Brilio.net - Di tengah majunya dunia digital dan laju gaya hidup yang terus berubah, kita sering kali melupakan kebiasaan sederhana yang pernah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari waktu dulu. Salah satunya yakni kebiasaan mencurahkan perasaan dan berekspresi lewat buku diary. Dulu, buku diary adalah teman setia yang menampung segala rahasia, impian, dan kekhawatiran kita.

Pada zaman dulu, orang tua kita lebih sering mencurahkan perasaan lewat tulisan dan disimpan di buku diary yang ia miliki. Hampir semua orang pada tahun 70-an pasti memiliki buku diary, karena pada saat itu belum ada internet dan media sosial seperti sekarang. Teknologi juga belum masif seperti sekarang sehingga orang cenderung lebih sering menulis tangan daripada mengetik.

Tulisan tangan di masa lalu ini pada akhirnya bakal jadi harta karun yang tak ternilai harganya. Seperti buku diary yang ditemukan oleh seorang anak yang kisahnya dibagikan oleh akun X @NewTread_. Ceritanya, ada seorang anak yang menemukan diary almarhum ayahnya tahun 1977 saat masih kuliah. Ia turut membagikan isi dari buku diary tersebut karena tidak ada rahasia besar di dalamnya.

Seperti diinformasikan pada foto yang diunggah, "Ku spill aja karena tidak ada yang begitu rahasia,". Terdapat foto ayahnya ketika masih muda dan stiker pada bagian awal buku ketika dibuka.

Momen anak temukan diary almarhum ayahnya © X

foto: X/@NewTread_

Tidak hanya itu, sang anak juga membagikan lagi catatan pertama yang ditulis oleh ayahnya yang berisi sebuah agenda acara yudisium perkuliahan di lembaga bahasa. Diketahui nama ayahnya adalah Muh. Mansyur. M, terlihat dari tulisan nama yang berada di bagian bawah catatan tersebut. Ayahnya ternyata sama seperti remaja saat itu yang tidak mau ketinggalan membuat biodata diri dengan lengkap di dalam buku diary.

Biasanya isi catatan buku diary tidak jauh dengan kata-kata romantis dan puitis, sang ayah juga terlihat pandai membuat rangkaian kata-kata yang bagus. Dari sekian banyak foto yang dibagikan oleh sang anak, ternyata banyak warganet yang malah salah fokus dengan gaya penulisan ayahnya yang sangat rapi dan bagus bak menggunakan font di komputer. Padahal tulisan itu hanya sebatas menggunakan pena dengan tinta hitam.

Momen anak temukan diary almarhum ayahnya © X

foto: X/@NewTread_