Brilio.net - Bagi setiap orangtua, menyaksikan anaknya belajar giat dan lulus kuliah adalah pengalaman yang membanggakan. Sama halnya bagi Alexandre Jose da Silva (79) dari Brasil yang merasa bangga saat putrinya Rosany Caetano (30), menyelesaikan studinya di perguruan tinggi.

Alexandre Jose da Silva mendampingi putri tercintanya saat acara wisuda di sekolah hukum Universitas Piaui State, Brasil. Dalam acara wisuda tersebut, Alex yang didampingi sang istri Maria (68) terlihat begitu bahagia melihat putrinya telah lulus kuliah dengan nilai memuaskan.

Alex yang merupakan penyandang difabel dan tidak memiliki kedua kaki normal seperti orang lain pada umumnya, berjalan dengan kedua tangannya bersama putrinya menuju panggung. Rupanya, Alex kehilangan kemampuan berjalan sejak usia 15 tahun. Saat itu, tulang belakangnya mengalami masalah sehingga kedua kakinya tak bisa tumbuh dan berkembang normal. Meski demikian ia bisa menemukan belahan jiwanya dan dikaruniai 11 anak. Sayangnya, hanya tiga yang masih hidup termasuk Rosany.

Alex dan Rosany © 2017 viral4real.com

Disaksikan ribuan wisudawan dan wisudawati lainnya serta orangtua mereka, momen di mana Alex mendampingi Rosany begitu mengharukan dan menyentuh hati. Tepuk tangan meriah pun diberikan oleh para undangan untuk keluarga Rosany.

Tak kuat menahan haru, Rosany pun menangis saat melihat ayahnya dan melihat banyak orang yang memuji keluarganya. Para undangan merasa bangga dengan Rosany karena telah belajar keras untuk orangtuanya dan salut atas dukungan orangtuanya untuknya.

Rosany mengaku, ayahnya sering mengeluhkan sakitnya menggunakan tangannya untuk berjalan. Hal itu mendorongnya untuk belajar dengan giat hingga mendapatkan gelar sarjana sesegera mungkin. Sehingga dia dapat membelikan ayahnya kursi roda listrik. Dan kini, berkat usaha keras serta dukungan ayahnya, Rosany berhasil membuktikan bahwa ia mampu menyelesaikan studinya.

"Ini adalah pengalaman yang luar biasa untuk meminta kedua orang tua saya mendampingi saya saat upacara wisuda. Itu sangat menyentuh hati dan emosional karena sudah lama saya bermimpi membuat mereka bangga pada saya. Mereka adalah inspirasi saya untuk menggapai ini semua. Selama lima tahun belajar, mereka lah yang menanamkan tekad untuk sukses dan semangat juang yang menolak menyerah," terang Rosany.