Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, baru-baru ini memberikan teguran kepada istri Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono, yang memilih untuk mengungsi ke sebuah hotel saat banjir melanda Kota Bekasi. Banjir ini sudah berlangsung selama beberapa hari dan banyak warga yang terpaksa harus berjuang menghadapi kondisi sulit ini.

Informasi mengenai teguran ini menyebar luas di media sosial, termasuk di akun Instagram @infonbekasi dan @ceklisbogor pada Rabu, (5/3). 

"Tidak ada sanksi, karena itu wewenang Menteri Dalam Negeri. Tapi sebagai Gubernur, saya bisa memberikan pembinaan berupa teguran. Saya sampaikan teguran pada istri Wali Kota Bekasi untuk mengubah sikapnya," tegas Dedi Mulyadi

Gubernur Jabar ini mengungkapkan rasa prihatin atas sikap Wiwiek yang memilih untuk mengungsi ke hotel. Ia menekankan bahwa sebagai pendamping pejabat, Wiwiek seharusnya bisa merasakan kesulitan yang dialami masyarakat.

"Seorang istri pejabat juga memiliki tanggung jawab untuk melayani masyarakat. Istri kepala daerah adalah Ketua Tim Penggerak PKK, dan setiap pejabat harus berada di tengah masyarakat saat mereka mengalami kesulitan," tambahnya.

Unggahan ini mendapatkan berbagai reaksi dari warganet. Banyak yang mendukung sikap Dedi dalam memberikan teguran, meskipun ada juga yang berpendapat bahwa tindakan Wiwiek tidak sepenuhnya salah.

Salah satu komentar dari warganet berbunyi, "Apa seperti ini pemimpinya pilihan warga Bekasi?" Sementara yang lain menambahkan, "Benar pak Dedi, rakyat lagi kebanjiran dia malah tidur di hotel mewah."

Beberapa warganet juga menunjukkan bahwa meskipun Wiwiek tidak salah, tindakan mengunggah ke media sosial saat banyak warga masih terjebak banjir menunjukkan kurangnya empati. "Emang ga salah, cuma agak kurang berempati aja kesannya," tulis salah satu pengguna.

Istri Wali Kota Bekasi disebut tak punya empati

 

Wiwiek Hargono menjadi sorotan publik setelah mengungsi ke hotel mewah saat banjir terjadi. Video yang beredar menunjukkan Wiwiek turun dari mobil di depan lobi hotel, disambut oleh rekannya. Dalam video tersebut, perekam menjelaskan bahwa Wiwiek menginap di hotel karena rumahnya kebanjiran.

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, memberikan klarifikasi bahwa mereka tidak bermaksud untuk bermewah-mewahan. Ia menyatakan bahwa menginap di hotel adalah keputusan strategis untuk memantau warga yang terdampak banjir.

"Iya benar, menginap di hotel karena lokasi strategis," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa mereka hanya sebentar menginap di hotel karena ada kegiatan memasak untuk korban banjir.

Status tanggap darurat di Bekasi

Istri Wali Kota Bekasi dituding tak berempati usai ngungsi ke hotel saat banjir, kini ditegur Gubernur

foto: Liputan6.com/Herman Zakharia

Banjir besar menerjang Kota dan Kabupaten Bekasi pada Selasa, 4 Maret 2025, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Banjir ini merupakan yang terparah dalam beberapa tahun terakhir, melampaui dampak banjir tahun 2016 dan 2020. Ketinggian air bervariasi dari 20 sentimeter hingga 3 meter, merendam rumah warga, kantor pemerintahan, jalan utama, mal, dan rumah sakit.

Akibatnya, aktivitas di Kota Bekasi lumpuh total, ribuan warga mengungsi, dan infrastruktur mengalami kerusakan signifikan. Banjir ini disebabkan oleh curah hujan ekstrem dan luapan air dari Kali Bekasi, diperparah oleh alih fungsi lahan dan kerusakan lingkungan di hulu sungai.

Sekitar 16.000 jiwa terdampak banjir, dengan 5.000 jiwa mengungsi. Pemerintah Kota dan Kabupaten Bekasi telah menetapkan status tanggap darurat dan melakukan berbagai upaya penanggulangan, termasuk evakuasi warga dan penyaluran bantuan.