Penyebab perilaku playing victim.

<img style=

foto: freepik.com

 

1. Memiliki gangguan kepribadian narsistik dan manipulasi.
Perilaku playing victim senang ketika menyalahkan orang lain dan berpura-pura menjadi korban. Hal tersebut bisa jadi sebagai sebuah tindakan yang senang ketika memanipulasi orang lain dengan tujuan mendapat simpati dan perhatian. Seseorang yang memiliki gangguan narsistik akan berpikir bahwa dirinya adalah orang yang penting dibanding yang lain.

2. Memiliki trauma.
Pengalaman masa lalu atau peristiwa kurang menyenangkan yang dialami menjadi salah satu bentuk rasa trauma. Bisa jadi dari rasa trauma tersebut membuat seseorang memiliki perilaku playing victim. Memang nggak semua orang yang menyimpan rasa trauma di masa lalu lantas bersikap demikian, ada juga sebagian orang yang nggak memiliki perilaku tersebut.

3. Memiliki pengalaman dikecewakan orang lain.
Penyebab seseorang melakukan playing victim adalah adanya pengkhianatan yang ia terima berkali-kali. Perasaan kecewa atas pengkhianatan yang diterima dari orang lain membuat ia sulit untuk memercayai orang lain. Maka dari itu, ia akan merasa bahwa dirinya seorang korban.

4. Sebagai upaya manipulasi.
Playing victim juga bisa menjadi salah satu perilaku yang disengaja. Tujuannya tentu saja ingin membuat orang lain merasa bersalah, menarik perhatian atau simpati, atau ada hal lain yang menjadi keinginan orang tersebut.

5. Memiliki dendam terhadap orang yang sukses.
Penyebab selanjutnya, bahwa sikap playing victim disebabkan karena adanya dendam terhadap orang lain yang lebih sukses darinya. Pada faktanya, perilaku playing victim menjadi salah satu cara bagi seseorang untuk melindungi diri. Hal ini dilakukan sebab ia tidak ingin dikalahkan oleh orang lain, sehingga muncul rasa iri dalam hatinya.

Cara mengatasi perilaku playing victim.

<img style=

foto: freepik.com

 

Ketika menghadapi seseorang yang memiliki perilaku playing victim, tentu saja nggak mudah. Karena akan membuat diri kamu sangat lelah dan merasa terus-menerus salah padahal tidak. Namun, bagi siapapun yang merasa memiliki sikap tersebut, bukan berarti ia adalah orang yang buruk, asalkan ada keinginan untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik.

Berikut ini cara mengatasi perilaku playing victim.

1. Jaga emosi dan sabar.
Cara menyikapi orang dengan perilaku playing victim adalah tetap sabar dan jaga emosi. Karena jika kamu emosi, akan menjadi sebuah boomerang. Sehingga, mudah bagi perilaku playing victim menjadikannya sebagai senjata untuk memanipulasi.

2. Menjalin komunikasi dengan baik.
Ketika memulai percakapan dengan seseorang yang memiliki perilaku playing victim, berikan kesempatan padanya untuk mengungkapkan perasaannya. Kemudian, ajak ia supaya bisa mengekspresikan perasaan dalam hal yang lebih produktif.

3. Memberikan bantuan.
Cara mengatasi playing victim yaitu dengan mencoba menawarkan bantuan. Beberapa langkah yang bisa diambil seperti halnya, berdiskusi dengan orang tersebut untuk membantunya mencapai tujuan yang diinginkan dan mengakui kepercayaannya bahwa ia tidak dapat berbuat sesuatu terhadap situasi dan kondisi yang sedang dihadapinya.

4. Hindari mengikuti dramanya.
Kamu perlu mengatur emosi saat berinteraksi dengannya, bahkan kamu juga harus berusaha membatasi dari lingkaran pertemanan bersamanya.