Sejak kecil kita sering sekali mendengar pepatah Diam itu emas. Sebenarnya ini merupakan kalimat yang multitafsir sehingga makna dari pepatah ini tergantung kepada masing-masing individu yang memberikan makna.

Bagi saya sendiri justru diam itu bukan emas. Mungkin maksud dari pepatah itu adalah lebih baik diam daripada banyak bicara. Tapi bagi saya hal ini juga kurang pas karena dalam kondisi tertentu kita juga harus berbicara. Minimal kita mengingatkan orang lain untuk tidak banyak bicara hal-hal yang tidak berguna.

Mungkin kamu pernah mendengar pepatah Diamnya singa lebih baik daripada gonggongan anjing. Dalam hal ini saya kurang setuju. Saya lebih setuju jika pepatah ini ditambah menjadi Diamnya singa lebih baik daripada gonggongan anjing, tapi auman singa perlu untuk mendiamkan anjing yang menggonggong. Tidak ada alasan bagi kita untuk berdiam diri. Bicaralah dan sampaikan pesan kebaikan ke banyak orang.

Nah, ada 3 hal berpengaruh yang perlu kamu perhatikan kala berbicara dengan orang lain.

1.Bicara dengan percaya diri.

Kurangnya rasa percaya diri merupakan kendala terbesar bagi sebagian orang untuk berbicara di hadapan orang lain. Berdasarkan data dariLondon Sundays Time, sebagian orang Amerika masih menganggap berbicara di hadapan umum lebih menakutkan dibanding ketinggian, ular, bahkan kematian. Warga Amerika 41% takutberbicara dan hanya 19% yang takut mati.

Namun yang sangat disayangkan, ternyata fakta ini juga yang terlihat pada anak muda Indonesia. Banyak dari mereka yang takut berbicara di depan umum. Kepercayaan diri memiliki pengaruh besar terhadap pesan yang disampaikan kepada audience ketika kita berbicara.

Nah, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk melatih kepercayaan diri. Di antaranya sebagai berikut.

- Mengaturpernapasan.

Orang tidak percaya diri cenderung punya napas yang tidak teratur. Akibatnya degupan jantung tidak stabil sehingga tubuh kekurangan oksigen. Maka muncul rasa grogi, blank, dan pucat. Untuk mengatur pernapasan maka gunakanlah latihan pernapasan perut.

-Mengubah gerakan.

Gerakan memengaruhi emosi, begitu juga dalam berbicara. Ketika kamu ingin tampil percaya diri maka gerakkan tubuhmu dengan gerakan percaya diri. Kamu bisa memulai gerakan dengan lompat-lompat kemudian menegakkan badan dengan tatapan tajam ke depan sambil menarik napas yang dalam.

-Latihan di hadapan cermin.

Kunci dari kemampuan suatu bidang itu ialah latihan. Orang-orang yang sering berlatih maka dia menguasai apa yang disampaiakan. Kamu juga perlu melakukan hal yang sama, yaitu dengan berlatih di depan cermin.

2. Bicara dengan hati.

Pesan yang disampaikan dengan hati maka akan sampai ke hati pula. Hakikatnya hati itu suci dan penuh dengan kebaikan. Dan apa yang dikeluarkan dengan pertimbangan hati maka akan penuh pula dengan kebaikan. Untuk berbicara dengan hati, ada 3V yang perlu kamu perhatikan.

- Verbal (Kata-kata).

Pemilihan kata merupakan faktor yang sangat penting. Pesan akan sampai ke hati audienceketika kosakata yang digunakan dalam berbicara adalah kosakata yang tepat. Gunakanlah kata-kata yang membangun (kata-kata positif) kepadaaudience.

- Voice (Intonasi suara).

Dalam berbicara, intonasi suara memiliki pengaruh sebesar 38% terhadapaudienceyang mendengarkan. Intonasi yang tepat akan memberikan pesan yang tepat, namun intonasi yang salah akan memberikan pesan yang salah.

- Visual (Gerak tubuh dan ekspresi).

Gerakan tubuh dan ekspresi mampu menciptakan bayangan dan persepsi dalam diriaudience.Hal yang perlu diperhatikan adalah eye contact,bahasa tubuh, mimik wajah, kostum dan penampilan.

3.Bicaralah sekarang.

Tidak ada alasan bagi kita untuk diam. Berbicaralah sekarang walau hanya sekadar mengingatkan. Jadilah bagian dari perubahan bangsa yang lebih baik dengan tidak hanya diam.