Brilio.net - Masa pandemi tentu adalah masa yang cukup sulit hampir bagi seluruh orang di dunia. Terutama bagi para orang yang sudah di usia lanjut, masa sulit ini terasa lebih sulit. Hal ini disebabkan himbauan dari dokter, bahwa orang di usia lanjut lebih mudah rentan tertular Covid-19 dibandingkan dengan orang yang masih di usia muda.

Hal ini tentu memaksa mereka yang sudah berusia lanjut untuk memulai gaya hidup sehat, agar imun tubuh lebih kuat ketika menghadapi masa pandemi ini. Bagi anak muda, mungkin bisa memilih gaya hidup dengan berolahraga seperti bersepeda, dan olahraga lainnya. Namun, bagi mereka yang sudah berusia lanjut dan memang nggak bisa bergerak leluasa seperti anak muda, berarti harus mencari alternatif lain agar bisa hidup sehat meski tanpa olahraga berat.

Salah satunya seperti sosok Theresia yang berusia 68 tahun, ia memilih gaya hidup sehat dengan melakukan olahraga meditasi, yoga. Olahraga meditasi ini bisa benar-benar menjadi pilihan bagi para kaum lanjut usia, karena olahraga meditasi ini nggak memerlukan banyak gerakan, sehingga memperkecil kemungkinan terkena cedera.

gaya hidup sehat di usia 68 tahun Berbagai sumber

foto: brilio.net 2020/Irsandy Dwi

"Oma itu udah 68 tahun, tahun depan sudah 69 tahun. Terus Oma juga memang udah punya keluhan di dengkul, kalo naik tangga itu nggak bisa banyak dan nggak bisa yang tinggi-tinggi. Makanya kalau olahraga dengan banyak gerakan itu, oma nggak bisa, dan kebetulan teman Oma ada yang nyaranin buat olahraga meditasi, yaitu yoga," ungkap Oma Theresia pada brilio.net, Senin (28/12).

Wawan (66) adalah teman Theresia yang menyarankan untuk yoga, dan bahkan Wawan bersedia mengajarkan Oma Theresia agar bisa melakukan yoga yang benar. Memiliki dasar ilmu sebagai guru senam, membuat Theresia percaya untuk belajar yoga kepada Wawan.

"Om Wawan itu temen arisan oma. Nah Om Wawan itu guru senam, dia nyaranin Oma sekaligus mau ajarin Oma buat yoga, karena Oma memang awalnya nggak ngerti sama sekali sama yang namanya yoga. Tapi berhubung Oma harus bisa hidup sehat, ya Oma harus belajar yoga, dan biar badan kuat terus nggak kena Corona," tandas Oma Theresia.

Keadaan Theresia yang masih mencari nafkah dengan membuka usaha pasang gigi palsu dan toko cat sablon. Kegiatan yang padat membuat Theresia memang harus memiliki kondisi tubuh yang sehat dan prima.

"Saya itu dah berteman dengan Oma Theresia itu sudah bertahun-tahun, jadi Om mau ajarin Oma buat yoga, biar Oma juga sehat. Tapi Oma juga baik, dia selalu kasih saran Om sayur yang bagus buat kesehatan," jelas Om Wawan.

Theresia sendiri termotivasi untuk bisa hidup sehat, karena dia harus bisa tetap mencari nafkah untuk membiayai ketiga cucunya yang hidup bersama dia. Masih harus membiayai hidup cucunya mulai dari biaya hidup sehari-hari hingga biaya pendidikan, membuat Theresia benar-benar termotivasi dan nggak ingin terkena corona.

"Oma itu harus sehat terus, soalnya Oma masih ada tanggung jawab buat cucu tiga, pokoknya jangan sampe Corona, yang penting harus sehat terus," lanjut Oma Theresia.

Selain menjalani yoga, salah satu kiat hidup sehat Theresia yang sudah berusia 68 tahun itu adalah dengan mengombinasikan yoga yang dia jalani dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur-sayuran.

Salah satu sayur andalan atau sayur favorit dari Theresia adalah sayur lobak. Sayur lobak sendiri dipercaya Theresia sebagai salah satu sayur yang memiliki banyak khasiat. Theresia menjelaskan, saat dia kecil orang tuanya menjelaskan bahwa sayur lobak itu memang memiliki banyak manfaat, salah satunya bermanfaat bagi darah.

gaya hidup sehat di usia 68 tahun Berbagai sumber

foto: brilio.net 2020/Irsandy Dwi

Dilansir dari webmd.com, Rabu (30/12), lobak adalah sayur yang kaya dengan antioksidan yang baik seperti katekin, pyrogallol, asam vanilat dan berbagai senyawa fenolik. Sayur dengan jenis umbi-umbian ini juga adalah sayur yang memiliki jumlah vitamin C yang tinggi dan bisa melindungi sel di tubuh manusia dari kerusakan.

Selain itu, sayur lobak putih itu juga adalah sayur yang sangat baik untuk fungsi hati karena mengandung senyawa yang bisa men-detox racun dalam hati, sehingga mengurangi risiko kerusakan hati. Senyawa yang baik untuk hati ini juga ternyata adalah senyawa yang sama untuk men-detox racun dari dalam ginjal.

Menurut ahli gizi Fitri Fathonah Wahyu Pamungkas, sayur lobak putih ini memang memiliki khasiat yang tinggi seperti melancarkan buang air besar, mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh, dan mengurangi resiko terkena kanker pencernaan.

"Sama seperti sayur lainnya, lobak merupakan sumber serat yang baik. Sayuran yang memiliki kadar serat yang tinggi dapat melancarkan buang air besar, mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh, dan menurunkan risiko kanker di saluran pencernaan. ," jelas seorang ahli gizi, Fitri Fathonah Wahyu Pamungkas, S. Gz ketika diuhubungi brilio.net.

Selain itu, sayur lobak juga adalah salah satu sayur yang sangat banyak mengandung vitamin C. Namun kandungan vitamin C ini akan mudah hilang bila sayur lobak nggak diolah secara benar.

"Vitamin yang paling tinggi di lobak adalah vitamin C. Tapi vitamin C ini akan rusak saat proses pengolahan," lanjut Fitri.

Selain itu, Fitri Fathonah menjelaskan bahwa ada beberapa penelitian kecil yang mengungkapkan bahwa memakan sayur lobak dengan dosis atau porsi tertentu, maka bisa bermanfaat untuk untuk mematikan sel kanker di paru-paru. Namun ini belum bisa dipastikan, atau dipercayai seratus persen, karena baru sebagian penelitian kecil yang membuktikan khasiat sayur lobak untuk paru-paru.

"Sebuah penelitian menyebutkan bahwa ekstrak lobak dalam dalam dosis tertentu dapat memicu kematian sel kanker paru. Tapi penelitian seputar ini masih sangat kecil jadi tidak bisa dijadikan sebagai acuan," jelas Fitri Fathonah Wahyu Pamungkas, S. Gz.

Sang ahli gizi juga menjelaskan, bahwa hal terbaik untuk menjaga paru-paru adalah dengan menjalani pola hidup sehat, mengkonsumsi makan yang kaya akan antioksidan yang biasanya terkandung di buah dan sayur. Selain itu, rajin berolahraga dan nggak merokok juga bisa menjadi hal yang dilakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru.

"Salah satu cara untuk mencegah kanker paru adalah membiasakan pola hidup sehat termasuk makan makanan yang tinggi kadar antioksidannya seperti sayur dan buah. Selain itu juga berolahraga, tidak merokok, dan menghindari sumber radikal bebas (asap rokok, asap kendaraan, dan polusi lainnya)," jelas Fitri.

Hal ini adalah salah satu acuan mengapa Theresia menjadikan salah satu menu wajib untuk menjalani hidup sehat, dan tetap dibarengi dengan olahraga meditasi seperti yoga. Setelah menjalani aktivitas ini mulai dari bulan April, ia merasakan tubuhnya kini semakin segar, dan terasa menjadi lebih ringan.

Theresia yang tinggal di Muntilan, Magelang ini benar-benar merasakan manfaat dari yoga setelah melakukannya selama kurang lebih delapan bulan, dan membuat dirinya semakin merasa segar dan prima. Dengan melakukan gaya hidup sehat nggak membuat Theresia semata-mata melupakan protokol kesehatan ketika dia akan hendak ke luar rumah.