Drama mengenai kehidupan setelah menikah, The World of The Marriedterbukti mampu meraih banyak minat penonton dan rating yang tinggi. Drama ini pun selalu trending saat hari penayangannya, yaitu Jumat dan Sabtu.

Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki banyak penonton drama JTBC satu ini. Saking viralnya, TWOM, singkatan drama ini, akan ditayangkan di salah satu stasiun TV Indonesia. Namun, penayangan TWOM di TV Indonesia menerima banyak kontra dibanding yang pro. Mengapa demikian?

Berikut ini 4 alasan yang dilontarkan para netizen mengapa dramaThe World of The Marriedkurang layak jika ditayangkan di stasiun TV Indonesia.

1. Adegan 19++.

Dikarenakan mengusung tema kehidupan menikah, tentunya ada beberapa adegan dewasa yang ditampilkan. Jika ditayangkan di TV Indonesia, kemungkinan adegan ini dipotong atau semisal tetap ditayangkan full tanpa cut akan membahayakan anak-anak di bawah umur meskipun jam tayang malam.

2. Adegan kekerasan.

Selain adegan dewasa, drama ini memiliki beberapa adegan kekerasan yang pastinya akan dipotong juga jika ditayangkan di TV Indonesia. Tidak lengkapnya adegan di suatu film atau drama membuat orang menjadi kurang suka dan mungkin bingung. Jika memang full tanpa cut, adegan ini juga dikhawatirkan akan membuat anak-anak di bawah umur terpengaruh.

3. Haters Han Sohee dikhawatirkan bertambah.

Sebelum ditayangkan di TV Indonesia, Han Sohee pemeran Yeo Dakyung, orang ketiga dari hubungan Tae Oh dan Sun Woo, dihujat habis-habisan oleh netizen Indonesia. Berita ini terdengar hingga Korea Selatan dan tentunya Indonesia dianggap tidak bisa membandingkan antara dunia nyata dan film. Orang-orang khawatir jika TWOM ditayangkan di TV Indonesia, Han Sohee akan kembali dihujat dengan jumlah yang lebih dari sebelumnya.

4. Banyaknya blur di tiap adegan.

Ada beberapa hal lainnya yang tidak patut ditayangkan di TV Indonesia, seperti aurat terbuka, rokok, minuman keras, dan lain-lain. Netizen sudah menebak jika akan ada banyak hal yang di-blur oleh pihak stasiun TV Indonesia tersebut. Tentunya penonton akan terganggu dan bingung jika banyak blur di tiap adegan.

Jadi, apakah kamu termasuk tim yang menolak drama ini tayang di stasiun TV Indonesia atau justru malah sangat setuju?