Brilio.net - Hidroponik adalah salah satu teknik budi daya tanaman tanpa menggunakan media tanah, melainkan menggunakan air sebagai media tanamnya. Teknik menanam dengan cara hidroponik memiliki banyak keuntungan karena tidak memerlukan lahan yang luas, perawatannya mudah, serta hasilnya memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Namun, di balik kelebihannya juga terdapat kekurangan dari teknik hidroponik yaitu memerlukan biaya yang cukup mahal dan memerlukan keterampilan khusus. Nah untuk mengetahui dan memahami lebih rinci mengenai teknik budi daya dengan cara hidroponik, berikut brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Selasa (9/8).

 

Pengertian hidroponik.

<img style=

foto: Lettuce Grow/Unsplash

 

Hidroponik berasal dari bahasa Latin yaitu hydro yang berarti air dan "phonos" yang berarti "kerja" sehingga hidroponik dapat diartikan sebagai air yang bekerja. Hidroponik adalah aktivitas pertanian yang dijalankan menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan tanah. Jadi, hidroponik dapat diartikan sebagai suatu pengerjaan atau pengelolaan air sebagai media tumbuh tanaman tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam dan mengambil unsur hara mineral yang dibutuhkan dari larutan nutrisi yang dilarutkan dalam air.

Meskipun memanfaatkan kebutuhan air, budi daya dengan sistem hidroponik cenderung lebih sedikit menggunakan air dibanding budi daya dengan menggunakan tanah. Hal tersebut yang menyebabkan cara tanam menggunakan hidroponik lebih efisien terlebih di daerah yang memiliki pasokan air terbatas. Pada dasarnya, sistem hidroponik mengandalkan media tanam yang mampu menopang akar tanaman sekaligus menahan larutan dari unsur hara agar tanaman memiliki waktu yang cukup untuk menyerapnya.

Sejarah hidroponik.

<img style=

foto: Unsplash/Sharat Arackal

 

Awal mula pembudidayaan tanaman dengan memanfaatkan air ditulis oleh Francis Bacon dalam bukunya yang berjudul Sylva Slyvarum yang diterbitkan pada tahun 1627. Setelah itu, teknik pembudidayaan tanaman dengan memanfaatkan air menjadi populer. Pada tahun 1688, John Woodward melakukan percobaan budi daya tanaman mint dengan air. Dari percobaan tersebut, ia menemukan bahwa tanaman yang tumbuh dengan memanfaatkan air yang kurang murni dapat tumbuh lebih baik dari tanaman dengan air murni. Penemuan ahli botani asal Jerman, Julius Von Sachs, dan Wilhelm Knop pada tahun 1859-1865 mempopulerkan pengembangan teknik budi daya tanpa tanah.

Selanjutnya, pada tahun 1933, seorang ilmuwan Amerika, W.F. Gewricke dari Pusat Penyelidikan Pertanian California, Universitas California telah memperkenalkan kaidah ini secara komersial. Selanjutnya, sistem hidroponik berkembang ke arah komersial. Dalam perkembangannya, menanam dengan menggunakan teknik hidroponik tersebar hingga ke Indonesia. Meski pengembangannya masih tersendat-sendat, Indonesia memiliki pengusaha hidroponik yang berhasil mengekspor hasil kebunnya seperti Bob Sadino.

 

Kelebihan dan kekurangan teknik hidroponik.

<img style=

foto: Unsplash/laura s

 

Bercocok tanam dengan menggunakan sistem hidroponik memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut keuntungan bertanam dengan menggunakan sistem hidroponik:

1. Hidroponik memungkinkan bercocok tanam tanpa tanah.
2. Hidroponik membuat air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan dapat digunakan untuk keperluan lain.
3. Hidroponik memanfaatkan barang bekas di rumah sebagai pot tanaman sehingga menjadi lebih bermanfaat.
4. Hidroponik memberikan hasil yang lebih banyak dan berkualitas.
5. Hasil panen tanaman yang ditanam dengan teknik hidroponik lebih steril dan lebih bersih karena tidak menggunakan tanah.
6. Teknik menanam dengan cara hidroponik dapat dilakukan secara vertikal sehingga cocok untuk yang memiliki lahan sempit.
7. Teknik hidroponik juga dapat melindungi tanaman dari gulma.
8. Menanam tanaman dengan menggunakan teknik hidroponik juga memudahkan kita untuk melakukan pengendalian nutrisi sehingga pemberian nutrisi lebih efisien.

Sedangkan kekurangan dari teknik menanam dengan menggunakan hidroponik adalah sebagai berikut:

1. Perangkat hidroponik memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan kimia.
2. Hidroponik memerlukan investasi awal dengan biaya yang cukup tinggi.

Unsur penting dalam teknik hidroponik.

<img style=

foto: Unsplash/motomoto sc

 

Hidroponik merupakan cara tanam tanpa menggunakan tanah. Terdapat beberapa unsur-unsur penting yang harus diketahui dan diperhatikan dalam bercocok tanam dengan menggunakan hidroponik yaitu sebagai berikut:

1. Unsur hara.
Pemberian unsur hara merupakan kunci utama dalam bercocok tanam sistem hidroponik. Hal ini karena dengan pemberian unsur hara secara teratur dapat memengaruhi perkembangan tanaman.

2. Media tanam.
Media tanam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Media yang baik dapat membuat unsur hara tetap tersedia secara maksimal. Media tanam yang digunakan harus dapat menyediakan air, zat hara, dan oksigen serta tidak mengandung zat yang beracun bagi tanaman.

Sumber: Alviani. 2015. Bertanam Hidroponik Untuk Pemula. Jakarta: Bibit Publisher.