Perkembangan masyarakat di negara agraris.

definisi, perkembangan, dan keuntungan negara agraris © berbagai sumber

foto: Unsplash/Tim Mossholder

Konsep menanam telah ada sejak zaman Neolitik di mana manusia yang mencari makan dengan cara berburu dan pengumpul. Saat ini, kebiasaan bercocok tanam telah berkembang menjadi bentuk negara, bangsa, dan komunitas agraris. Kemudian, perlahan sektor pertanian semakin berkembang di wilayah Timur Tengah dan berlanjut menyebar ke wilayah Asia Timur, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Dilansir dari buku Pengantar Ilmu Pertanian, perkembangan sektor agraris atau pertanian berjalan sesuai dengan tahapan perkembangan masyarakat, mekanisme pasar yang berlaku perkembangan teknologi, perkembangan ekonomi dan perkembangan kelembagaan sosial. Proses perkembangan pertanian umumnya berkaitan dengan upaya transformasi dari sistem pertanian yang memiliki produktivitas rendah kepada sistem yang lebih modern.

Keuntungan negara agraris.

definisi, perkembangan, dan keuntungan negara agraris © berbagai sumber

foto: Unsplash/Shayan Ghiasvand

Selain memiliki lahan pertanian yang luas dan subur, negara agraris juga memiliki keuntungan karena memiliki sumber daya manusia yang profesional di bidang pertanian.

Mengingat pentingnya sektor pertanian khususnya di negara agraris, pemerintah pun melakukan sejumlah pengembangan baik dari segi teknologi hingga metode penanaman yang semakin modern. Keuntungan negara agraris adalah sebagai berikut:

1. Sektor pertanian menjadi salah satu penopang dalam meningkatkan perekonomian negara
2. Dapat memenuhi kebutuhan pangan tanpa harus melakukan impor
3. Mendorong kesadaran masyarakat agar mencintai produk dalam negeri terutama di bidang pertanian
4. Terwujudnya ketahanan pangan
5. Dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari segi ekonomi
6. Berkontribusi dalam membuka lapangan pekerjaan baru khususnya di sektor pertanian dan perkebunan