Tampak dalam rapor tersebut tidak ada penilaian dalam bentuk angka sama sekali. Pada buku rapor tersebut hanya memiliki beberapa simbol seperti segitiga, lingkaran, dan lingkaran dobel. Ketiga simbol tersebut memiliki maknanya masing-masing.

Penampakan rapor murid SD di Jepang Instagram

foto: Instagram/@fredyfre

Simbol 'segitiga' dalam rapor tersebut memiliki arti bahwa proses belajar sedikit lagi mencapai target. Lalu simbol dengan 'lingkaran' memberikan tanda, proses belajar sudah memenuhi target. Kemudian pada simbol 'lingkaran dobel' memiliki arti proses belajar telah melebihi target.

"Semua dalam perspektif positive thinking," jelasnya.

Tidak hanya itu, yang membuat takjub pada rapor siswa SD di Jepang adalah tidak memiliki peringkat seperti yang ada di Indonesia.

Penampakan rapor murid SD di Jepang Instagram

foto: Instagram/@fredyfre

"Gak ada juara2an karena tiap anak hebat dengan karakternya sendiri-sendiri," ucap pemilik akun yang diketahui bernama Fredy Mardiyantoro itu.

Penampakan rapor siswa SD di Jepang yang berbeda jauh dari rapor siswa di Indonesia pun mencuri perhatian warganet. Beberapa warganet ada yang memberikan pengalamannya bahwa rapor di beberapa sekolah di Indonesia sudah ada yang mengikuti sistem seperti sekolah di Jepang.

"Di indonesia jg sdh tdk ada rangking2an koq kak...raport anak2 sdh deskriptif mskipun msh ada angka2nya...tp tdk mnyebutkan peringkat kelas. Nice,anyway," jelas akun @zakiyatulmufidahahmad.

Penampakan rapor murid SD di Jepang Instagram

foto: Instagram/@fredyfre

"Sama kok kayak sekolah anakku.. ga ada angka..penilain based on karakter.. bedanya ya bahasa indonesia bukan jepang," ujar akun @wita_priyanthi.

"Sama kaya rapor di skolah aliya .. kayaknya bbrapa skolah swasta di indo udah kaya gini," ucap akun @drgsekar.

"Disekolah anakku skrg di Tangerang jg udah kayak bgini dok ga ada rangking2," kata akun @ainulia_home.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Fredy Mardiyantoro (@fredyfre)