Kamu bakal langsung sadar betapa susahnya dan bahkan bisa jadi mustahil untuk berbicara dengan 100% Bahasa Indonesia. Kok bisa? Tanyakan pada diri sendiri dulu.

Aapakah kamu tahu Bahasa Indonesianya kata-kata yang banyak mewarnai keseharian generasi jaman now seperti kata upload, download, loading, timeline, online, offline,ataugagdet?

Fenomena terkikisnya bahasa nasional ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Hampir semua negara juga sedang mengalami dilema bahasa di tengah-tengah tuntutan persaingan global.

Wah apakah itu memang nasib bahasa nasional seperti Bahasa Indonesia? Atau ada cara untuk mencegahnya? Yuk simak faktanya bareng-barang tentang bukti kalau kita sudah tidak bisa berbahasa indonesia lagi..

1. Sebagian besar generasi muda di Indonesia lebih familiar dengan istilah bahasa asing daripada Bahasa Indonesia. Nggak semua tahu lho Bahasa Indonesia dari edit

6 Bukti bahwa kita tak lagi bisa 100% berbahasa Indonesia

Tidak semua orang tahu Bahasa Indonesia dari istilah bahasa asing yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari sepertionline,offline,gadget, timeline, update,edit, danloading.

Ini menunjukkan bahwa kosa kata Bahasa Indonesia generasi muda Indonesia kini mulai sedikit dan tergantikan dengan kosa kata bahasa asing. Saking seringnya bahasa asing tersebut digunakan, semakin kurang juga pemahaman terhadap istilah Bahasa Indonesianya.

2. Nggak bisa disangkal, menguasai bahasa asing adalah salah satu bagian dari tuntutan era globalisasi. Tapi bukan berarti melupakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari

6 Bukti bahwa kita tak lagi bisa 100% berbahasa Indonesia

Zaman yang terus berubah dan era globalisasi memang memaksa generasi muda untuk bisa berbahasa asing. Nggak jarang perusahaan-perusahaan menetapkan skor minimal ujian bahasa asing sebagai syarat pelamarnya. Dengan begini, wajar aja generasi muda lebih peduli buat menguasai bahasa asing untuk bisa mengikuti tuntutan zaman.

Tapi, seharusnya hal itu nggak membuat kita lupa menggunakan Bahasa Indonesia. Seperti yang diungkapkan dalam Sumpah Pemuda, Bahasa Indonesia seharusnya jadi bahasa persatuan, yang membuat seluruh nusantara tak terpecah-pecah. Maka dari itu, Bahasa Indonesia harus selalu menjadi bahasa sehari-hari.

3. Kebanyakan anak muda saat ini menyelipkan bahasa asing di sela obrolan Bahasa Indonesia supaya terdengar gaul.

6 Bukti bahwa kita tak lagi bisa 100% berbahasa Indonesia

"Menurut gue, dia ituliterallycocok sama lo.High qualitylah. Udah pinter, tajir, ganteng, dan baik bangetwhich isitu yang lo cari kan buat jadi calon pasangan"

Obrolan seperti itu pasti kerap dilontarkan generasi muda masa kini. Kalau nggak ada istilah bahasa asing yang diselipkan dalam kalimatnya, rasanya kurang gaul dan terdengar aneh.

Padahal, sebenarnya bisa kok pakai Bahasa Indonesia aja.Pemakaian bahasa asing dan Bahasa Indonesia harus sesuai dengan konteksnya. Ketika berada di lingkungan yang berbahasa Indonesia, sebaiknya gunakan Bahasa Indonesia yang baik.

4. Di sosial media, anak muda kerap memakai bahasa asing dalam membuat postingan biar kelihatan keren walau terkadang penggunaannya kurang tepat.

6 Bukti bahwa kita tak lagi bisa 100% berbahasa Indonesia
Akun media sosial milik para tokoh masyarakat dan juga artis media sosial kebanyakan menggunakan bahasa asing sebagai deskripsi postingannya. Buat mereka, hal itu kelihatan keren dan lebih menarik. Tapi, nggak semuanya penggunaannya benar lho.

Misalnya penyanyi Ayu Ting Ting yang membuat narasi pada postingan di Instagram dengan Bahasa Inggris yang salah dan dihujat oleh warganet.

Kalau begitu, lebih baik pakai Bahasa Indonesia yang benar aja deh daripada ingin keren tapi malah kurang tepat. Bahasa Indonesia juga keren kok jika disusun dengan baik.

5. Bahasa Indonesia memang sulit dipelajari, tapi bukan berarti hal itu jadi halangan buat lebih baik dalam menggunakan Bahasa Indonesia.

6 Bukti bahwa kita tak lagi bisa 100% berbahasa Indonesia
Bahasa Indonesia termasuk dalam 10 besar bahasa yang sulit dipelajari. Memang sih, Bahasa Indonesia yang baku cukup rumit karena memiliki banyak imbuhan, penyusunan, dan sebagainya.

Bahkan, nilai ujian Bahasa Indonesia pun biasanya lebih rendah dibandingkan nilai ujian yang lainnya, termasuk Bahasa Inggris.

Tapi, seharusnya hal ini nggak bikin kita jadi malas belajar Bahasa Indonesia. Kita memakai Bahasa Indonesia sejak lahir dan mendengar orang berbicara Bahasa Indonesia setiap hari sejak kecil. Siapa dong yang menguasai Bahasa Indonesia kalau bukan kita, generasi muda Indonesia?