Brilio.net - Saat dua insan sedang jatuh cinta, kadang kala membutakan segalanya. Dunia serasa milik berdua dan yang ada difikirannya hanyalah orang yang dicintainya itu. Begitu juga halnya yang dirasakan oleh M Nur, pria asli Samarinda saat bercerita melalui layanan story telling bebas pulsa brilio.net, Jumat (25/12). Dia merasa selama tiga bulan hubungannya dengan sang pacar, dirinyalah yang lebih banyak berkorban.

Pria 21 tahun ini kenal dengan sang pacar melalui sosial media sekitar pertengahan tahun 2015 ini. Tiga bulan terakhir pun keduanya sudah resmi berpacaran. M Nur sangat sayang kepada pacarnya yang bernama Yulia ini. Bahkan M Nur rela menuruti apa saja permintaan sang pacar.

"Biaya kos dan bulanannya di sini saya yang tanggung, bukan dia yang minta sih, tapi saya sering merasa kasihan sama dia. Dia kan anak rantau," terang pemuda yang menekuni bisnis di bidang telekomunikasi ini. Bahkan saat Yulia meminta sebuah smartphone padanya, M Nur pun langsung menurutinya.

Namun, tiga bulan berpacaran M Nur merasa bahwa sang pacar nggak mencintainya sepenuhnya. Lewat teman Yulia, M Nur tahu bahwa dibelakang dia, Yulia juga tengah dekat dengan seseorang yang berprofesi sebagai tentara. Bahkan, M Nur pun sempat menanyai Yulia perihal hal ini, namun Yulia mengaku bahwa cowok tentara ini sudah nggak ada hubungan apa-apa lagi sama dia. "Dia bilangnya sih sudah mantan, dan sudah nggak ada hubungan apa-apa lagi sekarang," tutur pria asli Samarinda ini.

Yang paling membuat M Nur terpukul adalah mendengar cerita teman Yulia bahwa Yulia mengakui sendiri masih berhubungan dengan cowok tentara ini. Dan dia menjalin hubungan dengan M Nur hanya untuk uangnya saja. "Uangnya nanti buat nikah sama dia (tentara)," ujar M Nur menirukan kata-kata Yulia. "Gimana nggak kecewa mbak, saya merasa dibohongi."

Akhirnya M Nur pun berani mengambil sikap dan mencoba menanyakan baik-baik kembali kepada Yulia. M Nur pun merasa semakin jelas lagi bahwa Yulia tidak benar-benar mencintainya mendengar jawaban dari Yulia yang masih ingin fokus kuliah dan nggak mau dibatasi oleh M Nur. "Ya sudahlah mbak, daripada batin saya tertekan mending saya lepaskan saja dia," tutupnya.