Bak jelangkung yang datang tak diundang pulang tak dijemput, saat ini kawula muda juga merasakan hal yang cukup meresahkan tersebut. Belakangan ini muncul istilah baru di dunia percintaan kaum muda milenial, yakni ghosting. Istilah tersebut bagi kaum awam nampaknya mengarah ke hal-hal supranatural karena mengandung kata "ghost"di dalamnya. Hal tersebut ternyata keliru.

Ghosting memiliki makna berbayang atau ada juga yang mengartikannya sebagai menggantung. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas lagi, ghosting merupakan gambaran perilaku dari seseorang atau individu yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak juga tanpa kepastian. Entah apa motif yang sebenarnya sedang ia jalankan, ghosting ini cukup membuatpikiran dan juga hati menjadi kacau tak keruan.

Seperti kata pepatah, sedia payung sebelum hujan, mari sedia hati yang kuat sebelum baper meningkat. Berikut ini beberapa tipssederhana untuk membentengi diri dariorang yang hobi ghosting.

1. Bersikap biasa saja.

Pertama, biasakan diri bersikap datar terhadap orang yang dari gerak-geriknya terlihat mencurigakan. Mungkin bagi beberapa orang yang berkarakter friendly, hal ini agak sulit untuk dipraktikkan. Namun, teryata sikap datar ini cukup efektif untuk menghadapi si dia yang datang tiba-tiba menghampiri.

Tidak semua orang yang datang mendekat adalah orang baru atau orang asing, ada kalanya seseorang tersebut merupakan orang yang sudah menjadi teman di masa kecil, masa sekolah, teman kuliah atau bisa jadi kolega kerja. Hal ini dapat kita rasakan melalui tingkah laku yang mulai menunjukkan sikap berlebihan atau tidak seperti biasa.

Jangan mudah terpengaruh oleh bentuk perhatian yang orang lain berikan. Bukan bermaksud negative thinking, tapi akan lebih baikkamu belajar dari pengalaman yang sudah-sudah. Apalagi jika ternyata orang tersebut memang perhatian kepada setiap orang yang ditemui. Maka, siapkan rem untuk rasa yang mungkin muncul dari sikap perhatian tersebut, ya.

2. Telusuri siapa dia sebenarnya.

Kedua, melakukan penelusuran terhadap siapa yang sedang berusaha mendekatimu atau sebaliknya. Kehadiran media sosial salah satunya adalah untuk mendekatkan yang jauh. Nah, kamu bisa mencari informasi apa pun di media sosial yang bermanfaat sekaligus menjalin komunikasi yang berkualitas.

Jejaring media sosial yang sangat terbukaakan memudahkan untuk melacak siapa dan bagaimana kehidupannya yang tak jarang ia tunjukkan di muka umum. Meskipun memang hanya beberapa persen saja yang diunggah ke lama media sosial, sedikit banyak hal tersebut dapat kamu jadikan bahan untuk mengenali seseorang yang sedang berusaha mendekat.

Ibarat kata dunia tak selebar daun kelor, bisa jadi seseorang yang mendekat tersebut masih ada sangkut pautnya dengan teman, sahabat, atau saudaramu. Jadi manfaatkan koneksi tersebut untuk menggali informasi tentang siapa dia dan bagaimana kehidupan yang ia jalani sebenarnya. Karena sudah banyak kasus yang berbuah cinta segitiga akibat terlalu dini untuk menyatakan bahkan menerima cinta si lawan jenis lantaran terlanjur terbuai oleh si dia yang mungkin saja sudah memiliki pasangan. Tentu kamu tidak ingin dicap sebagai perusak hubungan orang, kan.

3. Berkomunikasi seperlunya dan sewajarnya.

Poin ketiga ini juga tak kalah penting. Saat merasa nyaman ngobrol atau chattingdengan seseorang, kamu akan mudah merasa klik dan menganggapnya sebagai muara hati tempatmu berlabuh.

Tidak dapat dipungkiri, hal tersebut sangat wajar. Namun, merujuk pada dua poin sebelumnya, apakah sudah beres dan tidak ada yang mengganjal? Jika sudah jelas, maka kamu bisa mulai membangun komunikasi dengan sosok tersebut.

Tetap penting untuk diingat bahwa manusia diciptakan bersamaan dengan emosi yang ada. Ada saat di mana si dia dan kamu menggebu-gebu, ada pula waktu di mana si dia tiba-tiba bosan dan tidak mengabarimu sama sekali. Nah, di sini kamu juga harus menyiapkan hati dan pikiranmu menerima konsekuensi yang ada. Salah satunya di mulai dari cara berkomunikasi atau merespon si dia yang masih sangat baru kamu kenal dengan sewajarnya saja. Ingat, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

Semoga tiga poin dasar di atas bisa membantumu dalam memilih bagaimana seharusnya kamu bersikap. Hal tersebut berguna untuk menyelamatkan hati yang utuh agar jangan sampai patah hanya karena di-ghosting si doi. Stay happy and love yourself first!