Prinsip Bhineka Tunggal Ika.

Arti Bhineka Tunggal Ika adalah © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka diperlukan untuk memahami secara mendalam prinsip-prinsip yang terkandung dalam Bhineka Tunggal Ika. Berikut ini merupakan prinsip dari Bhineka Tunggal Ika.

1. Dalam rangka membentuk kesatuan dan persatuan bangsa dengan keanekaragaman yang dimiliki Indonesia, diharapkan tidak terjadi pembentukan konsep dari keanekaragaman konsep-konsep yang terdapat pada unsur-unsur atau komponen bangsa.

2. Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat sektarian dan eksklusif, hal ini bermakna bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya yang paling benar, paling hebat, dan tidak mengakui harkat dan martabat pihak lain. Bhineka Tunggal Ika bersifat inklusif, artinya golongan mayoritas dalam hidup berbangsa dan bernegara tidak memaksakan kehendaknya pada golongan minoritas.

3. Bhineka Tunggal Ika bersifat formalistis yang hanya menunjukkan perilaku semu. Bhineka Tunggal Ika dilandasi oleh sikap saling mempercayai, saling hormat menghormati, saling mencintai, dan rukun. Hanya dengan cara demikian, maka keanekaragaman ini dapat dipersatukan.

4. Bhineka Tunggal Ika bersifat konvergen, yang bermakna perbedaan yang terjadi dalam keanekaragaman tidak untuk dibesar-besarkan, tetapi dicari titik temu, dalam bentuk kesepakatan bersama. Hal ini akan terwujud apabila dilandasi oleh sikap toleran, non sektarian, inklusif, akomodatif, dan rukun.

5. Prinsip atau asas pluralistik dan multikultural Bhineka Tunggal Ika mendukung inklusif, terbuka, damai, dan kebersamaan, kesetaraan, tidak merasa paling benar, toleransi, dan musyawarah disertai dengan penghargaan terhadap pihak lain yang berbeda.