Brilio.net - Refleksi adalah tindakan untuk meningkatkan profesionalisme serta menjadi kunci dalam pendidikan baik bagi tenaga pendidik dan peserta didik yang sedang belajar. Saat ini beberapa model refleksi tengah dikembangkan untuk menilai kualitas refleksi seorang pendidik. Refleksi juga merupakan salah satu kompetensi umum yang sebaiknya harus dikuasai oleh peserta didik.

Refleksi dapat digunakan sebagai media untuk meninjau kualitas pembelajaran sehingga membuat potensi setiap individu atau sebuah grup bisa lebih menonjol. Untuk mengetahui lebih rinci mengenai refleksi, berikut brilio.net merangkumnya dari berbagai sumber pada Kamis (24/6).

Pengertian refleksi

pengertian dan tujuan refleksi © berbagai sumber

foto: Unsplash/Kenny Eliason

Refleksi berasal dari bahasa Latin yaitu "to bend or to turn back" yang memiliki arti sebagai suatu proses berpikir kembali sehingga dapat diinterpretasikan atau dianalisis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), refleksi dapat dimaknai sebagai pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai jawaban suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar.

Refleksi merupakan sebuah konsep yang kita kenal dalam keseharian sehingga kita harus bisa membedakan refleksi dalam bidang pendidikan. Dalam kehidupan sehari-hari, refleksi sering diartikan sebagai momen untuk melihat kembali ke belakang. Namun, di dalam bidang pendidikan, refleksi dimaknai sebagai proses berpikir melalui pemahaman dan pembelajaran.

Refleksi dapat menjadi salah satu cara untuk membantu peserta didik menghadapi masalah dan isu pada kehidupan nyata. Melalui refleksi, kita dapat meningkatkan performa baik sebagai pengajar maupun meningkatkan performa dalam menyerap ilmu sebagai siswa atau mahasiswa. Refleksi sangat baik untuk dilakukan agar baik pendidik dan peserta didik dapat memahami apa yang harus dilakukan di masa mendatang.