Brilio.net - Frasa Bhineka Tunggal Ika sudah bukan menjadi hal yang asing untuk didengar oleh warga negara Indonesia. Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia yang telah ditetapkan sejak zaman di awal kemerdekaan.

Arti Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang dijelaskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai semboyan bangsa Indonesia. Semboyan tersebut berasal dari kata dalam Kakawin Sutasoma (syair bahasa Jawa Kuno).

Bhineka Tunggal Ika memiliki arti yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu. Arti ini memberikan kekuatan akan rasa toleransi dan rasa mencintai atas perbedaan agama, ras, suku, bangsa, bahasa, adat, dan budaya yang ada di Indonesia. Semboyan ini juga menjadi motto yang menggambarkan bahwa Indonesia terdiri dari puluhan ribu pulau dengan berbagai suku budaya yang beragam.

Nah, untuk dapat mengetahui lebih jelas mengenai prinsip dan penerapannya dalam kehidupan, berikut brilio.net telah rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (17/8).

Arti dan Bhineka Tunggal Ika.

Arti Bhineka Tunggal Ika adalah © 2022 berbagai sumber

foto: unsplash.com

Secara etimologi atau asal-usul bahasa, kata "Bhineka Tunggal Ika" berasal dari bahasa Jawa Kuno. Jika diartikan secara harfiah, kata Bhineka artinya beragam atau bermacam-macam, kata Tunggal artinya satu, dan kata Ika artinya itu. Kesimpulannya, secara harfiah, Bhineka Tunggal Ika artinya "beraneka satu itu". Maknanya, dapat dikatakan bahwa beraneka ragam, tetapi masih satu jua.

Bhineka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan Negara Indonesia. Bhineka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi satu jua yang diambil dari buku atau kitab Kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular yang berbunyi "Bhinna ika tunggal ika, tan hana dharma mangrwa (Berbeda-beda itu, satu itu, tak ada pengabdian yang mendua)." Secara mendalam Bhineka Tunggal Ika memiliki makna walaupun di Indonesia terdapat banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan ragam lainnya, tetapi tetap satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air.

Semboyan ini juga digunakan sebagai ilustrasi identitas alami Indonesia dan dibangun secara sosial budaya berdasarkan keragaman. Dengan adanya semboyan Bhinneka Tunggal Ika dapat membantu masyarakat Indonesia untuk lebih memahami, serta Indonesia yang pluralistik memiliki kebutuhan akan ikatan dan identitas yang sama. Kesamaan identitas mencegah Indonesia tercerai berai karena dilatari keragaman budaya.

Dengan arti dan makna yang telah disebutkan, tujuan Bhinneka Tunggal Ika adalah memunculkan keinginan untuk menerima dan menghargai keragaman. Tanpa adanya keinginan tersebut, maka sulit mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Keinginan tersebut menjadi awal terbentuknya nasionalisme pada bangsa Indonesia. Pembangunan kesadaran nasionalisme lewat Bhinneka Tunggal Ika adalah upaya menjaga loyalitas serta dedikasi pada bangsa dan negara.

 


Prinsip Bhineka Tunggal Ika.

Arti Bhineka Tunggal Ika adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka diperlukan untuk memahami secara mendalam prinsip-prinsip yang terkandung dalam Bhineka Tunggal Ika. Berikut ini merupakan prinsip dari Bhineka Tunggal Ika.

1. Dalam rangka membentuk kesatuan dan persatuan bangsa dengan keanekaragaman yang dimiliki Indonesia, diharapkan tidak terjadi pembentukan konsep dari keanekaragaman konsep-konsep yang terdapat pada unsur-unsur atau komponen bangsa.

2. Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat sektarian dan eksklusif, hal ini bermakna bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya yang paling benar, paling hebat, dan tidak mengakui harkat dan martabat pihak lain. Bhineka Tunggal Ika bersifat inklusif, artinya golongan mayoritas dalam hidup berbangsa dan bernegara tidak memaksakan kehendaknya pada golongan minoritas.

3. Bhineka Tunggal Ika bersifat formalistis yang hanya menunjukkan perilaku semu. Bhineka Tunggal Ika dilandasi oleh sikap saling mempercayai, saling hormat menghormati, saling mencintai, dan rukun. Hanya dengan cara demikian, maka keanekaragaman ini dapat dipersatukan.

4. Bhineka Tunggal Ika bersifat konvergen, yang bermakna perbedaan yang terjadi dalam keanekaragaman tidak untuk dibesar-besarkan, tetapi dicari titik temu, dalam bentuk kesepakatan bersama. Hal ini akan terwujud apabila dilandasi oleh sikap toleran, non sektarian, inklusif, akomodatif, dan rukun.

5. Prinsip atau asas pluralistik dan multikultural Bhineka Tunggal Ika mendukung inklusif, terbuka, damai, dan kebersamaan, kesetaraan, tidak merasa paling benar, toleransi, dan musyawarah disertai dengan penghargaan terhadap pihak lain yang berbeda.

 

Penerapan Bhineka Tunggal Ika di kehidupan.

Arti Bhineka Tunggal Ika adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Berikut ini penerapan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

1. Tidak menang sendiri.

Perbedaan pendapat sesungguhnya merupakan hal yang lumrah, apalagi pada sistem demokrasi. Adanya sistem tersebut, menuntut rakyat bebas mengungkapkan pendapat masing-masing. Dengan begitu, implementasi dari prinsip Bhineka Tunggal Ika, seseorang diharuskan untuk menghormati satu pendapat dan pendapat lainnya. Jika adanya perbedaan pendapat, perlu dicari titik temu yang mengedepankan kepentingan bersama.

2. Musyawarah untuk mufakat.

Dengan adanya semboyan Bhineka Tunggal Ika, maka jika terdapat perbedaan yang ada pada antar kelompok maupun pribadi, wajib dicari solusinya secara bersama-sama dengan musyawarah. Adanya beragam gagasan yang kemudian dirangkum menjadi satu kesepakatan, maka dari itu kesepakatan bertujuan untuk mencapai mufakat pada pribadi maupun kelompok.

3. Perilaku inklusif.

Penerapan yang terakhir, bahwa seseorang diharuskan tidak melihat dirinya lebih diutamakan dari kepentingan yang lain. Sama halnya dengan kelompok, di mana kepentingan bersama lebih diutamakan dari kepentingan pribadi atau golongan.

Contoh perilaku yang mencerminkan Bhineka Tunggal Ika.

- Tidak diskriminasi terhadap siapapun.

- Berlaku adil terhadap siapapun, baik di sekolah, rumah, maupun masyarakat.

- Menghindari perkelahian atau pertikaian yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

- Saling menghormati walaupun berbeda agama, suku, ras, dan budaya.

- Tidak menghina atau merendahkan orang lain.

- Hidup rukun di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

 

Sumber: Tim Edu President. 2018. Diktat Resmi Tes CPNS Sistem CAT 2018/2019. Penerbit Cmedia.