Brilio.net - Kolaborasi dapat dipahami sebagai proses antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk menyelesaikan tugas atau mencapai suatu tujuan. Istilah kolaborasi memainkan peran sosial yang penting dalam keberhasilan suatu organisasi sosial, pasalnya tujuan yang ditetapkan harus dicapai dengan cepat dan tepat.

Kolaborasi adalah proses kerja sama untuk mendapatkan gagasan atau ide dan menyelesaikan permasalahan secara bersama-sama menuju visi dan misi bersama. Adanya kolaborasi menjadi sangat penting untuk mencapai hasil terbaik saat menyelesaikan masalah yang pelik.

Maka dari itu, dalam membangun tim perlu menciptakan lingkungan yang tepat bagi semua orang supaya kolaborasi dapat terus berjalan. Sebab, nilai-nilai dasar sebuah kolaborasi adalah tujuan yang sama, kesamaan persepsi, kemauan untuk berproses, saling memberikan manfaat, serta kejujuran.

Berikut ini ulasan mengenai manfaat dan jenis dari kolaborasi, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (26/8).

 

 

 

 

Definisi kolaborasi.

Kolaborasi adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Kolaborasi adalah tindakan individu maupun kelompok yang bekerja sama untuk membuat keputusan secara bersama-sama. Dengan begitu, ketika berbicara tentang kolaborasi dianggap sebagai kesatuan. Sementara itu, ada beberapa pendapat mengenai definisi kolaborasi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut.

1. Jonathan (2004).

Kolaborasi adalah proses interaksi di antara beberapa orang yang berkesinambungan.

2. Gray (1989).

Kolaborasi adalah suatu proses berpikir di mana pihak yang terlibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan pandangan mereka terhadap apa yang dapat dilakukan.

3. Lindeke dan Sieckert (2005).

Kolaborasi merupakan proses kompleks yang membutuhkan sharing pengetahuan yang direncanakan sengaja dan menjadi tanggung jawab.

4. Roucek dan Warren.

Kolaborasi adalah bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Ia adalah suatu proses sosial yang paling dasar. Biasanya, kolaborasi melibatkan pembagian tugas, di mana setiap orang mengerjakan setiap pekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya demi tercapainya tujuan bersama.

5. Abdulsyani.

Kolaborasi adalah suatu bentuk proses sosial, di mana di dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing.

Manfaat kolaborasi.

Kolaborasi adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Kolaborasi memiliki banyak manfaat bagi perusahaan dan sangat penting dilakukan dalam dunia kerja atau bisnis. Hal ini karena kolaborasi dapat membantu dalam beberapa hal, diantaranya:

1. Mendapatkan atau memberi inspirasi.

Manfaat dalam kolaborasi adalah mendapatkan inspirasi dan perspektif baru yang lebih efektif dan efisien. Dengan adanya kolaborasi, dapat membantu untuk berpikir maju ke depan dan menemukan cara baru atau yang lebih unik.

2. Membangun networking.

Kolaborasi dapat membuat seseorang intens untuk bertemu dengan orang-orang baru yang mampu mendorong untuk membangun kontak dan kolega baru. Dengan memiliki jaringan yang lebih luas, maka akan membantu dalam memahami bidang-bidang tertentu secara luas dibandingkan sebelumnya.

3. Dapat menyelesaikan suatu masalah.

Manfaat selanjutnya dari kolaborasi adalah dapat menyelesaikan suatu masalah. Pasalnya ketika melakukan suatu tindakan, entah bisnis atau proyek pasti menemukan masalah yang sulit untuk diatasi. Oleh karena itu, dengan adanya kolaborasi akan membantu supaya mempermudah menyelesaikan masalah.

4. Perubahan positif.

Dengan melakukan kolaborasi juga mampu menciptakan perubahan yang positif. Sebab, setiap individu pasti akan memiliki ide dan pemikiran yang berbeda saat memandang segala sesuatu. Tentu saja hal ini dapat menjadikan tim menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Contohnya ketika menemukan cara kerja yang berbeda dari sebelumnya yang lebih efektif dan efisien.

Jenis kolaborasi.

Kolaborasi adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Kolaborasi memiliki jenis yang perlu dipahami, diantaranya sebagai berikut.

1. Kolaborasi primer.

Kolaborasi primer berisi seluruh kehidupan individu yang saling mengejar dalam pekerjaannya, hal ini dilakukan demi kepentingan seluruh anggota dalam tim. Contohnya, kehidupan rutin sehari-hari dalam bicara, kehidupan keluarga pada masyarakat primitif, dan lain-lainnya.

2. Kolaborasi sekunder.

Jika kolaborasi primer memiliki karakteristik pada masyarakat primitif, maka kolaborasi sekunder adalah khas pada masyarakat modern. Kolaborasi sekunder ini sangat formal, serta masing-masing individu hanya membangkitkan sebagian hidupnya kepada tim yang dipersatukan. Sikap orang-orang pada kolaborasi sekunder lebih individualistis dan mengadakan perhitungan. Contohnya, kolaborasi dalam kantor dagang, pabrik, pemerintahan, dan sebagainya.

3. Kolaborasi tersier.

Dalam kolaborasi tersier yang menjadi dasar kolaborasi adalah konflik yang laten. Sikap dari pihak yang berkolaborasi adalah murni oportunis. Sehingga organisasi yang dibangun sangat longgar dan mudah pecah. Contohnya, hubungan buruh dengan pimpinan perusahaan, serta hubungan dua partai dalam usaha melawan partai ketiga.

sumber: Batara, Andi Surahman. 2018. Healthy Setting Ruang Publik Perkotaan: Sebuah Konsep Terminal Sehat. Penerbit CV. Sosial Politic Genius (SIGn).