Brilio.net - Pernah merasa uang selalu cepat habis padahal nggak merasa belanja besar? Bisa jadi kamu sedang terjebak dalam “pengeluaran kecil yang diam-diam mematikan.” Ibarat bocor halus di ember, kebiasaan sepele seperti ngopi tiap pagi atau beli camilan tiap sore bisa bikin keuanganmu keropos tanpa terasa. Sekali dua kali sih nggak masalah, tapi kalau jadi rutinitas? Siap-siap kantong menjerit!
Seringkali kita terlalu fokus mengontrol pengeluaran besar seperti cicilan, liburan, atau belanja elektronik. Tapi justru yang sering bikin “darurat keuangan” itu adalah pengeluaran receh yang dilakukan terus-menerus. Tanpa sadar, uang yang kamu keluarkan untuk hal kecil bisa setara dengan satu kali belanja bulanan, lho! Nah, kalau kamu ingin lebih bijak dalam mengatur keuangan, saatnya waspada dan cek ulang kebiasaan harianmu.
Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (21/6), berikut 5 jenis pengeluaran kecil yang sering dianggap remeh, tapi efeknya bisa luar biasa ke dompet. Artikel ini juga akan mambahas tips praktis supaya kamu tetap bisa menikmati hidup tanpa harus merasa pelit sama diri sendiri. Yuk, simak dan evaluasi bareng-bareng!
Pengeluaran kecil yang bikin kantong jebol
© 2025 brilio.net/AI/Meta
1. Ngopi atau jajan setiap hari
Secangkir kopi kekinian atau boba tiap sore memang menyenangkan, apalagi kalau jadi pelarian dari stres kerja. Tapi coba hitung deh: kalau sehari habis Rp25.000 dan kamu beli 20 kali sebulan, totalnya sudah Rp500.000. Dalam setahun? Sudah cukup buat beli tiket PP ke Bali.
Solusi: Boleh sesekali, tapi lebih baik batasi seminggu 1–2 kali. Sisanya, coba bawa kopi sendiri dari rumah atau cari alternatif yang lebih murah tapi tetap enak.
2. Ongkos kirim belanja online
Promo sana-sini bikin kalap, dan seringnya yang bikin boros bukan barangnya, tapi ongkir-nya. Apalagi kalau kamu sering checkout satuan, bukan sekali banyak.
Solusi: Gunakan fitur keranjang untuk belanja dalam satu toko sekaligus. Manfaatkan juga gratis ongkir, atau pilih metode COD bila tersedia untuk menekan biaya tambahan.
3. Langganan digital yang jarang dipakai
Berlangganan Netflix, Spotify, YouTube Premium, dan lainnya memang bikin hidup lebih nyaman. Tapi kalau ternyata kamu jarang nonton atau dengerin, itu cuma buang uang tiap bulan.
Solusi: Evaluasi rutin semua langganan. Hanya pertahankan yang benar-benar dipakai. Kamu juga bisa share account legal dengan teman atau keluarga agar biayanya lebih ringan.
4. Parkir dan tol harian
Keluar sebentar tapi harus bayar parkir Rp5.000, lalu lewat tol sekali dua kali. Keliatannya murah, tapi kalau kamu keluar tiap hari, dalam sebulan bisa habis ratusan ribu cuma buat ini.
Solusi: Pertimbangkan alternatif seperti transportasi umum, naik sepeda listrik, atau carpool dengan teman sekantor.
5. Transaksi minim di E-wallet
Belanja Rp15.000 tapi pakai e-wallet dengan biaya admin atau top-up Rp1.500–Rp2.500? Kecil, tapi lama-lama nyesek juga. Terlebih kalau kamu sering banget top-up dalam nominal kecil.
Solusi: Lakukan top-up dalam jumlah cukup besar untuk beberapa hari atau minggu ke depan. Pilih e-wallet yang tidak mengenakan biaya administrasi, bila ada.
Tips tambahan agar keuangan lebih sehat:
- Gunakan aplikasi pencatat keuangan seperti Money Manager atau Spendee untuk melihat ke mana larinya uang kamu setiap bulan.
- Buat anggaran mingguan, bukan bulanan, agar lebih realistis dalam mengontrol pengeluaran kecil.
- Terapkan prinsip 24 jam sebelum membeli sesuatu secara impulsif. Biasanya setelah ditunda, keinginan itu hilang sendiri.
- Bikin tantangan hemat pribadi, misalnya: “Nggak beli kopi selama 10 hari” dan hadiahkan diri sendiri setelah berhasil.
Jangan remehkan pengeluaran kecil, karena justru dari situlah kebocoran keuangan paling sering terjadi. Dengan sedikit kesadaran dan perubahan kebiasaan, kamu bisa menyelamatkan banyak uang dan mengalokasikannya untuk hal-hal yang lebih besar dan penting.
Pertanyaan seputar pengeluaran kecil dan cara mengatasinya
1. Kenapa pengeluaran kecil lebih sering luput dari perencanaan keuangan?
Karena pengeluaran kecil sering dianggap “nggak seberapa” dan terjadi spontan, misalnya beli minuman dingin saat panas atau parkir dadakan. Padahal, saat dikumpulkan, jumlahnya bisa besar. Itulah kenapa penting punya catatan keuangan harian, sekecil apapun transaksi yang dilakukan.
2. Apa saja tanda-tanda bahwa pengeluaran kecil sudah mulai mengganggu keuangan?
Beberapa tandanya:
- Uang cepat habis sebelum tanggal gajian.
- Sulit menabung meskipun merasa tidak boros.
- Banyak transaksi kecil di riwayat e-wallet atau rekening.
Kalau kamu mulai merasa seperti ini, saatnya evaluasi pengeluaran harian secara jujur.
3. Apakah harus menghindari semua pengeluaran kecil supaya hemat?
Nggak harus kok! Hidup tetap harus dinikmati. Yang penting adalah pengendalian dan kesadaran. Sesekali beli kopi atau jajan itu sah-sah saja, asal tidak menjadi kebiasaan yang menggerus pengeluaran utama. Kuncinya adalah prioritas dan keseimbangan antara kebutuhan, keinginan, dan rencana masa depan.
Recommended By Editor
- Uang habis tapi nggak tahu ke mana? Ini cara tracking keuangan pribadi
- 5 Kebiasaan finansial sederhana yang bisa bikin kamu bebas utang di 2025
- 5 Trik psikologi finansial biar kamu nggak gagal nabung lagi tiap bulan
- Cerita wanita kerja di ibukota, gaji Rp2,5 juta, bisa kasih ortu Rp500 ribu, cara atur uangnya disorot
- Investasi Sukuk ST014 lewat wondr by BNI bisa dapat cashback hingga Rp 10 Juta
- Butuh waktu 40 tahun untuk keluar dari kemiskinan, wanita ini putuskan childfree biar bisa kaya