Brilio.net - Banyak label kosmetik lokal yang meramaikan industri kecantikan Tanah Air beberapa tahun belakangan. Namun siapa sangka produk kosmetik lokal di pasaran mampu bersaing dan kualitasnya cukup menjanjikan. Nggak heran kalau sekarang banyak wanita yang melirik bahkan bangga memakai produk kosmetik lokal. Salah satunya produk-produk dari brand Rollover Reaction.

Rollover Reaction adalah brand kosmetik Indonesia yang menawarkan berbagai produk kecantikan untuk menciptakan penampilan dan gaya yang personal bagi pemakainya. Terinspirasi dari "The Spirit of Youth", Rollover Reaction yang telah berdiri sejak tahun 2016 selalu memiliki desain artsy dalam memproduksi produk kecantikan esensial yang fun dan playful. Sejak merilis produknya, Rollover Reaction terus berinovasi memproduksi kosmetik yang disesuaikan dengan kebutuhan para wanita.

Brilio.net berkesempatan bertemu langsung dengan Dinar Amanda atau akrab disapa Dinar, yang merupakan salah satu pendiri Rollover Reaction. Dinar menceritakan bagaimana awalnya terjun ke bisnis industri kecantikan hingga akhirnya bisa sukses di pasaran.

Berikut lima fakta menarik di balik kisah sukses label kosmetik lokal Rollover Reaction:

 

1. Didirikan oleh empat orang wanita.

Brand kosmetik Rollover Reaction dimulai 2014 lalu oleh empat orang wanita. Mereka adalah Dinar Amanda (Marketing and Creative Director), Sarah Novia (Finance Director), Naya Tinanda Nabila (Managing Director), dan Novianti Haryanto (Operation Director) dengan keahlian yang berbeda namun sama-sama mempunyai ketertarikan dengan bisnis dan kosmetik.

 

Rollover Reaction © 2019 Rollover Reaction

 

"Tahun 2014 aku bertemu dengan tiga teman yang sekarang jadi partner bisnis aku dengan background masing-masing. Tapi kita tetap bekerja secara profesional meski temenan. Saat itu kita melihat peluang bisnis yang prospek adalah industri kosmetik. Di Indonesia sendiri demand-nya sangat besar tapi kita melihat ada gap antara demand produk lokal dan produk impor itu jomplang banget. Dulu banyak yang menggunakan jasa titip (jastip) untuk mendapatkan produk luar negeri. Sementara untuk mendapatkan produk lokal yang bagus kita kesulitan. Inilah yang membuat kita tergerak untuk membuat brand kosmetik sendiri," kata Dinar Amanda saat berbincang dengan brilio.net di Pop Up Store Rollover Reaction, Land of Leisures (LOL) di Mall Plaza Ambarukmo, Jumat (11/10).

 

Rollover Reaction © 2019 Rollover Reaction

 

2. Butuh dua tahun untuk riset produk.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Rollover Reaction (@rollover.reaction) on

 

Bersama tiga temannya, Dinar menuangkan segala tenaga dan keahliannya untuk menyiapkan produk pertamanya. Tapi siapa sangka ternyata butuh dua tahun untuk 'meramu' suatu produk untuk bisa siap rilis di pasaran.

"Kita dari nol. Dulu belum ada produk lokal karena memang industri ini sudah lama didominasi oleh 'pemain lama'. Kita melakukan banyak hal selama dua tahun (sejak tahun 2014). Riset dan proses development produk. Sampai pernah menerima penolakan dari beberapa vendor karena usia kita dianggap terlalu muda untuk memulai bisnis. Tapi kita tetap berjuang dan nggak mau main-main, karena ini bukan bisnis yang kita bisa exit gitu aja. Kita mau research sebanyak-banyaknya, karena ini peluang yang besar tapi nggak ada yang explore saat itu. Jadi ngapain kita setengah-setengah," ungkapnya.

 

3. Sempat ditolak oleh manufaktur.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Rollover Reaction (@rollover.reaction) on

 

Selain membutuhkan riset yang memakan waktu, Dinar juga mengungkapkan jika Rollover Reaction juga sempat ditolak oleh manufaktur. Diakuinya, saat itu manufaktur menolak untuk membuat liquid lipstick karena tidak mengerti konsep produk tersebut.

"Liquid lipstick itu kan konsepnya lipstik tapi liquid dengan hasil matte. Brand lokal belum ada, belum banyak yang bikin. Bahkan kita nanya manufaktur yang memproduksi aja belum ada. Makanya dulu kita sempat di-reject tapi karena kita mau serius memanfaatkan peluang ini jadinya malah merasa semakin tertantang. Karena artinya kita men-develop produk kosmetik baru buatan lokal, nih." tambahnya.

 

4. Liquid lipstick jadi produk best seller hingga sekarang.

Produk Rollover Reaction yang pertama kali dirilis yakni Lip and Cheek Cream. Dinar mengaku senang sekaligus terkejut karena produk yang pertama kali dikenalkan di pasaran masih jadi incaran banyak wanita sampai sekarang. Saat itu, Rollover Reaction memproduksi 10 ribu produk Lip and Cheek Cream dengan ekspektasi tiga tahun habis tapi ternyata hanya dalam dua bulan sudah laris manis diserbu pembeli.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Rollover Reaction (@rollover.reaction) on

 

"Lip and cheek cream selalu top five. Orang kalau sekali beli bisa langsung lima. Meski sekarang banyak produk sejenis tapi masih ada aja orang yang belum bisa move on sama lip and cheek cream ini. Tapi lipstik cair ini emang praktis banget sih, bisa dipakai di bibir, sebagai blush on juga bisa. Pokoknya beli satu produk nggak rugi deh," jelasnya.

 

5. Antusiasme konsumen hingga ke luar negeri.

"Sekarang kita lagi mencoba untuk international shipping ke Singapore. Bahkan sempat ada orang Korea yang datang ke store dan mengaku terkejut dengan adanya label kosmetik lokal seperti Rollover Reaction. Mereka menaruh harapan ke kita jadi kenapa kita nggak senang untuk bisa membawa Indonesia ke pasar luar," ungkap Dinar.

Dinar juga menceritakan antusiasme konsumen tak hanya dirasakan dari segi penjualan produk tapi juga ungkapan kebahagiaan mereka dengan adanya Rollover Reaction.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Rollover Reaction (@rollover.reaction) on

 

"Ada orang yang kasih kita pesan dan berterima kasih ke kita dengan adanya Rollover Reaction. Itu kan sebuah perasaan yang bikin mereka nggak sekadar membeli tapi juga ada rasa senang dengan produk yang dibeli," tambahnya.