Di zaman modern ini sering sekali kita dengar istilah financial planner atau perencana keuangan. Sebenarnya, apa sih financial planning itu? Apakah financial planning berguna bagi kita atau hanya akan menghabiskan waktu untuk hal-hal sepele yang sebenarnya sudah kita ketahui?

Menurut Wikipedia, fungsi perencanaan keuangan pribadi atau keluarga adalah untuk mengelola keuangan bagi masa depan sedini mungkin guna mencapai tujuan keuangan yang mapan yang dilakukan secara berencana, teratur dan bijaksana.

Walaupun kedengarannya mudah, namun prinsip financial planning atau perencanaan keuangan kadang sulit untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk dapat mengelola keuangan, baik pendapatan dan pengeluaran sesungguhnya membutuhkan disiplin yang tinggi. Maka dari itu terkadang kita membutuhkan jasa financial planner sebagai seorang yang ahli dalam mengelola keuangan untuk membuat solusi keuangan secara spesifik untuk kita karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda dalam mengelola keuangannya.

Biaya jasa dari pengelola keuangan pribadi atau financial planner yang baik tentu tidak murah. Selain harus membayar biaya di muka, kita juga harus memberitahu seluruh pendapatan, harta yang dimiliki, berbagai jenis hutang dan juga pengeluaran yang rutin dilakukan. Hal tersebut tentu akan membuat sebagian orang merasa tidak nyaman dan akhirnya enggan menggunakan jasa financial planner karena merasa terganggu secara privasi.

Lalu, kira-kira tips dan trik apa yang dapat diambil dari seorang financial planner yang dapat kita lakukan sendiri?

1. Harus memiliki mindset dan sikap yang menginginkan perubahan.

Kita harus membiasakan diri berkomitmen untuk berubah. Kebutuhan keuangan kita kadang lebih banyak dihabiskan untuk hal-hal yang kita ingini (want) dan bukan hal-hal yang kita butuhkan (need).

Contohnya kebiasaan untuk menabung dari uang sisa pendapatan. Seharusnya menabung dilakukan sebelum uang dibelanjakan. Atau kebiasaan makan di luar atau resto. Bukannya tidak boleh, tetapi kita juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan pokok. Lalu, bagaimana cara untuk mengatur pengeluaran?

2. Membuat peta terperinci pemasukan dan pengeluaran.

Untuk dapat mengatur keuangan tentunya kita harus mengetahui semua pemasukan dan pengeluaran. Dengan membuat mapping atau peta tersebut, kita dapat melihat bagian mana yang merupakan pengeluaran berdasarkan want atau keinginan dan yang berdasarkan need atau kebutuhan. Dari sisi pendapatan juga dapat kita lihat kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk memperbanyak income.

3. Kita dapat mengalokasikan pendapatan sesuai dengan tujuannya.

10% untuk asuransi

10% untuk dana darurat

20% untuk tabungan atau investasi

10% edukasi

50% untuk pengeluaran tetap

Tentunya susunan tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan karena pengeluaran seorang mahasiswa berbeda dengan pengeluaran kepala keluarga.

Alokasi terpenting dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama tabungan atau investasi dan asuransi untuk masa depan, dan kedua adalah pengeluaran tetap harian atau bulanan untuk saat ini.Dengan menentukan alokasi dan membuat beberapa rekening berbeda akan sangat membantumu untuk membagi bagi pendapatan dengan baik.

4. Lakukan pengecekan ulang setiap dua minggu sekali.

Setelah kita melakukan langkah 1 sampai 3, kita harus melakukan pengecekan ulang untuk mengetahui perkembangan dari perencanaan keuangan yang telah dibuat, tujuannya agar data yang ditulis tetap update dan melakukan perubahan atau penyesuaian yang dapat diambil berdasarkan dari hasil financial planning kita.

perencanaan keuangan dibutuhkan setiap orang yang ingin mengatur pendapatan dan pengeluarannya agar tetap efisien dan tertata secara teratur. Alokasi keuangan sesuai kebutuhan jangka panjang maupun jangka pendek dapat terpenuhi asal kita mau membiasakan berdisiplin demi tercapainya tujuan keuangan yang sehat.

Oleh: Hans Andre Martinus Supit, M.M.