Brilio.net - Tomat merupakan salah satu buah yang punya banyak manfaat untuk tubuh. Buah ini memiliki rasa cenderung asam karena kandungan vitamin A dan vitamin C, serta betakaroten yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Tomat bisa dicampur sebagai bahan tambahan dalam masakan dan minuman.


Selain memakai media tanah, tomat juga bisa tumbuh dengan baik ketika ditanam dengan teknik hidroponik. Malahan, tomat yang ditanam dengan hidroponik biasanya memberikan manfaat terhadap peningkatan produktivitas panen. Serta bisa menghasilkan produk bermutu amat baik.


Menanam tomat secara hidroponik juga memungkinkan tukang kebun untuk membesarkannya di lingkungan yang lebih terkendali. Tomat tumbuh sehat, lebih cepat, dan hasil buah yang lebih besar. Namun berkebun tomat lebih membutuhkan banyak bahan dibanding konvensional pakai tanah.


Kamu perlu menyiapkan beberapa alat dan mengetahui bagaimana cara menanam tomat hidroponik. Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Sabtu (13/3).


Cara menanam tomat hidroponik.

cara menanam tomat hidroponik © freepik.com

foto: freepik.com


1. Pemilihan bibit.

Langkah awal yang perlu kamu lakukan adalah dengan memilih bibit unggulan. Kamu bisa mendapatkannya di toko pertanian. Kamu juga bisa mengambil biji tomat dari buahnya langsung.


Cara mendapatkan biji tomat unggulan:

- Rendam benih/bibit tomat yang telah kering selama 15-20 menit

- Selanjutnya akan terlihat, bibit ada yang mengapung dan terendam. Bibit yang baik adalah yang terendam.


2. Proses penyemaian.

Selanjutnya setelah kamu mendapatkan bibit unggulan, kamu perlu melakukan penyemaian.


Berikut cara penyemaian pada rockwool:

- Siapkan rockwool, kemudian potong dengan ukuran 2,5 x 2,5 x 2,5 cm.

- Lubangi masing-masing rockwool untuk memasukkan bibit. Pada proses ini pastikan rockwool tidak bolong

- Letakkan rockwool pada tray semai atau nampan

- Masukkan bibit pada lubang yang telah dibuat

- Siram rockwool dengan air hingga basah

- Tutup tray semai dengan plastic hitam agar cahaya tidak masuk dan simpan di tempat yang gelap selama 2×24 jam

- Setelah 2 hari akan terlihat proses pertumbuhan kecambah. Pada proses ini pindahkan tray semai ke tempat yang ada sinar matahari

Biasanya, proses ini berlangsung 21-28 hari.

- Selama proses ini berlangsung, kamu harus sering memantau kondisi tanaman tomatnya. Jika perlu tambahkan air agar kondisi rockwool lembap.


3. Pemindahan ke sistem hidroponik.

Langkah selanjutnya, setelah tunas sejati muncul (daunnya sudah lebih dari 2) maka bibit sudah bisa dipindahkan ke sistem hidroponik.


Proses pemindahan:

- Pindahkan ke rockwool lainnya

- Pada rockwool beri bantalan seperti kerikil, arang atau lainnya.

- Perhitungan kadar nutrisi untuk tomat sebelum berbunga sekitar 1.300 ppm. Nutrisi tersebut didapatkan dari nutrisi AB Mix yang bisa kamu beli di toko pertanian


4. Proses merawat tanaman hidroponik.

Setelah proses pemindahan, maka selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah perawatan.

- Usahakan air nutrisi berkisar pada angka 1.300 ppm. Bila kurang kamu harus menambahkannya

- Setelah tomat tumbuh tinggi, maka kamu harus memberi penopang, seperti tali atau apapun agar tumbuhnya tetap tegak dan tidak patah

- Saat tomat telah berbunga tingkatkan ppm air nutrisi menjadi 2.000 ppm. Ini perlu kamu perhatikan agar buah yang dihasilkan bisa maksimal.

- Tetap perhatikan pertumbuhan sampai buah benar-benar terlihat subur dan matang.


5. Menjaga tomat dari hama.

Tidak berbeda dengan tanaman lainnya, tomat juga rentan terhadap berbagai bakteri, virus, jamur, dan hama. Virus mosaik tembakau, jamur, dan berbagai infeksi bakteri dapat membunuh tanaman. Lalat putih, banyak cacing, dan tungau laba-laba semuanya dapat muncul di area tumbuh, dapat memakan dan membunuh tomat.


Untuk mencegah hal tersebut, semprot tomat pakai fungisida secara rutin secara berkala, setidaknya satu kali dalam 7 hari. Tapi jika gejala masalah bakteri dan jamur sudah muncul, semprot tomat 2 sampai 1 hari sekali. Apabila tomat terserang hewan lain, pakai insektisida dan bakterisida.


6. Memanen tomat.

Pada kisaran 80-90 hari tomat sudah mulai berbuah merah. Pada masa ini kamu sudah siap untuk memanennya.


Merawat tomat hidroponik di dalam rumah.

cara menanam tomat hidroponik © freepik.com

foto: freepik.com


1. Cahaya.

Tanaman tomat harus mendapatkan 8 - 10 jam sinar matahari langsung atau cahaya terang per hari. Banyak varietas tanaman tomat berhasil tumbuh tinggi dan subur dengan pencahayaan 12 hingga 18 jam setiap hari. Untuk ini, kamu perlu membeli lampu tumbuh khusus, yang ukuran dan harganya bervariasi. Salah satunya adalah lampu pertumbuhan LED.


2. Suhu.

Tomat menyukai cuaca yang lebih hangat. Jadi jika kamu ingin tomat tumbuh sepanjang tahun, perlu cara untuk menghangatkan ruangan di saat dingin. Pikirkan cara supaya bisa meningkatkan suhu sepanjang tahun. Serta, pertimbangkan juga kelembaban dan kelembapan.


3. Ventilasi.

Ventilasi yang baik akan mencegah jamur di sistem hidroponik, serta pada daun, cabang, dan buah tomat. Seperti kamar mandi dan dapur, atau ruangan lain di rumah yang memiliki air di dalamnya, kamu juga harus memastikan bahwa area tersebut memiliki aliran udara yang baik.


Kelebihan menanam tomat secara hidroponik.

cara menanam tomat hidroponik © freepik.com

foto: freepik.com


1. Meningkatkan pertumbuhan.

Ketika ditanam hidroponik dalam kondisi yang menguntungkan, tanaman tomat mampu tumbuh 30% hingga 50% lebih cepat daripada saat ditanam di tanah.


2. Hasil produksi lebih meningkat.

Diperkirakan bahwa, dalam kondisi yang tepat, kamu bisa mengharapkan hasil panen tomat hidroponik antara tiga dan 10 kali lipat dibandingkan dengan metode tradisional.


3. Kebersihan.

Hidroponik adalah teknik tanam yang jauh lebih bersih karena tidak memakai tanah. Oleh karena itu, teknik hidroponik lebih baik dan cocok digunakan dalam ruangan. Hidroponik juga ideal untuk berkebun di area depan rumah, seperti teras atau dek.


4. Tumbuh sepanjang tahun.

Menanam hidroponik di dalam ruangan dengan cahaya dan suhu yang tepat memungkinkan tanaman dapat tumbuh sepanjang tahun.


5. Efisiensi air.

Sistem hidroponik memiliki penggunaan air 90 persen lebih efektif daripada metode berkebun berbasis tanah.