Ahmad Dhani, musisi sekaligus politikus dari Partai Gerindra, kembali mencuri perhatian publik, soal ide uniknya mengenai naturalisasi pemain Timnas Indonesia. Dalam rapat kerja Komisi X DPR RI dan Kemenpora pada Rabu (5/3), Dhani mengusulkan gagasan yang langsung viral dan membuat Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, tertawa. Usulannya yang 'out of the box' ini menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial.

Usulan kontroversial ini muncul saat mereka membahas naturalisasi tiga pesepakbola keturunan Indonesia. Dhani, yang juga anggota Komisi X DPR RI, setuju dengan proses naturalisasi, tetapi menekankan agar jumlahnya tidak berlebihan.

Ia pun menawarkan solusi yang cukup unik, menjodohkan pemain asing berusia di atas 40 tahun dengan wanita Indonesia. Tujuannya? Agar anak-anak mereka kelak bisa menjadi pemain Timnas Indonesia yang asli dan berpotensi besar membawa prestasi bagi bangsa.

"Misalnya, pemain-pemain bola yang sudah di atas usia 40, itu bisa juga kita naturalisasi pemain bola yang hebat, lalu kita jodohkan dengan perempuan Indonesia. Nah, anaknya itu yang kita harapkan menjadi pemain bola yang bagus juga," ujar Dhani dalam rapat tersebut.

Usulan ini langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial, dengan berbagai komentar dari netizen yang beragam terkait ide tersebut.

Ahmad Dhani menyadari bahwa usulannya terbilang nyeleneh. Namun, ia tetap meminta Erick Thohir untuk mempertimbangkan dan memasukkannya ke dalam anggaran program PSSI tahun 2026.

"Ini pemikirannya agak out of the box, Pak Erick, tapi bisa dianggarkan untuk 2026 programnya. Jadi pemain bola di atas 40 tahun yang mau dinaturalisasi dan mungkin yang duda, kita carikan jodoh di Indonesia, Pak," kata Dhani.

Lebih lanjut, ia juga menyarankan agar PSSI tidak hanya fokus pada pemain Eropa. Dhani mendorong eksplorasi pemain dari negara-negara Asia Timur atau Afrika.

"Jadi kemungkinan ada pemain Arab, Algeria, atau Aljazair, atau yang mana, mungkin Maroko, banyak pemain jago-jago, mungkin yang sudah tua, kita naturalisasi, Pak. Carikan istri di sini, lalu anaknya kita bina. Itu pasti yakin hasilnya akan lebih baik karena dia Indonesian born. Ini untuk ke depannya, Pak Erick, mungkin bisa dipikirkan. Terima kasih," pungkasnya.

Usulan ini tentu saja menuai beragam reaksi. Ada yang menganggapnya jenaka dan kreatif, namun tak sedikit pula yang menilai usulan tersebut kurang tepat dan terlalu sederhana untuk masalah yang kompleks seperti pembinaan atlet sepak bola profesional.