Tahukah kamu mengenai 'ternak uang'? Ternak uang artinya uang yang kamu investasikan bisa terus mengalir bahkan tambah banyak dengan seiringnya waktu. Terutama para karyawan perlu mempersiapkan dari sekarang untuk bekal ketika sudah pensiun agar kesejahteraannya lebih terjamin.

Bisnis properti merupakan salah satu yang bisa kamu pilih untuk memulai 'ternak uang' tersebut. Bisnis properti memang sangat menjanjikan, seperti sewa kontrakan rumah, kos-kosan, gudang perkantoran, hotel, maupun ruko. Bisnis properti dapat dibilang menjanjikan karena sewa properti setiap tahunnya cenderung naik, belum lagi nilai properti semakin lama akan semakin mahal.

Namun masalahnya investasi untuk memulai bisnis properti tidaklah sedikit, sedangkan gaji kita tidak seberapa untuk memulai bisnis tersebut. Lantas, bagaimana caranya?

Berikut ini beberapa pelajaran sederhana dari Tung Dasem Waringinterkait langkah-langkah'ternak uang' dalam bidang properti.

1. Sisihkan penghasilanuntuk ditabung.

Gaji yang kamu peroleh usahakan tidak dihabiskan semua. Sisihkan sekitar 20-30% untuk ditabung dalam beberapa tahun.

Sebagai contoh jika saat ini kamu memiliki gaji Rp 5.000.000 per bulan dan kamu sisihkan 30%, berarti uang Rp 1.500.000 harus kamu tabungkan secara konsisten setiap bulan dan sisanya baru untuk keperluanmu dan keluarga.

Coba bayangkan dalam waktu lima tahun kamu bisa mengumpulkan sebanyak Rp 90.000.000. Belum lagi jika dalam kurun waktu lima tahun itu gaji kamu naik, tentunya uang yang bisa ditabung per bulannya juga naik.

2. Mulailah dari yang kecil terlebih dahulu.

Uang yang sudah terkumpul bisa kamu gunakan untuk membeli tanah yang tidak terlalu luas. Kamu bisa membangun satu atau dua kamar kos terlebih dahulu. Tentunya sesuaikan denganbujet yang ada.

3. Uang penghasilan dari sewa kos ditabung untuk menambah kamar kosan.

Jika kamar kos sudah berhasil dibangun dan disewakan, pastikan kamutidak menikmati penghasilan itu terlebih dahulu. Usahakan untukmenabungkan semua penghasilan dari sewa kos untuk membangun beberapa kamar kos berikutnya. Ingat, semakin banyak kamar kos yang kamu miliki maka semakin besar pula penghasilan yang akan kamu kantongi.

Begitu seterusnya setiap menerima uang sewa kos kamu tabung bersamaan dengan uang yang kamu sisihkan dari gaji setiap bulan. Jika dirasa sudah cukup, kamu bisa membangun satu kamar kos lagi, begitu seterusnya sampai kamar kos kamu banyak.

Setelah kamu punya cukup banyak kamar kos, kamu bisa menikmati sebagian penghasilannya dan sisanya ditabung kembali sampai cukup untuk membangun kamar kos lagi. Tanpa terasa semakin lama kamar kos kamu semakin banyak dan penghasilan kamu pun semakin bertambah. Selain itu ketika pensiun kamu memiliki passive income dari sewa kamar kos.

Perlu diingat, sekali lagi uang sewa kos semakin lama akan meningkat, juga nilai properti kamu akan semakin mahal. Tidak susah bukan mempraktikkantahapan'ternak uang' dari properti ala Tung Dasem Waringin?