Brilio.net - Kamu sudah nonton film Beauty and The Best yang baru saja dirilis? Yap, ini film romantis besutan sutradara Andri Sofyansyah yang berkisah tentang anak SMA. Tapi tahu nggak sih kalau Andri itu nggak lulus SMA lho. Kok bisa?

Eits..jangan buru-buru nge-judge Andri itu putus sekolah ya. Dia sejak remaja menghabiskan pendidikannya di Pondok Pesantren Darussalam Gontor Ponorogo. Menurut pemuda yang mendapatkan ilmu perfilman dari IKJ (Institut Kesenian Jakarta) ini, membuat film yang jauh dari komunitasnya sebenarnya kurang wajar.

“Saya tidak pernah SMA, tapi buat film SMA. Di perfilman, ini sebenarnya ‘haram’. Membuat film itu yang dekat dengan komunitasnya,” kata Andri saat hadir dalam Diskusi Publik yang diadakan Institut Media Sosial dan Diplomasi beberapa waktu lalu.

Nggak lulus SMA tapi sukses bikin film bertema SMA, siapa dia ?  © 2016 brilio.net Andri Sofyansyah

Menurut Andri, kariernya di dunia film sebenarnya berjalan begitu saja. Sebelumnya dia sering membuat film pendek dan film dokumenter. Bahkan pada 2013, filmnya yang berjudul Split Mind mendapatkan penghargaan Piala Citra FFI 2013 sebagai Film Dokumenter Pendek Terbaik. Film pendek ini bercerita tentang penderita skizofrenia.

Nah karena berhasil membuat film dokumenter itu, dia banyak diundang dalam berbagai acara. Mulai dari acara yang berhubungan dengan film, hingga acara kedokteran. “Saya kemudian seakan menjadi orang penting, diundang ke mana-mana,” kata Andri.

Bahkan seorang ibu yang mempunyai anggota keluarga menderita skizofrenia meminta film Split Mind ditayangkan di kampungnya. “Penayangan film ini mampu memberi pemahaman kepada masyarakat yang ada di daerah ibu tersebut tentang skizofrenia. Sehingga mereka tidak lagi memperlakukan penderita skizofrenia sebagai orang gila,” pungkas Andri.