Brilio.net - Sujiwo Tejo dikenal sebagai seorang budayawan sekaligus seniman multitalenta Indonesia, yang memiliki gaya nyentrik. Pria yang dijuluki sebagai 'Presiden Jancukers' ini selalu menghasilkan karya-karya yang mampu menarik perhatian publik dengan ciri khasnya. Unik, nyeleneh, namun penuh makna, tiga kata itu kerap melekat pada diri pria bernama asli Agus Hadi Sudjiwo tersebut.

Sebagai budayawan dan sastrawan, ia kerap merangkai kata menjadi kalimat bijak. Meski terkadang kata bijak Sujiwo Tejo ini terkesan nyeleneh, makna kata bijak Sujiwo Tejo benar adanya. Kata-kata bijak Sujiwo Tejo juga bisa dijadikan motto hidup.

Motto hidup Sujiwo Tejo bisa bikin kamu semangat menjalani hidup dengan penuh keromantisan. Pasalnya, Sujiwo Tejo kerap mengucapkan kata-kata yang puitis dan punya banyak makna. Berikut 105 motto hidup Sujiwo Tejo, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (1/12)

Motto hidup Sujiwo Tejo penuh makna.

Motto hidup Sujiwo Tejo © 2021 brilio.net

foto: Instagram/@president_jancukers

1. "Naskah sutradara kita tahu di depan, naskah Tuhan kita tahu di belakang."

2. "Tidak tersenyum lebih kejam daripada pembunuhan."

3. "Karena hanya kebekuan yang susah memaafkan."

4. "Hidup itu seperti pergelaran wayang, di mana kamu menjadi dalang atas naskah semesta yang dituliskan oleh Tuhanmu."

5. "Harusnya kesabaran itu seperti keinginan, tak ada batasnya. Yang bertapal batas cuma kebutuhan."

6. "Hidup di alam fana adalah hidup di alam sandiwara."

7. "Kesenian yang baik biasanya merupakan biografi senimannya, biografi yang disamar-samarkan di sana sini."

8. "Urakan berbeda dari kurang ajar. Urakan melanggar aturan termasuk aturan berpikir demi mengikuti hati nurani. Kurang ajar melanggar aturan hanya demi melanggar."

9. "Jangka waktu antara sanjungan dan umpatan demikian tipisnya. Manusia bisa pagi memuja, lalu sorenya mendamprat dengan berbagai hujatan."

10. "Nanti aku dikira orang beres, ndak enak, malah jadi beban. Dianggap kafir lebih enak."

11. "Jangan tanya besarnya seseorang dari anaknya sendiri. Di mata keluarganya seorang ayah pasti biasa-biasa saja. Mungkin malah kerdil."

12. "Jangan pergi agar dicari, jangan sengaja lari agar dikejar. Berjuang tak sebercanda itu."

13. "Bau sampah kulit udang bagiku lebih enak ketimbang bau orang yang sok bermoral padahal bajingan."

14. "Tabahlah seperti perempuan, saban hari memandikan anak, tapi tak pernah menuntut adanya mesin cuci anak."

15. "Sesungguhnya hidup adalah tal-temali, utang rasa bagi siapapun yang perasaannya masih bekerja."

16. "Tuhan menciptakan pundak lelaki untuk menyangga tangis perempuan."

17. "Banyak yang yakin bahwa mawar cuma tumbuh di tanah. Padahal mawar juga bisa tumbuh di hati."

18. "Kenapa tisue bermanfaat, karena cinta tak pernah kemarau."

19. "Tak ada lagi airmata yang dapat kau timba, Kekasih, karena sungguh rinduku padamu kini telah menyumur tanpa dasar."

20. "Proses sama pentingnya dibanding hasil. Hasilnya nihil tak apa. Yang penting sebuah proses telah dicanangkan dan dilaksanakan."

21. "Benar dan salah tentu ada. Tegakkanlah segitiga. Pada alas ada dua sudut, sudut benar dan sudut salah."

22. "Bisikan musikal diberikan kepada orang bahkan semasih ia janin, dan setelah di liang lahat."

23. "Negara yang kau tetapkan, kampung yang kau tinggali, rumah yang kau huni, adalah kesenian... Udara yang kau hirup, air yang engkau berendam, api unggun kepunganmu untuk kehangatan bergaul, adalah kesenian."

24. "Pancasila tuh dasarnya sila 1-3, tujuannya sila 5, cara untuk mencapainya sila 4."

25. "Korupsi lebih atau setidaknya sama saja dengan membakar kitab suci, yaitu menghina esensi kitab suci. Tak ada ajaran maupun agama yang tak mengharamkan korupsi."

26. "Threesome politika, yudikathief, legislathief, dan eksekuthief."

27. "Hidup luntang lantung bagai gelandangan di bawah pohon tapi hatinya penuh cinta."

28. "Bagaimana kalau uang jajan lebih besar ketimbang uang makan?"

29. "Nanti aku dikira orang beres, ndak enak, malah jadi beban. Dianggap kafir lebih enak."

30. "Jangka waktu antara sanjungan dan umpatan demikian tipisnya. Manusia bisa pagi memuja, lalu sorenya mendamprat dengan berbagai hujatan."

Motto hidup Sujiwo Tejo tentang cinta.

Motto hidup Sujiwo Tejo © 2021 brilio.net

foto: Instagram/@ponokawanreborn

31. "Tembok Cina masih bisa ditembus. Tembok Berlin malah sudah runtuh. Tembok harga diri lebih susah diterobos, kekasih, lebih-lebih bila yang ditemboki memasang harga yang terlalu tinggi untuk dirinya sendiri."

32. "Setiap kangen muncul dan menjalar di sekujur tubuhku, hanya satu angan-anganku, kekasih: Namaku bergetar di tubuhmu."

33. "Ditolak tak akan membuatmu tersingkir. Cinta yang tak bersambut hanya membuatmu terpinggir ke tengah-tengah, kekasih."

34. "Di negeri cinta, ongkos kerinduan jauh dekat sama saja."

35. "Sebaik-baik wajah adalah senyum yang gampang dikenang, kekasih."

36. "Maka siluetkan tubuhmu berlatar senja, karena tak sanggup kulihat air matamu, kekasih."
"Engkau kopi puncak malamku, kekasih, pahit dan kelam tanpa kuseduh."

37. "Yang membekas dari lilin bukan lelehnya, kekasih, tapi wajahmu sebelum gelap."

38. "Jangan pergi agar dicari, jangan sengaja lari agar dikejar. Berjuang tak sebercanda itu."

39. "Di negeri yang baik, air mata tak pernah dihapus oleh tisu, tapi oleh tangan kekasih."

40. "Rindu dikalikan jarak sama dengan aku."

41. "Sepi itu pesta jutaan kata, petasan dan kembang api dari cinta yang tak bersambut, Kekasih."

42. "Sepi sebetulnya, cuma jutaan kata yang tak terucap dariku ke pintumu, kekasih."

43. "Luka ini bukan tentang darah, kekasih, tetapi segenap luka luarmu kini telah menjadi luka dalam yang sunyi."

44. "Banyak orang pacaran, seabrek orang menikah, tapi cuma segelintir yang sempat mengalami cinta."

45. "Cemburu yang terlambat itu membahayakan, kekasih. Maka, sebaik-baiknya makan adalah yang kerupuknya tidak baru datang menjelang makanan habis."

46. "Wahai Alam Raya, mantan-mantanku sudah pasti menjadi air mataku, tapi belum tentu menjadi tangisku."

47. "Rindu yang menuntut pertemuan adalah rindu yang menyangka hanya pertemuanlah satu-satunya cara langit dan bumi menggores cakrawala, kekasih."

48. "Yang patut dicurigai dalam hubungan cinta bila keintiman terjadi secara mendadak, sebab rumah pun akan kebingungan bila mendadak dirindukan oleh penghuninya."

49. "Hening pasir pantai bagai keningmu, kekasih, ombak dan camar tak bersuara, sesenyap lukisan pasir tentang hidupku."

50. "Penasihat kerap merasa lebih hebat dibanding cinta, sebab lidah cinta selalu tak lebih banyak dibanding tangan dan kaki-kakinya, kekasih."

51. "Tuhan menciptakan tangis perempuan agar laki-laki melupakan tangisnya sendiri."

52. "Cinta itu ga pake itung-itungan. Kalo udah mulai mikir 'pengorbanan' itu namanya 'kalkulasi'."

53. "Menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kamu bisa berencana menikahi siapa, tapi tak dapat kau rencanakan cintamu untuk siapa."

54. "Cinta ternyata penjara dengan jeruji kasih sayang, maka kau kerap menangis tanpa merasa dibui, kekasih."

55. "Mencintai khayalan mungkin memang lebih eksotis ketimbang mencintai sosok yang jelas-jelas konkret di depan mata dan terikat di bumi."

56. Jatuh hati tidak pernah bisa memilih. Tuhan yang memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa adalah konsekuensi. Bahagia adalah bonus."

57. "Cinta bukanlah seluruh kata-kata yang pernah ada, sebab rasaku padamu tak tentang kata."

58. "Sekuat apapun kamu menjaga, yang pergi akan tetap pergi. Sekuat apapun kamu menolak, yang datang akan tetap datang. Semesta memang kadang senang bercanda."

59. "Cinta adalah ketika kuat kau rasakan kehadiran Tuhan, dalam diri, kekasih."

60. "Wanita itu suka ice cream dan cokelat, namun lebih suka kepastian."

Motto hidup Sujiwo Tejo puitis.

Motto hidup Sujiwo Tejo © 2021 brilio.net

foto: Instagram/@dialogsecangkirkopi_

61. "Tabahlah seperti perempuan, saban hari memandikan anak, tapi tak pernah menuntut adanya mesin cuci anak."

62. "Mencintai tapi tak ingin disakiti, bukankah sama dengan menyanyi tapi tak ingin tepuk tangan penonton, kekasih?"

63. "Kenapa manusia takut merdeka? Sebab mereka takut menyapa tragedi yang manis dengan sapaan cinta."

64. "Penasihat kerap merasa lebih hebat dibanding cinta, sebab lidah cinta selalu tak lebih banyak dibanding tangan dan kaki-kakinya, kekasih."

65. "Rindu yang menuntut pertemuan adalah rindu yang menyangka hanya pertemuanlah satu-satunya cara langit dan bumi menggores cakrawala, kekasih."

66. "Senja kubingkis tanpa bungkus, kekasih, karena langit lebih tulus dari kertas kado mana pun."

67. "Adakah yang mustahil, kekasih? Ada. Saat di dunia cinta sudah tak ada."

68. "Segala hal akan indah pada saat dan tempatnya. Termasuk ketakutan."

69. "Tak mengapa bucin tiada harga karena dalam cinta memang tak ada harga diri, kekasih. Di luar cinta, barulah orang perlu repot-repot membangun martabat."

70. "Banyak lelaki yang masih butuh mengeluarkan keberanian melawan orang tak bersenjata, kekasih. Sebagaimana banyak lelaki masih butuh menyatakan cintanya di hadapan perempuan yang tak punya pilihan."

71. "Bahasa Indonesia itu sederhana kok. Tapi bukanlah kesederhanaan adalah wujud pencapaian tertinggi manusia?"

72. "Kenapa orang Indonesia selalu mempromosikan batik, reog? Kok korupsi nggak? Padahal korupsilah budaya kita yang paling mahal."

73. "Jika setiap warga negara menuntut haknya, negara tak bakalan kacau. Kan ada Goverment yang bakal mengelola penyaluran hak-hak tersebut sehingga tidak saling bertabrakan satu sama lain. Dan dari situlah goverment betul-betul ada kerjaan, bukan penganggur terselubung yang makan gaji buta dari uang rakyat."

74. "Saya sering berharap moga-moga segala kebaikan yang kelak akan saya lakukan adalah kebaikan yang tanpa saya sengaja. Begitu, sehingga luputlah saya dari rasa sombong lantaran merasa sudah berjasa."

75. "Tangga menuju langit adalah kepalamu, maka letakkan kakimu diatas kepalamu. Untuk mencapai Tuhan injak-injaklah pikiran dan kesombongan rasionalmu."

76. "Hidup itu seperti pergelaran wayang, dimana kamu menjadi dalang atas naskah semesta yang dituliskan oleh Tuhanmu."

77. "Proses sama pentingnya dibanding hasil. Hasilnya nihil tak apa. Yang penting sebuah proses telah dicanangkan dan dilaksanakan."

78. "Saya sering berharap moga-moga segala kebaikan yang kelak akan saya lakukan adalah kebaikan yang tanpa saya sengaja. Begitu, sehingga luputlah saya dari rasa sombong lantaran merasa sudah berjasa."

79. "Dulu aku takut membocorkan cinta kepadamu, kekasih, seperti ketakutan jarum kepada kantung plastik air mata."

80. "Harapan jangan sirna, kekasih."

81. "Sekuat apa pun kamu menjaga, yang pergi akan tetap pergi. Sekuat apa pun kamu menolak, yang datang akan tetap datang. Semesta memang kadang senang bercanda."

82. "Aku suka persetujuan hujan dengan jutaan tanda contrengnya di muka telaga, kekasih mereka serentak merestu kita."

83. "Cinta bukan tentang siapa yang kita kenal paling lama, bukan yang datang pertama atau paling perhatian, tetapi tentang siapa yang datang dan tidak pergi."

84. "Cinta bukan tentang siapa yang kita kenal paling lama, bukan yang datang pertama atau paling perhatian, tetapi tentang siapa yang datang dan tidak pergi."

85. "Menjadi suami atau istri yang gagal kerap dinilai tak menjaga kehormatan keluarga besar."

86. "Mengenang mantan sah-sah saja. Tapi, jangan keseringan karena mengenang adalah pekerjaan pensiunan."

87. "Semua orang pasti ada bagian yang tidak baik-baik saja, tetapi tidak selamanya hidup itu seperti itu."

88. "Di lain hari semoga menjadi makna yang baru dan di lain hari semoga tidak menemukan keterpurukan seperti yang sudah-sudah."

89. "Hatimu boleh patah, matamu boleh basah, tapi kamu jangan pernah menyerah. Percayalah, pelan-pelan semuanya akan kembali baik-baik saja."

90. "Bahagia bukan soal hidup yang sempurna, melainkan sata kita bisa menikmati dan mensyukuri sesuatu yang telah kita terima."

91. "Jangan pernah menilai diriku ini orang yang baik hanya karena tampilan luarnya saja, namun sejatinya diri ini penuh dengan dosa, maksiat, dan aib yang masih Allah tutup rapat-rapat."

92. "Kita tak pernah bertemu dengan orang yang salah, hanya saja ada yang menjadi teman, ada juga yang menjadi pelajaran."

93. "Hidupmu tidak akan pernah bahagia jika terus-menerus menunggu dibahagiakan."

94. "Semua impian kita dapat menjadi nyata jika kita memiliki keberanian untuk mengejar mereka."

95. "Hal yang besar tidak datang dari zona nyaman."

96. "Setiap orang berpikir untuk mengubah dunia, tapi tidak ada yang berpikir untuk mengubah dirinya sendiri."

97. "Langit adalah penawar ketika jenuh datang melanda, membuat seseorang merasa ada yang mengerti isi hatinya."

98. "Tahukah kamu orang yang paling tak berperasaan? Dia yang jauh dari kekasih di saat hujan, tapi tak menghasilkan puisi."

99. "Sudah ribuan perang kujalani nak, tapi belum satu pun perangku menjadi agung karena membela cinta."

100. "Andai mereka, kaum jomblo itu, ber-Tuhan, masih lumayan. Mereka akan bilang bahwa jodoh itu di tangan Tuhan. Lha, yang atheis jodohnya di tangan siapa?"

101. "Sebaik-baik wajah adalah senyum yang gampang dikenang, kekasih."

102. "Puncak kangen paling dahsyat ketika dua orang tak saling telepon, SMS, BBM, tapi keduanya diam-diam saling mendoakan."

103. "Orang hidup, termasuk saya, toh lebih sering memperhatikan wajah dan sifat-sifat orang lain ketimbang detail-detail selebihnya."

104. "Tuhan tolong perbaiki jiwaku. Kenapa setiap melihat orang ngopi tanpa merokok, aku merasa kasihan."

105. "Yang aku bayar pada tukang pecel hanyalah biaya produksi, waktu, dan tenaganya. Rasaku ketika makan pecel dan berbagai sensasinya tak terbayar. Itulah utang rasa."