Brilio.net - Terkadang dalam hidup tak semua akan berjalan seperti yang diinginkan. Termasuk saat menghadapi kisah percintaan. Ada saja hal-hal yang membuat sakit hati. Entah cinta yang bertepuk sebelah tangan, tak direstui orang tua, atau kandas karena perselingkuhan.

Rasa sakit hati itu lumrah dan bisa saja terjadi pada setiap orang, termasuk kamu. Jadi jangan pernah merasa aneh atau takut saat perasaan itu datang. Ubah rasa sakit hati menjadi semangat untuk menjadi pribadi yang lebih kuat.

Seperti dengan membaca kata-kata lucu sakit hati bahasa Jawa di bawah ini. Dengan gaya bahasa yang ringan, kata-kata lucu sakit hati bahasa Jawa juga mampu obati stres. Cocok sebagai penghibur diri agar tak terlalu memikirkan doi yang belum tentu juga mikirin kamu.

Nah, berikut brilio.net rangkum kata-kata lucu bahasa Jawa dari berbagai sumber, Kamis (9/9).

1. "Cintaku terhalang brengose bapakmu."

(Cintaku terhalang kumis ayahmu)

2. "Ojo sebut aku mantan, sebut wae aku alumni, sopo ngerti kene iso reuni."

(Jangan sebut aku mantan, sebut saja aku alumni, siapa tahu kita bisa reuni)

3. "Dipikir loro, dirasake yo malah loro, loro tambah loro sama dengan papat."

(Dipikir sakit, dirasakan juga tambah sakit. Sakit tambah sakit sama dengan empat)

4. "Opo aku kudu dadi Via Vallen, ben iso diceluk sayang?"

(Apa aku harus jadi Via Vallen, biar bisa dipanggil sayang?)

5. "Tuku bawang kleru mrico, tiwas wes sayang jebul mung dianggep konco."

(Beli bawang keliru merica, padahal sudah sayang ternyata hanya dianggap teman)

6. "Modal wani tok ra duwe duit. Yo ingah ingih."

(Modal berani aja nggak punya uang. Ya plonga plongo)

7. "Tetep bersyukur masio rasane ajur."

(Tetap bersyukur meskipun rasanya hancur)

8. "Tak kiro lali bales, tibake wes males."

(Aku pikir lupa membalas, ternyata udah malas)

9. "Getun? Blas ora, yangku saiki luweh sip."

(Menyesal? Sama sekali tidak, pacarku sekarang lebih baik)

10. "Ojo bangga sek, sakiki dee pacarmu lha nek sesok dee jodohku kowe iso opo?"

(Jangan bangga dulu, sekarang dia pacarmu tapi kalau suatu saat dia jodohku kamu bisa apa?)

11. "Mending loro untu timbang loro ati."

(Mending sakit gigi daripada sakit hati)

12. "Mundur wae saingane konco dewe."

(Mundur aja saingannya teman sendiri)

13. "Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin yo rasane perih."

(Kacang itu rasanya gurih, tapi kalau dikacangin itu rasanya perih)

14. "Untung atiku iki digawe karo Gusti Allah. Nek gawean menungso wes remuk ket wingi."

(Untung hatiku ini dibuat oleh Gusti Allah. Kalau buatan manusia udah hancur dari kemarin)

15. "Mesakne jek nom kok dilarani terus. Koyo aku."

(Kasihan masih muda kok disaktin terus. Seperti saya)

16. "Ora enek wong kuat selain aku. Aku ngombe kopi tak sebol sik banyune."

(Nggak ada orang yang kuat seperti aku. Aku minum kopi airnya aku tiup dulu)

17. "Aku moco koran sarungan, kowe belanja dasteran. Ning gur ning angen-angen."

(Aku baca koran pakai sarung, kamu belanja pakai daster. Tapi itu cuma angen-angen)

18. "Masio kerep dilarani aku panggah hore."

(Meskipun sering disakiti aku tetap hore (bahagia))

19. "Pengen e sleepcall, tapi panggilan ditolak."

(Pengennya sleepcall, tapi panggilan ditolak)

20. "Aku sing ngancani koe nibo tangi, kowe malah ngeliyo ati."

(Aku yang menemani jatuh bangun, kamu malah pergi ke lain hati)

21. "Kesel Ya Allah ra tau dianggep, pengen dadi power renjes pisan wae."

(Capek Ya Allah nggak pernah dianggap, ingin jadi power renjes sekali aja)

22. "Nek wes kekeselen ngene iki, kesandung watu we sing tak salahne watune."

(Kalau sudah capek seperti ini, tersandung batu aja yang aku salahin batunya)

23. "September lagi awalan. Wes diorak arik karo keadaan."

(Agustus masih awal. Ini udah diombang-ambingkan oleh keadaan)

24. "Kuat lakoni, ora kuat tinggal ngopi."

(Kuat dilakukan, kalau tidak kuat ditinggal ngopi)

25. "Masalah wedokan iku gampang, penting iso nyaur utang sek."

(Masalah perempuan itu mudah, yang penting bisa membayar hutang dulu)

26. "Pantesan awakku ora lemu-lemu. Sing tak pangan harapan palsu."

(Pantas saja badanku tidak gendut-gendut. Yang aku makan harapan palsu)

27. "Pas aku ngilang, pikirku kowe nggoleki, lakok jebul golek ganti."

(Ketika aku menghilang, aku pikir kamu bakal mencari, ternyata malah mencari ganti)

28. "Sori salah tompo, tak kiro sayang, bakno guk ngisi wektu luang."

(Maaf salah maksud, aku pikir sayang, ternyata hanya mengisi waktu luang)

29. "Sek mumet sirahe sek ajur atine kok sek disuntek bokonge?"

(Yang pusing kepalanya, yang sakit hatinya, kok yang disuntik bokongnya?)

30. "Aku sing ngekeki sajadah, gek malah dee sing berjama'ah."

(Aku yang memberi sajadah, kok malah dia yang berjamaah)

31. "Iso nembang gak iso nyuling, iso nyawang gak iso nyanding."

(Bisa nyanyi tidak bisa bermain seruling, bisa melihat tidak bisa mendampingi)

32. "Obat pahit ae marakke mari, mosok koe sing manis marakke loro."

(Obat yang pahit saja bisa bikin sembuh, masak kamu yang manis bikin sakit)

33. "Aku ning kene mbok sepeleke, ra tau gatekne aku sing merjuangke."

(Aku di sini kamu sepelekan, tidak pernah memperhatikan aku yang memperjuangkan)

34. "Rupane ora sepiro, entuke nglarani ora kiro-kiro."

(Wajahnya nggak seberapa, nyakitinnya nggak kira-kira)

35. "Juara siji kerep ditolak wedokan."

(Juara satu sering ditolak wanita)

36. "Rapopo aku sing salah. Kabeh salahku. Hp-mu renek sinyal yo kuwi salahku."

(Nggak pa pa aku yang salah. Semua salahku. Hp-mu nggak ada sinyal ya itu salahku."

37. "Rasah terlalu ngarep ngko nek enek serangan balik ora kaget."

(Jangan terlalu di depan nanti kalau ada serangan balik nggak kaget)

Kata-kata lucu sakit hati bahasa Jawa, antigalau.

Kata-kata lucu sakit hati bahasa Jawa © berbagai sumber

foto: Instagram/@twitterjawa

38. "Panjang umur yo sing gawe aku seneng, sing gawe loro ati minggat o wae seko donya."

(Panjang umur ya buat yang bikin aku seneng, yang bikin sakit hati pergi aja dari dunia)

39. "Ati iki dudu dolanan, senadyan uripku pas-pas an."

(Hati ini bukan mainan, meskipun hidupku pas-pas an)

40. "Nek enek uwong sing nglarani kowe, ojo pernah mikir dinggo mbales. Ngguwak-ngguwak tenogo, sinau ikhlas ya."

(Kalau ada orang yang sudah melukaimu, jangan pernah berpikir untuk membalasnya. Menghabiskan tenaga saja, belajarlah untuk ikhlas)

41. "Pas cilik seneng dolanan bareng gedhe dinggo dolanan, nasib."

(Waktu kecil suka mainan setelah besar dijadiin mainan, nasib)

42. "Nek ngomong ojo manis-manis, mundak cangkeme dirubung semut."

(Kalau bicara jangan manis-manis, nanti mulutnya didatangi semut)

43. "Jarene wes ikhlas de’e karo sing liyo, kok iseh ngomong ‘Nek Tuhan ra bakal mbales, karma sing mbales.’ Mbok wes meneng wae luwih apik."

(Katanya sudah ikhlas kalau dia bersama orang lain, kenapa masih bilang 'Kalau Tuhan tidak akan membalas, karma bagi yang jahat' sudahlah diam lebih baik)

44. "Nelangsa rasane, sing tak tresno ono sing nduwe."

(Sedih rasanya, yang aku sukai sudah ada yang punya)

45. "Ojo gampang mikir tentang cidro, mengko malah loro."

(Jangan mudah berpikir tentang patah hati, nanti malah sakit)

46. "Tresno kuwi pancen aneh. Contone aku tresno kowe, tapi kowe ora tresno aku."

(Cinta itu memang aneh. Contonnya aku cinta kamu, tapi kamu tidak cinta aku)

47. "Aku sing loro ati, ngopo wong liyo sing mbok obati?."

(Aku yang sakit hati, kenapa orang lain yang kamu obati?)

48. "Raperlu sih nunjukke roso sayang seng luwih, nek suk akhire kowe nunjukke wong seng anyar seng mbok celuk sayang."

(Tidak perlu menunjukkan rasa sayang yang lebih, kalau besok pada akhirya kamu menunjukkan ada orang baru yang kamu panggil sayang)

49. "Kadang aku kudu ngeculke, ben koe ngerti rasane kelangan karo mempertahankan ki pie."

(Terkadang aku harus melepaskan, agar kamu tahu bagaimana rasanya kehilangan sama mempertahankan itu seperti apa)

50. "Dicedaki acuh tak acuh bareng suwung bingung, lha karepmu i pie . Opo aku kudu mlayu neng laut ben koe ngerti aku tenanan."

(Didekati acuh tak acuh, apa sebenarnya maumu. Apa aku harus lari ke tengah laut supaya kamu mengerti)

51. "Kowe iku bagaikan embun pagi sing menyejukkan, tapi sayang aku ora tau ngerti mergo tangiku awan."

(Kamu itu seperti embun pagi yang menyejukkan, tapi sayang aku nggak pernah tahu karena bangunku siang)

52. "Ngapusi kui hakmu. Kewajibanku mung etok-etok ora ngerti yen mbok apusi."

(Berbohong itu hakmu. Kewajibanku hanya pura-pura tidak tahu kalau kamu berbohong)

53. "Kowe nangis mergo diputus pacarmu? Senasib ro aku. Reneo, aku dodolan tisu tuku siji gratis aku."

(Kamu nangis karena diputus pacarmu? Sini, aku jualan tisu beli satu gratis aku)

54. "Ngenteni awakmu sayang karo aku bebasan koyo ngenteni udan ning mongso ketigo, ora mungkin."

(Menunggu kamu sayang denganku sama halnya seperti menunggu hujan di musin kemarau, nggak mungkin)

55. "Rapopo aku karo awakmu ora isoh bareng, sing penting kopiku karo kopimu wis tau sak mejo berdua."

(Nggak pa pa aku sama kamu nggak bisa bersama, yang penting kopiku dan kopimu udah pernah semeja berdua)

56. "Sak umpamane koe iso ngrasakke kepriye rasane dadi awakku pasti koe ora bakal ngerti opo rasane, sakit lan kecewa.”

(Misalkan kamu bisa merasakan bagaimana rasanya jadi diriku pasti kamu nggak bakal ngerti apa rasanya, sakit dan kecewa)

57. "Mergo seng gaene ngekek’i cokelat bakal kalah karo seng ngewehi seperangkat alat sholat karo nyanyi lagu akad."

(Karena yang sering memberi cokelat akan kalah dengan yang memberi seperangkat alat salat dan nyanyi lagu Akad)

58. "Omonganmu koyo telo, empuk ning nyereti."

(Perkataanmu seperti ketela, halus tapi nyesek)

59. "Ora perlu muni selamat pagi, lek ujung-ujung e kok uneni selamat tinggal."

(Tidak perlu mengucap selamat pagi, kalau ujung-ujungnya kamu ucapkan selamat tinggal)

60. "Ra penting loro ati sing penting wetengku warek."

(Nggak penting sakit hati yang penting perutku kenyang)

61. "Susu yo susu, keju yo keju, yen ketemu konco karo mantanmu, bengok ono sing banter, Hooeee kui turahanku."

(Susu ya susu, keju ya keju, kalau ketemu teman sama mantanmu, teriakin yang keras, 'Hooeee,, itu bekasku')

62. "Umpama pacar iso di-download, aku bakalan ora jomblo."

(Kalau misalnya pacar itu bisa di-download, aku nggak bakal deh jadi jomblo)

63. "Sido sayang ora? Lek gak sido tak tinggal nggodok mi."

(Jadi sayang atau tidak? Kalau tidak jadi aku tinggal masak mi)

64. "Eling pesene pemerintah: ojo terlalu cedak nek ora pengen loro."

(Ingat pesan pemerintah: jangan terlalu dekat kalau nggak ingin sakit)

65. "Mbokku takok: pacarmu endi le?. Aku jawab: podo mbok, aku yo pengen weruh."

(Ibuku tanya: pacarmu mana? Aku jawab: sama bu, aku juga pengen lihat)

66. "Arek lanang kuoso milih, arek wedok kuoso nolak."

(Anak laki laki bebas memilih, anak perempuan bebas menolak)

67. "Ben dino kon berjuang, mangsamu aku PDI?"

(Setiap hari disuruh berjuang, kamu pikir aku PDI?)

68. "Ojo meneh aku, Ultramen wae nek diserang atine ketip-ketip."

(Jangankan aku, Ultramen aja kalau diserang hatinya kedip-kedip)

69. "Jare mamak rapopo dilarani terus. Sing penting tetep pemasukkan lancar."

(Kata ibu nggak pa pa disakiti terus. Yang terpening pemasukkan lancar)

70. "Nek umpama loro ati ditanggung BPJS, rumah sakit tak jamin kebak."

(Seumpama sakit hati ditanggung BPJS, rumah sakit tak jamin penuh)

71. "Pengen sambat tapi wedi malaikat izrail nawani 'sombat-sambat wae muleh po piye?'"

(Ingin ngeluh tapi takut malaikat izrail nawari 'ngeluh terus pulang aja gimana?')

72. "Awake adalah nom-noman sing kurang turu, kurang duit, kurang perhatian sisan."

(Kita adalah remaja-remaja yang kurang tidur, kurang duet, kurang perhatian pula)

73. "Ojo nganti jahatku tangi seko turune sing angler nek apikku wes ora diregani".

(Jangan sampai jahatku terbangun dari tidur lelapnya ketika baikku sudah tidak dihargai)

74. "Cinta kuwi kadang koyo kripik telo, iso remuk nek ra ati-ati ne nggowo"

(Cinta terkadang seperti keripik singkong, bisa hancur jika tidak hati-hati dibawa)

75. "Janjimu koyo balon, warna-warni tapi ra ono isine. Alias omong tok."

(Janjimu seperti balon, warna-warni tapi nggak ada isinya. Alias omong doang)