Brilio.net - Potensi kognitif ditentukan pada saat masa konsepsi, yaitu pertemuan antara sel sperma dan sel telur. Namun, terwujud atau tidaknya potensi kognitif bergantung pada lingkungan dan kesempatan yang diberikan. Potensi kognitif dibawa sejak lahir atau merupakan faktor keturunan yang akan menentukan batas perkembangan tingkat inteligensi (batas maksimal). Kognitif adalah suatu proses berpikir yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Proses kognisi berhubungan dengan tingkat kecerdasan yang mencirikan seseorang terhadap berbagai minat terutama ditujukan pada ide-ide dan cara belajar.

Pembahasan mengenai perkembangan kognitif individu meliputi kajian mengenai perkembangan individu dalam berpikir atau proses kognisi atau proses mengetahui. Untuk memahami lebih rinci mengenai kognitif, brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Selasa (5/7).

 

Pengertian kognitif.

penjabaran mengenai kognitif © berbagai sumber

foto Unsplash/Alexander Dummer

Kognitif berasal dari kata cognition yang memiliki padanan kata knowing atau yang dalam bahasa Indonesia berarti mengetahui. Beberapa penulis mendefinisikan kognisi sebagai proses berpikir di mana informasi dari panca indera ditransformasi, direduksi, dielaborasi, diperbaiki, dan digunakan. Kognitif berhubungan dengan inteligensi dan bersifat pasif. Kognitif juga dapat diartikan sebagai inteligensi statis yang menggambarkan potensi atau daya untuk memahami sesuatu, sedangkan inteligensi lebih bersifat aktif dan merupakan perwujudan dari potensi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kognitif adalah sesuatu yang berhubungan dengan kognisi dan berdasar pada pengetahuan faktual yang empiris. Kognitif juga dapat dimaknai sebagai suatu proses berpikir, kemampuan untuk menilai, dan mempertimbangkan sesuatu. Kemampuan kognitif merupakan salah satu kemampuan dasar yang dimiliki oleh anak usia 5-6 tahun.

Sejak bayi, lalu fase kanak-kanak, hingga remaja fungsi kognitif akan terus berkembang dan ketika memasuki fase dewasa, beberapa fungsi ini mulai menurun dan mekanisme untuk menggantikan neuron ini juga berkurang.

Berikut beberapa definisi kognitif menurut para ahli:

1. Menurut Drever, kognitif adalah istilah umum yang mencakup segenap model pemahaman yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penilaian, dan penalaran.

2. Piaget menyebutkan bahwa kognitif adalah bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian di sekitarnya. Ia memandang bahwa anak berperan aktif dalam menyusun pengetahuannya mengenai realitas.

3. Menurut Chaplin, kognitif adalah sebuah konsep umum yang mencakup semua bentuk mengenal, menyangka, membayangkan, memperkirakan, menduga, dan menilai.

4. Menurut Woolfolk mengemukakan bahwa kognitif merupakan satu atau beberapa kemampuan untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan dalam rangka memecahkan masalah dan beradaptasi dengan lingkungan.

5. Vygotsky mendefinisikan kognitif sebagai langkah untuk membantu memecahkan masalah, memudahkan dalam melakukan tindakan, memperluas kemampuan, dan melakukan sesuatu yang sesuai dengan kapasitas alaminya.

6. Patminodewo menjelaskan bahwa kognitif adalah pengertian yang luas mengenai berpikir dan mengamati. Artinya bahwa dengan memiliki kemampuan kognitif anak menggunakan alat berpikirnya untuk mengamati, menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa untuk berinteraksi dengan lingkungan.

Karakteristik perkembangan kognitif pada anak usia 5-6 tahun.

penjabaran mengenai kognitif © berbagai sumber

foto: Unsplash/Tina Floersch

Identifikasi karakteristik perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun berdasarkan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut:

1. Memahami konsep makna berlawanan seperti kosong atau penuh; ringan atau berat.
2. Mampu memadankan bentuk lingkaran atau persegi dengan objek nyata atau gambar.
3. Mengelompokkan benda yang memiliki persamaan dari segi warna, bentuk, atau ukuran.
4. Memahami konsep lambat atau cepat; sedikit atau banyak; tipis atau tebal; sempit atau luas
5. Menyentuh dan menghitung angka sebanyak empat sampai tujuh benda.
6. Mampu menjelaskan fungsi-fungsi profesi yang ada di masyarakat.
7. Mengenali dan menghitung angka sampai 20.
8. Mengklasifikasi angka, tulisan, buah, dan sayur.

 

Jenis-jenis proses kognitif.

penjabaran mengenai kognitif © berbagai sumber

foto: Unsplash/Alexandr Podvalny

Terhadap beberapa jenis proses kognitif yaitu sebagai berikut:

1. Perhatian.

Perhatian menjadi bagian dari proses kognitif yang memungkinkan seseorang untuk fokus pada rangsangan tertentu di suatu lingkungan.

2. Bahasa.

Bahasa juga merupakan bagian dari jenis proses kognitif yang melibatkan kemampuan untuk memahami dan mengutarakan pikiran melalui ucapan lisan atau tertulis.

3. Pembelajaran.

Pembelajaran merupakan proses kognitif yang melibatkan penerimaan hal baru, memproses informasi, dan mengintegrasikan dengan pengetahuan sebelumnya.

4. Memori.

Memori adalah jenis proses kognitif yang memberikan kesempatan seseorang untuk menerima dan menyimpan informasi. Memori menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran dan memungkinkan seseorang untuk mempertahankan pengetahuan mengenai dunia dan sejarah pribadi mereka.

5. Persepsi.

Jenis kognitif memungkinkan seseorang memperoleh informasi melalui indera dan memanfaatkan informasi tersebut untuk merespons dan berinteraksi dengan dunia.

6. Pikiran.

Pikiran juga menjadi jenis proses kognitif yang penting untuk pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

Fungsi dari kemampuan kognitif.

penjabaran mengenai kognitif © berbagai sumber

foto: Unsplash/Spikeball

Kemampuan berpikir atau kemampuan kognitif memiliki beberapa fungsi untuk manusia khususnya untuk perkembangan berpikir pada anak. Beberapa fungsi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kognitif dapat berfungsi untuk mempelajari hal-hal baru.

Aktivitas belajar memerlukan kemampuan untuk menerima ilmu pengetahuan dan membentuk ingatan baru.

2. Dapat membentuk kenangan.

Memori menjadi topik utama di bidang psikologi kognitif untuk mempelajari apa yang diingat oleh manusia dan apa yang dilupakan, serta menjabarkan mengenai proses kognitif bekerja.

3. Kognitif berfungsi untuk membuat keputusan.

Kognitif dapat membantu pengambilan keputusan dengan melibatkan informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya lalu mengintegrasikan informasi baru ke dalam ide yang sudah ada hingga melahirkan sebuah keputusan.

Sumber: Nurani dan Sujiono. 2004. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.