Mojokerto merupakan salah satu kabupaten yang berada di wilayah Jawa Timur berbatasan dengan Kabupaten Jombang, Lamongan, Sidoarjo, Pasuruan, dan Malang. Mojokerto yang terkenal dengan makanan khasnya berupa onde-onde ternyata memiliki banyak potensi wisata, salah satunya wisata sejarah. Ada beberapa rekomendasi situs kuno yang wajib dikunjungi jika berlibur ke Kabupaten Mojokerto.

1. Candi Bajangratu.

5 Rekomendasi situs kuno di Mojokerto untuk berwisata sambil belajar

Situs ini terletak di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi Bajangratu ini salah satu candi yang berada dalam situs Trowulan. Mengenai penamaan Bajangratu sendiri menurut arkelolog Sri Soeyatmi Satari menduga ada hubungannya dengan Raja Jayanegara dari Majapahit, karena 'bajang' berarti kerdil. Menurut Kitab Pararaton dan cerita rakyat, Jayanegara dinobatkan menjadi raja ketika berusia bajang atau masih kecil. Maka dari itu, gelar Ratu Bajang atau Bajangratu melekat padanya.

Daya tarik situs ini berupa bangunan candi yang berbentuk gapura paduraksa atau gapura beratap dengan tangga naik dan turun. Fungsi dari Candi Bajangratu ini ada yang mengatakan sebagai salah satu gerbang Keraton Majapahit karena lokasinya tidak jauh dari lokasi bekas Istana Majapahit. Namun ada juga yang mengatakan pendirian Candi Bajangratu dimaksudkan untuk menghormati Jayanegara karena adanya relief Sri Tanjung di bagian kaki gapura yang menggambarkan cerita peruwatan.

2. Candi Brahu.

5 Rekomendasi situs kuno di Mojokerto untuk berwisata sambil belajar

Candi Brahu terletak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Struktur bangunan candi berupa kaki, tubuh, dan atap candi. Daya tarik dari situs ini berupa candi yang memiliki bilik dengan ukuran sekitar 4 meter x 4 meter. Mengenai denah Candi Brahu ini berukuran 10 meter x 10,5 meter, dan tinggi 9,6 meter yang termasuk dalam situs Trowulan.

Diperkirakan usia Candi Brahu ini lebih tua dari candi-candi lain yang berada pada situs Trowulan. Dugaan ini berdasarkan pada Prasasti Alasantan yang dikeluarkan oleh Raja Mpu Sindok pada tahun 861 Saka atau 939 Masehi. Di dalam prasasti tersebut berisi nama sebuah bangunan suci yaitu waharu atau warahu. Kemungkinan nama Candi Brahu berasal dari nama bangunan suci dalam Prasasti Alasantan itu.

3. Candi Tikus.

5 Rekomendasi situs kuno di Mojokerto untuk berwisata sambil belajar

Situs ini terletak di Dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi Tikus merupakan bangunan petirtaan di mana bagian tengah terdapat miniatur candi sebagai lambang Gunung Mahameru, gunung yang dianggap suci sebagai tempat para dewa bersemayam. Air yang ada dalam kompleks petirtaan ini disebut air suci Amerta karena sumber dari segala kehidupan. Candi Tikus ini termasuk dalam situs Trowulan.

Penamaan Candi Tikus ini juga bermula dari laporan masyarakat mengenai wabah tikus di daerah tersebut dan menemukan gundukan yang didalamnya menjadi sarang tikus. Ketika dibongkar, terdapat sebuah candi yang pada akhirnya disebut Candi Tikus. Daya tarik situs ini berupa bangunan yang lebih rendah dari daerah sekitarnya yaitu kurang lebih sedalam 3,5 meter dengan bagian tengah berupa miniatur candi.

4. Gapura Wringin Lawang.

5 Rekomendasi situs kuno di Mojokerto untuk berwisata sambil belajar

Gapura Wringin Lawang terletak di Dukuh Wringin Lawang, Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Bangunan ini merupakan sebuah gapura bukan candi yang masyarakat biasa menyebutnya dengan Gapura Wringin Lawang. Mengenai asal mula penamaan Gapura Wringin Lawang menurut sesepuh yang tinggal di dekat situs ini karena ada dua buah pohon beringin mengapit gapura tersebut. Gapura Wringin Lawang ini termasuk dalam situs Trowulan juga.

Daya tarik situs ini berupa gapura yang menjulang setinggi sekitar 13,70 meter dengan bentuk bangunan berupa gapura tanpa atap atau yang biasa disebut dengan Candi Bentar. Tipe Candi Bentar ini merupakan tipe candi tanpa atap yang berfungsi sebagai gerbang luar dari suatu kompleks candi maupun kompleks bangunan lainnya.

5. Candi Jedong.

5 Rekomendasi situs kuno di Mojokerto untuk berwisata sambil belajar

Situs ini terletak di Desa Wotanmas, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Candi Jedong ini sebenarnya memiliki tiga buah gapura, namun saat ini yang masih utuh hanya dua buah gapura saja. Menurut para peneliti di tahun 1907, dua buah gapura terbuat dari batu andesit dan satu gapura terbuat dari batu bata. Dua bangunan yang berbentuk gapura paduraksa inilah yang menjadi daya tarik situs ini.

Dua gapura yang masih utuh letaknya berjarak sekitar 80 meter, di mana masyarakat sekitar menjulukinya sebagai Candi Lanang (laki-laki) dan Candi Wadon (perempuan). Candi Lanang atau Gapura Jedong I ini bentuknya paduraksa dengan tinggi sekitar 9,75 meter. Sedangkan Candi Wadon atau Gapura Jedong II bentuknya paduraksa dengan tinggi sekitar 7,19 meter.