Brilio.net - Kabar duka datang dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo meninggal dunia usai melakukan perawatan intensif sejak beberapa hari lalu. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh petinggi PDIP Junimart Girsang. Ia mengatakan Tjahjo Kumolo menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (1/7) sekitar pukul 11.20 WIB di RS Abdi Waluyo, Jakarta.

"Saya baru dapat kabar sekitar 2 menit yang lalu, Tjahjo sudah dipanggil Tuhan. Sekitar 11.20 WIB," kata Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari PDIP Junimart Girsang, dikutip dari Liputan6.com, Jumat (1/7). Menteri Tjahjo Kumolo meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif karena penyakit paru. Diketahui, Tjahjo merupakan politisi senior yang sukses menjadi menteri di dua kementerian. Berikut kiprah dan rekam jejak Tjahjo Kumolo yang telah brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Jumat (1/7).

Tjahjo Kumolo dilahirkan di kota Solo, 1 Desember 1957. Ia dilahirkan dari keluarga dengan latar belakang militer. Ayahnya, Bambang Soebandiono merupakan seorang veteran pejuang dan anggota TNI/Polri, sementara ibunya, seorang aktivis organisasi kewanitaan Perwari. Tjahjo menyelesaikan studinya di Universitas Diponegoro mengambil Fakultas Hukum dan tamat pada tahun 1985 sebagai Sarjana Hukum. Kiprahnya di dunia politik rupanya berawal dari pemikiran kritis Tjahjo Kumolo semenjak masih studi di Universitas Diponegoro.

Tjahjo Kumolo meninggal dunia, ini kiprahnya di dunia politik Indonesia Berbagai sumber

foto: Instagram/@tjahjo_kumolo

Setelah itu, Tjahjo Kumolo mulai terjun di dunia politik dan keorganisasian. Pada tahun 1984 hingga 1992, ia didapuk menjadi Sekjen DPP KNPI dan Ketua Umum DPP KNPI Jawa Tengah, hingga Ketua Umum KNPI Pusat. Di sela-sela aktif di organisasi tersebut, Tjahjo juga telah memulai karier politiknya dengan menjadi anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah diusung oleh PDIP.

 

Tak hanya itu saja, karier politik Tjahjo Kumolo berjalan sangat panjang, ia tercatat menjadi anggota DPR hingga MPR RI selama enam periode jabatan. Ia juga tercatat merupakan salah satu kader terbaik PDIP, berbagai jabatan di partai berlambang banteng itu pernah ia emban. Di antaranya, pada tahun 2000 menjadi Wakil Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI, tahun 2005 menjadi Ketua DPP PDIP, tahun 2010 menjadi Ketua Fraksi DPR-PDIP dan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan.

Kemudian pada tahun 2009-2014, Tjahjo Kumolo terpilih menjadi anggota DPR RI dari PDIP dengan wilayah Dapil Jateng I. Setelah masa jabatannya selesai, karier Tjahjo Kumolo kemudian berlanjut di bidang pemerintahan. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Indonesia Kerja pemerintahan Presiden Jokowi periode 2014-2019. Ia juga menjadi Ketua Tim Kerja sama Parlemen Indonesia-Jepang. Bahkan ia pernah menjadi Sekretaris Pribadi Taufik Kiemas, suami Megawati Soekarnoputri, selama enam tahun.

Selain itu, Tjahjo pernah menjadi Wakil Ketua Tim Lumpur Lapindo DPR RI, anggota Badan Musyawarah DPR RI, dan anggota Komisi I, III, dan IX DPR RI/ Anggota BKSAP. Tak berhenti disitu, rekam jejak Tjahjo Kumolo terus berlanjut di bidang pemerintahan dengan mengemban jabatan sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.

Suami dari Erni Guntarti ini juga pernah mendapatkan sejumlah penghargaan dan tanda jasa, antara lain Bintang Alumni Kehormatan AKPOL Semarang, Penghargaan Bintang Emas dari KAPOLRI, Pin Alumni Kehormatan IPDN, Bintang Penghargaan Kerajaan Sulawesi, dan Bintang Penghargaan Pemda Provinsi Sulawesi Selatan. Namun, pada hari ini, Jumat (1/7), Allah SWT berkata lain, Tjahjo Kumolo tidak bisa menyelesaikan sisa masa jabatannya karena harus memenuhi panggilan-Nya. Tjahjo Kumolo meninggal di usia ke-64 tahun dan telah berkiprah selama 35 tahun sejak 1987 hingga 2022 di dunia perpolitikan Tanah Air dan pemerintahan.