Jenis bullying.

Arti bullying © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Berikut ini jenis bullying menurut Field (2007), di antaranya sebagai berikut.

1. Menggoda.

Menggoda adalah kekerasan verbal, ini merupakan bentuk yang berbahaya dan bullying juga dapat bertahan lama. Bentuk menggoda yang paling umum terkait dengan penampilan, seksualitas, dan persetujuan sosial. Contohnya seperti mengejek nama, melecehkan, berteriak, menghina, penyalahgunaan telepon, catatan buruk, dan lain sebagainya.

2. Pengucilan.

Pengucilan atau 'pengecualian atau hubungan' didasarkan pada manipulasi sosial dan dapat terjadi secara terbuka. Tujuan pengucilan adalah untuk menciptakan identitas kelompok yang menjadi mekanisme kontrol yang kuat. Contohnya seperti:

- Berpura-pura ramah terhadap korban dan kemudian secara sporadis berubah melawannya.
- Pemerasan dan ancaman, misalnya 'aku tidak mau menjadi temanmu jika tidak membelikan cemilan'.
- Gosip jahat dan desas desus yang dirancang untuk membuat anak-anak lain merendahkan korban, dengan cara mengekspos rahasianya kepada orang lain.

3. Fisik.

Bullying fisik melibatkan penyerangan secara teratur kepada seseorang yang lebih lemas. Bisa secara agresif langsung dengan cara memukul, menendang, meludah, mendorong, dan lain sebagainya.

4. Pelecehan.

Pelecehan pada umumnya melibatkan pertanyaan yang berulang, menjengkelkan, pernyataan atau serangan tentang masalah seksual, gender, rasial, agama atau kebangsaan, seperti halnya:

- Menarik celana atau baju korban di depan orang lain.
- Mengintip di bawah pintu toilet.
- Membuat permintaan seksual yang tidak diinginkan.

Cara mengatasi bullying.

Bullying dapat diatasi dengan mencegah sejak dini, seperti ketika masih anak-anak, dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berikut ini cara mengatasi bullying.

- Dengan cara memberikan pengetahuan dan cara untuk melawan tindakan bullying.

- Memberi contoh cara seperti mendukung, mendamaikan, dan melaporkan pada orang yang lebih dewasa untuk membantu korban bullying.

- Beri perhatian dan interaksi dengan anak sehingga mendapatkan kemampuan yang berani dan tegas.

- Mengajarkan rasa peduli dan etika pada sesama manusia.

- Mendampingi anak untuk melihat informasi di media sosial atau televisi.

- Menanamkan rasa kasih sayang dan nilai keagamaan pada anak-anak.

- Ajari anak tentang bullying agar anak tidak menjadi korbannya

- Ajari anak untuk tidak berlaku kasar secara fisik atau verbal pada teman-temannya di sekolah

Sumber: Karyanti dan Aminudin. 2019. Cyberbullying dan Body Shaming. Penerbit K-Media.