Dampak resesi.

Resesi ekonomi adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Dilansir dari National Bureau of Economic Research (NBER), secara umum resesi terjadi ketika negara masuk dalam periode jatuhnya aktivitas ekonomi, tersebar di seluruh sektor ekonomi, dan sudah berlangsung selama lebih dari beberapa bulan, umumnya lebih dari 3 bulan. Maka dari itu, dampak resesi akan terasa dalam bidang perekonomian.

1. Dampak resesi untuk pemerintahan.

Dampak resesi ekonomi terhadap pemerintah yang paling signifikan adalah pendapatan negara dari pajak dan non pajak menjadi lebih rendah. Hal ini terjadi karena penghasilan masyarakat menurun hingga harga properti yang anjlok dan akhirnya memicu rendahnya jumlah PPN ke kas negara.

Dengan pendapatan negara sedang merosot, di sini pemerintah terus dituntut untuk membuka lapangan pekerjaan sebanyak mungkin karena jumlah pengangguran yang meningkat. Akibatnya, pinjaman ke bank asing akan meningkat, dan menyebabkan utang negara semakin menumpuk.

2. Dampak resesi pada perusahaan.

Dampak resesi pada perusahaan adalah bisnis yang dijalankan berpotensi bangkrut. Ketika terjadi resesi, maka daya beli masyarakat akan menurun dan pendapatan perusahaan akan semakin kecil. Kondisi ini akan mengancam kelancaran arus kas. Maka, tak dapat dipungkiri bahwa akan ada perang harga untuk mempertahankan perusahaan supaya tidak bangkrut. Namun, opsi ini dianggap kurang menguntungkan, sehingga perusahaan lebih memilih menutup area bisnis yang kurang menguntungkan hingga memotong biaya operasional.

3. Dampak resesi pada masyarakat.

Dampak resesi terhadap masyarakat atau pekerja adalah terjadi banyak PHK. Artinya dengan banyaknya PHK, maka pengangguran semakin meningkat. Di sisi lain, bagi pekerja yang tidak terkena PHK juga terancam terkena pemotongan upah dan hak kerja lainnya saat resesi ekonomi terjadi.