Cara penerapan ikhlas.

Arti ikhlas dalam Islam © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Berikut ini cara penerapan ikhlas dalam beribadah, di antaranya:

1. Ikhlas dalam syahadat.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidaklah ada satu jiwapun yang meninggal dalam keadaan bersyahadat Laa Ilaaha Illallah dan aku adalah Rasulullah yang itu semua kembali kepada hati seorang mukmin (ikhlas dari lubuk hatinya), kecuali Allah akan beri ampunan kepadanya." (HR. Ahmad, Ibnu Majah, lihat Ash Shahihah, no. 2278)

2. Ikhlas dalam sholat.

Sebagaimana yang disabdakan Nabi Muhammad SAW:

"Tidaklah ada seorang muslim yang berwudhu dan membaguskan wudhunya, kemudian menegakkan shalat dua rakaat dengan menghadirkan hati dan wajahnya (ikhlas), kecuali wajib bagi dia untuk masuk Al Jannah." (HR. Muslim)

3. Ikhlas dalam zakat.

Setiap zakat yang dilakukan oleh manusia, akan mengajarkanmu bagaimana harus dilandasi dengan rasa ikhlas sebelum menunaikannya. Di antara konsekuensi kejujuran seseorang adalah hendaknya ia benar-benar ikhlas karena Allah SWT dalam mengamalkan zakat.

4. Ikhlas dalam puasa.

Saat menjalankan ibadah puasa, tentunya setiap umat manusia akan menahan haus dan lapar sepanjang hari. Maka dari itu, ikhlas menjadi salah satu hal penting dalam menjalankan ibadah puasa. Bahkan Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadan dengan dilandasi keimanan dan semata-mata ikhlas mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Al Bukhari, Muslim)

5. Ikhlas dalam menjalankan ibadah haji.

Haji merupakan sebuah amalan mulia jika kita telah mampu dan dapat menjalankannya. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji semata-mata ikhlas karena Allah, dan dia tidak melakukan perbuatan kotor dan dosa dalam hajinya tersebut, maka dia kembali dalam keadaan seperti pada hari dia dilahirkan oleh ibunya (suci dan bersih dari dosa)" (HR. Al Bukhari, Muslim)

Selain dalam beribadah, ikhlas juga dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya sebagai berikut.

- Menjadikan pengalaman sebagai pembelajaran, sehingga kamu dapat memaafkan dan tidak menyalahkan keadaan tetapi menjadikannya sebagai pembelajaran. Kamu dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian yang menimpa karena akan ada sesuatu kebaikan di dalamnya.

- Selalu berpikir positif dan menghindari suudzon, sebab segala sesuatu yang terjadi pada diri kamu semuanya terjadi atas izin Allah dan pastinya ada hikmah di setiap kejadian.

- Menguatkan niat dalam hati untuk selalu belajar ikhlas, hal ini akan membuat kamu lebih mudah dalam menerapkannya di kehidupan.

- Bergaul dengan orang-orang yang bertakwa, sebab pengaruh lingkungan dan pertemanan memiliki peran yang besar supaya kamu dapat berlaku ikhlas dalam keseharian.

Sumber: Ilmi, Zainal. 2020. Berkah Pena Bertinta Emas. Penerbit Guepedia.