Brilio.net - Kemiskinan sering kali menjadi lingkaran tak berujung yang sulit untuk diterobos. Banyak orang harus melalui perjalanan panjang, penuh perjuangan, dan pengorbanan untuk bisa keluar dari jerat kesulitan ekonomi yang mencekik.

Bagi seorang wanita, perjalanan itu membutuhkan waktu puluhan tahun. Kisah ini dibagikan oleh seorang pengguna TikTok dengan akun @bebansuami2022.

Dalam video yang diunggahnya, ia menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh liku dan keputusan-keputusan besar yang diambilnya demi keluar dari kemiskinan. Bukan hal yang instan, ia membutuhkan waktu 40 tahun untuk bisa menikmati hidupnya saat ini.

Butuh 40 tahun untuk aku keluar dari kemiskinan, katanya, dikutip brilio.net, Kamis (5/12).

Perjalanan itu dimulai sejak ia memutuskan untuk merantau pada usia 13 tahun. Keputusan untuk meninggalkan kampung halaman tentu bukanlah hal mudah. Terlebih pada umur yang masih muda.

Aku memutuskan keluar dari rumah di usia 13 tahun. Walaupun saat itu hanya jadi pembantu, tekadku sudah bulat untuk keluar dari kehidupan yang sangat-sangat susah, bebernya.

Butuh waktu 40 tahun untuk keluar dari kemiskinan  TikTok

foto: TikTok/@bebansuami2022

Berawal dari pekerjaan sebagai asisten rumah tangga, ia mulai belajar untuk mandiri. Setelah beberapa tahun, ia mengambil langkah lebih besar dengan merantau ke Jakarta, meski perjuangan di ibu kota juga tidak mudah.

Apakah ke Jakarta langsung sukses? Nggak, ungkapnya.

Tantangan besar datang dari minimnya pendidikan dan pengalaman. Meski begitu, tekad yang kuat membuatnya tetap bertahan menghadapi kerasnya kehidupan.

Ia juga berbagi tentang keputusan untuk menjauh dari orang-orang kampung halamannya. Hal itu dilakukannya demi menjaga fokus dan tekad untuk tidak kembali ke lingkaran kemiskinan.

Kalau lagi kenalan sama cowok dari kampung, aku langsung nggak jadi deket. Aku nggak mau berakhir di kampung seperti 10 saudara lainnya, katanya dengan tegas.

Butuh waktu 40 tahun untuk keluar dari kemiskinan  TikTok

foto: TikTok/@bebansuami2022

Meski awalnya enggan, tetap saja ia akhirnya bertemu dengan suaminya yang juga berasal dari kampung. Namun, perjuangan bersama belum selesai di situ.

Bersama sang suami, ia terus berjuang untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Menurutnya, setiap keberhasilan membutuhkan perjuangan tanpa henti, meskipun jalannya tidak selalu mulus.

Kalau kamu lihat hidup aku enak sekarang, ketika orang lain santai dengan hidupnya, aku sudah serius sejak dulu," ucapnya.

Keputusan besar lainnya yang ia ambil bersama suaminya adalah memilih untuk tidak memiliki anak. Wanita ini menjelaskan bahwa keputusan ini diambil demi menjaga kestabilan keuangan. Dengan memilih untuk childfree, mereka bisa fokus pada pencapaian finansial seperti memiliki rumah dan tabungan.

The most expensive thing in our life adalah satu anak, dua rumah, tiga mobil, kalau kami, lifestyle kami, kami sudah eliminasi yang pertama tadi. Anak, kami eliminasi. That is why kami punya rumah," terangnya.

Butuh waktu 40 tahun untuk keluar dari kemiskinan  TikTok

foto: TikTok/@bebansuami2022

Ia juga menekankan pentingnya membuat keputusan yang disesuaikan dengan prioritas hidup. Maka dari itu, ia dan suami memilih untuk memiliki rumah terlebih dahulu sebelum mempertimbangkan hal lain, seperti kendaraan pribadi.

Kami perintis, dimulai dari minus. Makanya ketika sudah plus, kami sangat-sangat mindful, Karena punya kesadaran bahwa mobil itu adalah sesuatu yang mahal, katanya.

Keputusan tersebut bukan tanpa alasan matang. Berhubung hanya hidup berdua di apartemen, ia merasa tidak membutuhkan mobil untuk keseharian mereka.

Kalau kami kan hidup cuma berdua, prioriti kami juga beda, ujarnya dengan nada santai.

Butuh waktu 40 tahun untuk keluar dari kemiskinan  TikTok

foto: TikTok/@bebansuami2022

Ia menambahkan bahwa gaya hidup mereka sangat berbeda dengan kebanyakan orang yang sering bepergian keluar kota. Baginya, keputusan seperti ini adalah bentuk penyesuaian terhadap kebutuhan dan kondisi mereka saat ini.

"Karena kami juga hidupnya di apartemen, di Jakarta, yang apa-apa tuh nggak perlu ngongkos. Gampang, kami juga jarang pergi yang jauh-jauh," tandasnya.