Animasi atau dalam bahasa Jepang disebut animemerupakan jenis tontonan yang digandrungi oleh banyak orang di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Ada banyak sutradara anime yang terkenal seperti Makoto Shinkai atau Hayao Miyazaki.

Sutradara lain yang juga memiliki kualitas karya dan kemampuan yang tidak perlu diragukan lagi adalah Satoshi Kon. Sutradara yang semasa hidupnya bekerja di bawah naungan Studio Animasi Mad House ini juga merupakan salah satu dari pendiri Japan Animation Creators Association. Film-flmnya selalu bertemakan misteri yang sarat akan makna.

Ini dia daftar lima karya besutanSatoshi Kon yang sayang untuk kamu lewatkan.

1. Perfect Blue (1997).

Bercerita tentang seorang anggota grup idola bernama Mima yang memutuskan untuk berhenti menjadi idol dan memilih untuk fokus bergelut di dunia acting. Karena hal tersebut, fans fanatiknya marah dan pada suatu hari ia mendapatkan teror dari fans yang terobsesi olehnya. Teror tersebut lama kelamaan semakin parah dan mengganggu hidup dan kesehatan mentalnya. Adegan demi adegan disajikan dengan penuh misteri dan pertanyaan, sampai pada akhirnya kita akan dibuat bingung siapa Mima sesungguhnya?

Bagi kamu yang suka anime dengan genre thriller psychologichal-mystery, mungkin kamu bisa mencoba menonton film animasi yang satu ini. Memiliki kesan dark yang kental dari awal hingga akhir film, serta adegan-adegan yang cukup disturbing silih berganti muncul ke permukaan, seakan-akan memaksa kita untuk tetap fokus dan terhanyut dalam film ini hingga pada akhirnya kita dihadapkan plot twist yang menarik di akhir film.

Di film ini, kita akan dihadapkan pada kejeniusan Satoshi Kon sebagai sutradara film. Bukan cuma tentang plot dan cerita yang disajikan dengan baik dan menarik, grafis film ini juga sangat memukau dan estetis. Bahkan, beberapa adegan di anime ini dijadikan referensi oleh sutradara Darren Aronofsky di filmnya yang berjudul Black Swan.

2. Paprika (2006).

Pernah nggak sih kamu kepikiran tentang suatu alat yang bisa membuat kamu masuk ke dalam dunia mimpi dan mengontrol mimpi tersebut? Nah, percaya nggak percaya semua itu nyata di anime ini.

Anime yang satu ini menceritakan tentang seorang perempuan yang menjual jasa konsultasi berupa mengatur dan merekam mimpi bernama Paprika. Paprika sendiri merupakan perwujudan alter ego dari seorang dokter psikoterapi bernama Atsuko Chiba. Ia menggunakan alat yang dinamakan DC Mini secara ilegal untuk melihat dan merekam mimpi yang dialami oleh detektif.

Karena penggunaan yang ilegal tersebut, ia menyebabkan kekacauan sistem di mana ia masuk ke dalam mimpi asistennya dan hal tersebut menyebabkan bentrokan pada mimpi detektif dan asistennya. Setelah itu, satu per satu keanehan mulai terkuak ke permukaan yang menyebabkan distorsi antara dunia mimpi dan kenyataan.

Berbeda dengan Perfect Bluedi mana nuansa suram dipertahankan sepanjang film, pada film ini animasi yang disuguhkan lebih berwarna dan memanjakan mata. Namun, tetap masih terdapat banyak adegan penuh misteri dan menegangkan yang ditampilkan. Seakan-akan ingin mempertegas keabsurdan dalam film ini.

Lagi-lagi Satoshi Kon memberikan banyak adegan yang bikin geleng-geleng kepala. Sayangnnya, beberapa adegan dalam film ini kurang bisa mengembangkan cerita yang tersaji sehingga film ini terasa agak membosankan.

Tapi kamu tentu tidak perlu ragu untuk menghabiskan waktu menonton film ini. Selain karena memiliki cerita yang fresh dan unik, ada beberapa adegan yang sangat ikonis, salah satunya adegan di mana Paprika berpetualang dalam mimpi detektif dari satu cerita mimpi ke mimpi lainnya. Saking mengesankannya adegan tersebut, Christopher Nolan sampai terinspirasi mengadaptasi adegan itu ke film terkenal buatannya yang berjudul Inceptionyang dirilis pada tahun 2010 yang lalu.

3. Tokyo Godfathers (2003).

Berbeda dengan kedua film yang sudah dibahas sebelumnya, pada film ini Satoshi Kon seakan melembutkan hatinya dengan membuat film dengan cerita yang menyentuh hati. Berlatar waktu pada malam Natal, film ini bercerita tentang tiga orang tunawisma yang menemukan bayi di tengah tumpukan sampah.

Tiga orang tunawisma itu memiliki komposisi yang cukup unik, yaitu satu orang transpuan, satu orang anak perempuan, dan satu orang lagi merupakan laki-laki paruh baya. Karena merasa kasihan, salah seorang dari mereka sangat ingin mengadopsi bayi tersebut. Namun, kenyataan bahwa mereka merupakan seorang tunawisma yang bahkan tidak memiliki rumah membuat mereka memutuskan untuk mencari orang tua kandung sang bayi dan menanyakan alasan kenapa mereka membuang bayi itu.Dalam perjalanan mencari orang tua bayi tersebut, tanpa sengaja mereka semua berhasil menemukan potongan dalam diri mereka yang mereka tinggalkan saat berusaha menemukan potongan milik orang lain.

Walaupun memiliki cerita yang bernuansa hangat dan menyajikan cukup banyak hal-hal lucu atau komedi, film ini tidak kehilangan unsur Satoshi Kon di dalamnya. Bukan cuma sekadar film cengeng, film ini menyentil kita semua dengan realitas sosial yang ada. Dari masalah tentang bagaimana orangorang selalu melihat rendah dan jijik terhadap tunawisma, hingga masalah tentang pandangan orangorang terhadap kaum transpuan. Film ini, seakan-akan mengajarkan kita bahwa semua masalah besar terkadang hanya perlu penyelesaian yang kecil dan mudah yaitu dengan komunikasi yang baik.

4. Millennium Actress (2001).

Yuk, jalanjalan melintasi waktu lewat ingatan seorang artis legendaris bernama Chiyoko Fujiwara. Pada anime ini kita dibawa balik ke waktu saat-saat Chiyoko remaja hingga ia menjadi pemain film berbakat legendaris. Berkat sebuah kunci yang dibawa oleh pembuat film dokumenter yang juga merupakan fans beratnya, mereka berhasil membuka memori terpendam Chiyoko yang tertanam puluhan tahun lalu.

Bermain pada film dengan latar belakang waktu yang beragam, kita disajikan pemandangan kehidupan dari zaman Edo (1603-1868), zaman Meiji (1868-1912), hingga zaman Showa Period (1912-1945). Menariknya, alasan ia bermain film selama bertahun-tahun tanpa henti adalah hanya untuk menemukan cinta pertamanya yang merupakan pelukis pemberontak yang ia tolong saat ia remaja. Ia terus bermain film untuk mengejar cinta seumur hidupnya seakan-akan ia telah hidup selama 1000 tahun lamanya.

Perjalanan dalam menempuh kariernya berhasil diabadikan dengan apik oleh Satoshi Kon. Cerita demi cerita berganti ditampilkan dengan mulus dan tanpa celah. Selain itu, sosok misterius cinta pertama Chiyoko yang terus dirahasiakan seakan-akan menegaskan konsistensi Satoshi Kon sebagai sutradara dalam mengolah cerita apa pun menjadi cerita yang penuh misteri dan tanda tanya.

5. Paranoia Agent (2004).

Berbeda dengan keempat film di atas, anime yang satu ini merupakan anime series pertama dan terakhir yang disutradarai oleh Satoshi Kon. Sama seperti namanya, Paranoia Agentmengusung tema tentang sebuah teror yang membuat satu wilayah menjadi paranoid. Berawal dari seorang illustrator yang diserang oleh seorang anak yang dijuluki Shonen Bat, tiba-tiba saja korban lainnya berjatuhan dengan sangat cepat.

Shonen Bat digambarkan sebagai anak-anak yang memakai sepatu roda dan memegang tongkat baseball bengkok berwarna emas. Pada awalnya, detektif yang menangani kasus ini tidak merasakan ada hal yang terlalu aneh soal anak yang dijuluki Shonen Bat ini, namun semakin mereka menyelidiki kasus ini, semakin mereka tidak bisa menemukan jalan keluar dari semua kekacauan ini.

Seperti tidak pernah bosan, Satoshi Kon selalu membuat anime yang berkaitan dengan mental illness. Hal ini terpampang jelas pada anime series yang satu ini. Kehidupan urban yang menyesakkan dan penuh dengan kehampaan membuat semua orang sakit meski tak tampak. Rasa lelah akan hidup monoton yang penuh tekanan membuat banyak orang berlomba-lomba untuk mencari pelarian sejenak dalam kehidupan mereka. Kira-kira begitulah potret kehidupan yang ingin ditampilkan oleh Satoshi Kon melalui anime dengan total 13 episode ini.

Nah, itu dia daftar lima film karya Satoshi Kon yang punya plot twist di dalamnya. Kira-kira mana nih yang mau kamu tonton duluan?