May Day kini dikenal sebagai Hari Buruh Sedunia. Ada sekitar 66 negara menjadikannya sebagai hari libur nasional, termasuk di Indonesia. Berbagai jenis perayaan dilakukan oleh kaum buruh seperti halnya melakukan aksi damai.

Tahukah kamu kalau sebelum ditetapkan sebagai Hari Buruh Sedunia, terdapat deretan peristiwa sejarah yang patut diingat dan ambil pelajaran darinya. Simak selengkapnya berikut ini.

1. Bermula ketika puncak revolusi industri.

Dilansir dari laman History, revolusi industri kedua yang terjadi selama abad ke-19 di Eropa dan Amerika Serikat berdampak buruk bagi sebagian kalangan, yaitu kaum buruh. Mereka bekerja rata-rata 12 jam per hari dan 7 hari dalam seminggu alias full setiap Minggu.

Itu artinya mereka bekerja keras setiap saat dan bahkan tidak ada waktu untuk istirahat. Akibatnya, ribuan pekerja meninggal dalam kurun waktu satu tahun.Pada tahun 1884 Serikat Pedagang dan Buruh Kanada dan Amerika Serikat menuntut jam kerja yang lebih pendek yaitu 8 jam per hari mulai 1 Mei 1886.

2. Peristiwa Haymarket di Chicago.

Dilansir dari Time, pada 1 Mei 1886 terjadi aksi demonstrasi besar-besaran oleh kaum buruh di Haymarket Chicago. Lebih dari 300.000 pekerja melakukan mogok kerja dan mengikuti aksi demonstrasi. Aksi itu terjadi selama beberapa hari hingga akhirnya menimbulkan aksi kerusuhan hebat.

Pada tanggal 4 Mei, ada sekitar 3000 orang yang protes menuntut jam kerja yang lebih pendek yaitu 8 jam per hari. Setelah sekian lama mereka menjalankan orasi, kemudian polisi menyuruhnya untuk bubar.

Namun karena belum puas, demonstran melemparkan bom ke arah petugas keamanan. Akibatnya, 67 polisi menjadi korban. Petugas keamanan pun bereaksi dengan melepaskan peluru yang menyebabkan 200 demonstran terluka dan beberapa lainnya tewas.

3. Penetapan hari buruh internasional.

Amerika Serikat menjadi negara pertama yang menetapkan Hari Buruh sebagai hari libur nasional. Sebagaimana dilaporkan New York Times, hal itu terjadi pada masa pemerintahan presiden Grover Cleveland setelah menandatangani undang-undang perburuhan pada 28 Juni 1894. Meskipun beberapa sejarawan menilai ada unsur politis, namun sangat berpengaruh terhadap kehidupan kaum buruh selanjutnya.

Hal itu dilatarbelakangi oleh aksi Pemogokan Pullman tahun 1894. Sebuah perusahaan bernama Pullman Palace Car telah memotong gaji para karyawan dan memecatnya tanpa pesangon. Buruh makin marah dan aksi demonstrasi tak terbendung lagi. Puluhan ribu buruh dari perusahaan American Railway Union dan Pullman melakukan aksi besar-besaran hingga mengganggu lalu lintas kereta api di Midwest. Untuk meredam aksi tersebut, pemerintah pusat menerjunkan polisi dan sebagainya. Akhirnya krisis terjadi saat itu hingga pemimpin negeri Paman Sam saat itu menyetujui Hari Buruh sebagai hari libur nasional.

Namun ternyata, Hari Buruh sendiri tidak diakui di Amerika Serikat. Justru dirayakan hari Senin pertama bulan September. Sedangkan negara lain yang bukan tempat kelahiran Hari Buruh tetap merayakannya pada 1 Mei atau sering disebut May Day, salah satunya Indonesia.