerjakan skripsi harus ada bimbingan tatap muka dengan dosen pembimbing, mencari referensi literatur di perpustakaan atau toko buku, melakukan penelitian lapangan, dll. Lantaran semuanya sebisa mungkin dilakukan di dan dari rumah, maka harus ada siasat dan strategi agar pengerjaan skripsi tetap berjalan lancar di tengah situasi semacam ini.

1. Bikin rancangan penelitian berbasis studi pustaka daripada penelitian lapangan.

Karena kita sekarang dibatasi untuk tidak 'berkeliaran' di luar rumah, maka ada baiknya mempertimbangkan penelitian berbasis studi pustaka. Kalau melakukan penelitian studi pustaka maka yang dilakukan adalah menghimpun informasi atau mengkaji suatu objek yang diperoleh melalui buku-buku atau sumber literatur lainnya. Maka, penelitian macam ini bisa dilakukan di rumah saja.

2. Berkonsultasi dengan dosen pembimbingsecara daring.

Jangan ragu untuk berkomunikasi melalui chat di WhatsApp misalnya, atau melakukan video call dengan dosen pembimbing. Kita harus lebih aktif menghubungi bapak ibu dosen. Ini karena keterbatasan bimbingan tatap muka, membuat para dosen pembimbing kurang bisa menghapal siapa-siapa saja yang menjadi mahasiswa bimbingannya. Tidak jarang, satu dosen akan membimbing banyak mahasiswa.

3. Meminjam buku secara online di aplikasi perpustakaan.

Jika tidak memungkinkan untuk datang langsung ke perpustakaan, kita bisa meminjam buku secara online. Sekarang banyak aplikasi perpustakaan umum yang bisa diakses dan dipinjam buku digitalnya secara gratis dengan cara mengunduh. Contohnya adalah aplikasi iPusnas.

4. Menelusuri penelitian terdahulu melalui internet.

Biasanya, untuk menelusuri penelitian terdahulu, mahasiswa akan datang ke perpustakaan dan melihat katalog skripsi tahun-tahun sebelumnya. Tapi, yang seperti ini sebenarnya bisa dilakukan dengan cara searching di internet. Sebab sekarang, rata-rata katalog skripsi di perguruan tinggi telah memiliki data digital sehingga mudah untuk ditelusuri.

5. Membeli buku melalui aplikasi belanja online.

Membeli buku lewat online kenapa tidak? Bahkan selama pandemi Corona, ada banyak aplikasi belanja online yang memberikan diskon atau promo-promo khusus.

6. Membuat deadline sendiri.

Ini yang harus dilakukan dan dipatuhi, yakni membuat deadline sendiri. Kita harus punya target pribadi kapan skripsi akan selesai dan berusaha dengan sepenuhnya agar target tersebut bisa ditepati.

Jadi, tidak ada alasan selama pandemi Corona, pengerjaan skripsi jadi molor. Dengan strategi-strategi tertentu, kita bisa menyiasati keadaan untuk tetap produktif melakukan tugas kita.