Brilio.net - Kucing adalah salah satu hewan yang boleh dibiliang dekat dengan manusia. Di rumah, di warung, di jalan, mereka kerap ditemui. Keberadaannya yang seringkali dianggap merecoki dengan suara mengeongnya membuat sebagian orang merasa risih.

Sebagian lain merasa kasihan dan cenderung menyanyangi mereka. Ada yang lucu (BACA: Ini 13 ras kucing paling lucu sedunia). Tapi ada juga kucing yang garang lho (BACA: 21 Kucing ini punya tampang sangar)

Panggilan yang kerap digunakan kepada hewan bernama ilmiah Felis catus ini adalah 'pus'. Secara refleks, kucing akan menoleh dan bersedia mendekat. Mengapa bisa demikian? Berikut ini adalah penjelasannya, dirilis brilio.net dari Sains Bro pada Selasa (1/3).

Ini disebabkan oleh kebiasaan. Dalam penelitian Ivan Petrovich Pavlov yang dikenal dengan nama Pavlov's Dog diistilahkan dengan 'pengondisian klasik' (classical conditioning). Fisiolog dan dokter asal Rusia yang hidup pada  1849–1936 ini pernah melakukan riset mengenai produksi air liur anjing. Dalam prosesnya, Pavlov membunyikan lonceng setiap kali ingin memberi makan anjing. Anjing tersebut merespon dengan mendekat pada Pavlov dan mengeluarkan air liur ketika disodorkan makanan. Pada perjalanannya, anjing tersebut tetap mendekat dan mengeluarkan air liur ketika mendengar bunyi lonceng meskipun tak lagi diberi makanan.

Tonton video berikut ini untuk lebih jelasnya.