Brilio.net - Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang selalu dinantikan oleh umat Islam. Dalam bulan ini, Muslim berbondong-bondong untuk meningkatkan serangkaian ibadah. Salah satu yang dilakukan adalah memperbanyak bacaan Alquran, i'tikaf di masjid, dan melakukan salat malam. Seperti yang dilakukan para jamaah di Masjid Gedhe Mataram, Kotagede, Yogyakarta.

Sebagaimana diketahui, masjid bersejarah di Yogyakarta memiliki bangunan dengan arsitektur tradisional Jawa. Letaknya berada di kompleks pemakaman pendiri Kerajaan Mataram Islam, Panembahan Senopati beserta keluarganya. Masjid yang mulai dibangun pada tahun 1578 ini awalnya dibangun dengan maksud sebagai sarana pengembangan agama Islam.

Dari sejarah panjangnya, terdapat hal unik dari Masjid Gedhe Mataram yang jarang dijumpai di masjid lain ketika bulan Ramadhan. Masjid tertua di Yogyakarta ini menggelar salat tarawih dalam dua sesi. Sesi pertama dilakukan pada waktu sehabis salat Isya, sedangkan sesi kedua pada pukul 2-3 malam atau dini hari.

Cerita di balik Masjid Gedhe Mataram Kotagede gelar salat tarawih jam 2 dini hari  © 2023 brilio.net

foto: Chandra Nurohman

"Salat tarawih yang dilakukan jam 2 malam ini sudah dilakukan sejak 10 tahun lalu. Namun untuk jadwal yang tertata dan terjadwalkan baru 5 tahun ini," ujar Slamet Riyadi, takmir Masjid Gedhe Mataram pada brilio.net belum lama ini.

 

Magang: Mas Noviani

 

Slamet Riyadi juga mengungkapkan salah satu alasan dilakukan salat jam 2 itu karena waktunya lebih utama. Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah bersama sahabat melakukan salat pada larut malam.

"Mengapa masyarakat memilih salat tarawih jam 2 malam ini, ya, selain karena ada keutamaan salat malam, pihak Masjid Gedhe Mataram memberikan kesempatan bagi masyarakat yang bekerja atau berkegiatan sampai malam, namun tetap ingin menjalankan ibadah tarawih berjamaah di masjid, bisa mengikuti sesi salat tarawih pukul 2 malam ini," lanjut Slamet menjabarkan.

Meski dilaksanakan dini hari, salat tarawih pukul 2 malam tetap tak sepi jamaah, terutama kaum pria. Menurut Slamet Riyadi, ada perbedaan jumlah jamaah yang terlihat ketika Ramadhan sudah memasuki hari ke-20. Biasanya jamaah yang hadir ketika salat tarawih pukul 2 malam lebih banyak dibandingkan malam sebelumnya yang hanya berkisar 30-60 jamaah saja. Hal ini dikarenakan pada 10 hari malam terakhir bulan Ramadhan terdapat malam Lailatul Qadar.

"Kalau saya sih biasanya rajin untuk mengikuti salat tarawih pukul 2 pagi ketika sudah memasuki Ramadhan hari ke-20. Sebelum salat tarawih biasanya saya juga i'tikaf dan salat tahajud karena saya menyambut dan berharap dengan datangnya malam Lailatul Qadar," ungkap Tumisih, salah satu jamaah Masjid Gedhe Mataram.

Selain kegiatan salat tarawih selama Ramadhan, Masjid Gedhe Mataram juga menyediakan menu berbuka puasa. Tak ketinggalan juga menyediakan menu sahur khusus bagi jamaah yang mengikuti salat tarawih pukul 2 malam. Menu yang disuguhkan bervariasi dan jumlah porsi yang dibagikan juga tidak menentu. Sebab, ternyata juga banyak sekali orang yang memberikan sedekah makanan untuk berbuka dan sahur untuk jamaah Masjid Gedhe Mataram.