Brilio.net - Rapat dengar pendapat Komisi II DPR bersama kepala daerah dan Kemendagri berlangsung pada Selasa (29/4). Forum ini membahas evaluasi kinerja pemerintahan daerah serta persoalan seputar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Dedi Mulyadi selaku Gubernur Jawa Barat hadir langsung bersama sejumlah kepala daerah lainnya dari berbagai provinsi. Kehadiran mereka menjadi bagian penting dari evaluasi tata kelola pemerintahan di tingkat provinsi.

Di tengah rapat, Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud sempat melontarkan celetukan kepada Dedi. Ia menyebut Dedi sebagai “Gubernur Konten” yang langsung mencuri perhatian seluruh ruangan.

"Yang saya hormati Bu Wamendagri, terima kasih banyak Ibu Wamen, dan seluruh gubernur yang hadir hari ini. Kang Dedi, Gubernur Konten. Mantap nih Kang Dedi," ujar Rudy, dikutip brilio.net dari Liputan6.com, Selasa (29/4).

Sindiran itu ditanggapi santai oleh Dedi Mulyadi saat menutup paparannya. Ia justru merasa bersyukur bahwa aktivitas konten yang dilakukannya membawa dampak positif bagi efisiensi anggaran pemerintah.

"Dan terakhir tadi Pak Gubernur Kaltim mengatakan Gubernur Konten. Alhamdulillah dari konten yang saya miliki itu bisa menurunkan belanja rutin iklan," ujar Dedi.

Dedi Mulyadi disebut Gubernur Konten © Instagram

foto: Instagram/@dedimulyadi71

Ia menyebut sebelumnya Pemprov Jabar menghabiskan hingga Rp 50 miliar untuk keperluan iklan dan kerja sama media. Berkat kontennya yang viral, anggaran tersebut kini bisa ditekan drastis menjadi hanya Rp 3 miliar.

"Biasanya iklan di Pemprov Jabar kerjasama medianya Rp 50 miliar. Sekarang cukup Rp 3 miliar tapi viral terus. Terima kasih," pungkasnya di akhir paparan.

Kebiasaan Dedi membuat konten sebenarnya sudah dimulai sejak dirinya masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Melalui kanal Kang Dedi Mulyadi Channel, ia membagikan beragam aktivitas baik saat bekerja maupun bersama masyarakat.

Kini kanal YouTube tersebut telah memiliki lebih dari 6,8 juta subscriber. Videonya banyak merekam momen langsung saat ia bertemu warga hingga menangani masalah sosial secara spontan.

Dedi Mulyadi disebut Gubernur Konten © Instagram

foto: Instagram/@dedimulyadi71

Ia menjelaskan bahwa konten yang diunggahnya bukan sesuatu yang sengaja dibuat untuk keperluan media sosial. Semua rekaman hanyalah bagian dari aktivitas hariannya yang kemudian dibagikan ke publik.

"Jadi kalau ada orang yang bilang buat konten, saya mah tidak pernah bikin konten. Yang ada hanyalah perjalanan yang direkam oleh kamera kemudian diposting," katanya beberapa waktu silam.

Dedi menyadari bahwa era digital menuntut transparansi melalui media yang bisa langsung menjangkau publik. Ia percaya kegiatan seorang pejabat kini lebih mudah dinilai langsung oleh masyarakat melalui konten.

Ia juga tak mempermasalahkan anggapan bahwa kontennya hanya untuk pencitraan. Menurutnya, citra justru menjadi keharusan bagi siapa pun yang menjabat sebagai pelayan publik.

"Benar itu pencitraan, karena setiap pejabat publik harus punya citra dan citra itu harus dilakukan secara konsisten bukan pura-pura," tuturnya.