Brilio.net - Ketika merawat tanaman, kamu terkadang nggak bisa menghindari serangan penyakit dan gangguan yang terjadi. Bisa karena cara perlakuannya yang salah, akar yang membusuk, daun menguning, muncul bintik kecokelatan, sampai dengan kehadiran hama pada tanaman. Pastinya hal ini nggak pengin kamu alami dong, maka sebaiknya pahami terlebih dahulu karakteristik tanaman yang akan kamu rawat, beserta dengan metodenya. Sama juga nih ketika kamu merawat tanaman hidroponik.

Hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah. Bunga, herbal, dan sayuran hidroponik ditanam di media tanam yang lembap dan disuplai dengan larutan kaya nutrisi, oksigen, dan air. Sistem ini mendorong pertumbuhan yang cepat, hasil yang lebih kuat, dan kualitas yang unggul.

Ada banyak kelebihan yang bisa kamu dapatkan dengan menerapkan cara ini. Tapi ada juga kemungkinan gangguan yang bisa muncul saat merawat tanaman hidroponik. Maka dari itu coba pahami gejala dan solusinya yuk. Berikut ulasan selengkapnya dalam brilio.net dari thehydroponicsplanet.com dan berbagai sumber lainnya pada Jumat (26/3).

1. Penyakit yang menyerang tanaman hidroponik.

<img style=

foto: freepik.com

Penyakit pada tanaman adalah salah satu gangguan yang dihindari para pencinta tanaman. Jangan buru-buru untuk membuang tanaman ketika kamu menemukannya. Kamu bisa melakukan penanganan agar kondisinya menjadi lebih baik. Salah satu hal yang perlu kamu perbaiki adalah kebersihan ketika merawat tanaman. Karena ketika kondisi lingkungan tanaman atau tanganmu tidak steril ketika melakukan perawatan, hal ini bisa mengundang banyak kemungkinan penyakit di kemudian hari. Berikut beberapa jenis penyakit yang bisa muncul pada tanaman hidroponik beserta solusinya.

a. Daun memiliki bercak putih.

Ketika kamu melihat pemandangan ini segera atasi dengan tepat. Kamu bisa membuang daun yang terinfeksi, dan memastikan ada banyak aliran udara di sekitar tanaman dan jangan lupa menurunkan tingkat kelembapan.

b. Jamur halus.

Jamur ini biasanya ditemukan pada tanaman pertanian. Pada bagian atas daun akan tertutup bercak kuning, sedangkan di bawahnya akan ada frosting samar berwarna abu-abu, violet atau biru. Untuk mengatasinya, kamu perlu memangkas daun dan jaringan yang terinfeksi dan memastikan tanaman memiliki banyak ruang untuk aliran udara yang lebih baik.

2. Hama yang menyerang hidroponik.

<img style=

foto: freepik.com

Hama juga jadi gangguan yang sulit dihindari. Hal ini perlu diwaspadai karena hama dapat merusak tanaman dengan cepat. Laba-laba, kumbang, kutu, adalah beberapa yang bisa hinggap pada tanamanmu. Maka dari itu solusi yang bisa kamu lakukan adalah sebagai berikut.

a. Daun mimba.

Daun mimba sudah sering dimanfaatkan untuk mengusir hama. Tanaman ini dapat mengatur pertumbuhan serangga. Ia bahkan akan bekerja lebih baik dalam jangka panjang untuk memutus siklus hidup hama. Sebagai ekstrak tumbuhan, daun mimba tidak beracun dalam dosis kecil, akan tetapi kamu tetap harus berhati-hati.

b. Perangkap hama.

Perangkap hama yang memiliki tekstur lengket dapat menjebak hama. Cara ini bisa membuat hama tersingkirkan dari tanaman. Sehingga kamu bisa mengatasinya sebelum hama tersebut menjalar lebih banyak ke area tanaman.

3. Masalah nutrisi pada tanaman hidroponik.

<img style=

foto: freepik.com

Terkadang beberapa penanam pemula kurang menyadari permasalahan gizi pada tanaman. Maka dari itu perlu diketahui bahwa pemberian nutrisi terlalu banyak ataupun pemberian yang terlalu sedikit akan berdampak kurang baik pada tanaman. Tahapan penyiraman, paparan sinar matahari, dan suhu yang kurang tepat di sekitar tanaman bisa menjadi beberapa faktor penyebabnya. Pasalnya hal tersebut juga bisa memengaruhi kadar pH pada tanaman.

Solusi yang bisa kamu jalankan adalah melakukan pemantauan pH setiap harinya. Selain itu kamu juga harus memahami, hanya karena tanaman menunjukkan tanda-tanda kekurangan unsur hara, bukan berarti larutan mereka kekurangan unsur hara ini. Kadar fosfor yang terlalu tinggi justru dapat menghalangi tanaman mengambil nutrisi lain.

Di samping itu, jangan lupa perhatikan kebersihan di sekitar tanaman. Singkirkan daun-daun yang tampak mengering dan juga layu. Ketika daun mati dibiarkan begitu saja, akan memberikan dampak yang semakin buruk pada tanaman. Pot dan media tanam harus dibilas air dengan pH seimbang untuk menghilangkan penumpukan garam, dan kemudian sistem harus diisi ulang dengan air tawar saja.

Kelebihan menanam tanaman hidroponik.

<img style=

foto: freepik.com

1. Menghasilkan banyak tanaman.

Pada sistem hidroponik, akar tidak perlu menyebar karena air dan nutrisi dikirim langsung ke akar. Hasilnya, sistem hidroponik dapat menumbuhkan lebih banyak tanaman dalam jumlah ruang yang sama dengan sistem berbasis tanah.

2. Meminimalisir terkena bahan kimia.

Walaupun sistem hidroponik tidak mampu mengatasi masalah hama, tapi budidaya ini bisa menurunkan potensi terjadinya hal itu. Sehingga kamu pun lebih bisa mengurangi kebutuhan akan pestisida dan herbisida yang terbuat dari bahan kimia. Selain itu, sistem hidroponik bisa mengontrol munculnya gulma yang dapat mengambil alih taman.

3. Pertumbuhan tanaman lebih cepat.

Tanaman yang tumbuh dalam sistem hidroponik bisa tumbuh 30% hingga 50% lebih cepat daripada yang tumbuh di tanah. Tanaman tumbuh lebih cepat dalam sistem hidroponik karena menerima jumlah nutrisi yang ideal dan jika ditanam di dalam ruangan (indoor), jadi lebih sedikit stres akibat lingkungan luar (seperti cuaca dan hama).

4. Dapat mengontrol nutrisi dengan baik.

Sistem hidroponik akan memberi makan tanaman dari larutan nutrisi yang telah dicampur dengan air. Berbagai jenis tanaman biasanya akan tumbuh dengan baik jika diberi bantuan pupuk. Tetapi pada hidroponik, tanaman sudah menerima semua bantuan yang mereka butuhkan dan dalam jumlah yang tepat.

5. Menghasilkan hasil panen lebih berkualitas.

Jenis tumbuhan yang dapat mudah ditanam memakai hidroponik adalah buah dan sayuran. Mereka terlihat lebih subur dan segar. Sehingga, hasil dari tumbuh kembang buah dan sayuran hidroponik jauh lebih berkualitas. Hal ini karena pengaruh dari nutrisi yang seimbang, jauh dari hama, serta tanaman hidroponik mengandung mikrobioma sendiri.