Brilio.net - Bukan hal yang mudah saat melihat wajah rusak akibat disiram air keras. Terlebih bagi seorang wanita, wajah adalah aset berharga dalam mengekspresikan diri serta menunjang penampilan. Namun seorang gadis asal India ini tak mau meratapi apa yang terjadi pada wajahnya dan memilih untuk bangkit dan melanjutkan hidup.

Reshma Qureshi © 2016 brilio.net



Reshma Qureshi (19) kehilangan mata dan kemulusan wajahnya karena disiram air keras oleh kakak ipar dan teman-temannya pada tahun 2014. Kala itu ia masih berusia 17 tahun dan sejak kejadian itu kehidupannya berubah. Dimulai dengan menjalani operasi untuk memulihkan mata dan wajahnya. Dokter melakukan operasi dengan cara mengambil kulit dari berbagai bagian tubuhnya untuk memperbaiki kondisi wajahnya.

Reshma Qureshi © 2016 brilio.net



Merasakan pahitnya menjadi korban siraman air keras, Qureshi ikut aktif memperjuangkan hak korban lainnya terutama para wanita. Ia bekerja dalam organisasi 'Make Love Not Scars' dan mendukung kampanye pembatasan penjualan air keras di India.

Reshma Qureshi © 2016 brilio.net



Serangan air keras yang menargetkan perempuan dan anak-anak menjadi momok di Asia Tenggara, Afrika, Hindia Barat, dan Timur Tengah. Di India diperkirakan 500 sampai 1.000 serangan air keras terjadi setiap tahun. Meninggalkan para korban yang berjuang hidup dengan luka fisik, beban psikologis dan sosial seperti dikucilkan dan enggan berinteraksi dengan orang lain.

Reshma Qureshi © 2016 brilio.net



Tak hanya tekad yang kuat untuk terus bangkit, perjalanan karir Qureshi pun tengah ia rintis perlahan. Qureshi merambah dunia beauty blogger untuk merubah pandangan tentang makna kecantikan. Ia juga berambisi untuk menyelesaikan sekolahnya dan melanjutkan ke studinya hingga perguruan tinggi. Harapannya, apa yang menjadi keinginannya ddapat menginspirasi para korban serangan air keras di sekitarnya.

Jauh yang lebih membahagiakan yang sedang Qureshi rasakan adalah dirinya baru saja melenggang sebagai model di catwalk New York Fashion Week kamis lalu. Rupanya sebuah rumah produksi di New York, FTL Moda, tertarik dengan kisah hidup Qureshi dan memintanya tampil dalam ajang fashion bergengsi yang digelar awal September ini. Perusahaan tersebut memang berkomitmen untuk menantang makna keindahan. Tahun lalu mereka bahkan mengundangan model dengan Down Syndrome untuk ambil bagian.

"Saya ingin mengatakan kepada dunia, jangan melihat kami sebagai cahaya yang lemah dan lihatlah bahwa kami juga bisa bersinar dan melakukan banyak hal. Orang-orang cenderung untuk melihat korban serangan air keras dari satu perspektif dan saya tak ingin mereka memiliki pandangan seperti itu lagi," katanya seperti dikutip dari Straitstimes, Minggu (11/9).