Tony Blair, mantan Perdana Menteri Inggris ini baru saja diumumkan akan bergabung sebagai anggota Dewan Pengawas Daya Anagata Nusantara (Danantara). Rosan Roeslani, CEO BPI Danantara, mengonfirmasi bahwa Blair akan berperan penting dalam struktur organisasi ini.
Tony Blair, yang memiliki nama lengkap Anthony Charles Lynton Blair, lahir pada 6 Mei 1953 di Edinburgh, Skotlandia. Dia dikenal luas sebagai Perdana Menteri Inggris dari tahun 1997 hingga 2007. Blair menempuh pendidikan di Universitas Oxford dengan fokus pada hukum, dan setelah lulus, ia memulai karirnya sebagai pengacara.
Karier politik Blair dimulai pada tahun 1983 ketika ia terpilih menjadi anggota parlemen untuk Partai Buruh. Dia menjadi salah satu perdana menteri terlama kedua setelah Margaret Thatcher. Pada tahun 1994, setelah kematian John Smith, Blair terpilih sebagai pemimpin Partai Buruh dengan dukungan 57 persen. Tak lama setelah itu, pada tahun 1997, ia menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris termuda yang pernah terpilih.
Sebelum bergabung dengan Danantara, Blair juga pernah menjadi anggota Dewan Penasihat IKN yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo. Ini menunjukkan bahwa pengalamannya di panggung internasional dan nasional sangat berharga untuk proyek ambisius ini.
Peluncuran Danantara oleh Prabowo
Pada 24 Februari 2025, Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta. Dalam acara tersebut, Prabowo menunjuk Rosan Roeslani sebagai Kepala Danantara. Selain itu, Erick Thohir juga ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas.
Rosan Roeslani akan dibantu oleh Pandu Sjahrir dan Dony Oskaria dalam menjalankan tugasnya. Danantara bertujuan untuk mengelola investasi dengan hati-hati, memastikan bahwa setiap keputusan investasi diambil dengan pertimbangan matang.
Strategi investasi Danantara
Pandu Patria Sjahrir, Chief Investment Officer Danantara, menegaskan bahwa mereka tidak akan terburu-buru dalam melakukan investasi. Mereka akan terlebih dahulu menganalisis peluang yang ada dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja.
Dengan lebih dari 20 proyek yang menjadi target investasi, Danantara berfokus pada hilirisasi dan industrialisasi. Sumber dana untuk proyek ini berasal dari suntikan modal dan dividen BUMN yang dikelola oleh Danantara.
Dengan pendekatan yang hati-hati dan terencana, Danantara berkomitmen untuk tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Recommended By Editor
- Tahu-tahu ngeblank dan melamun tanpa sebab? Fix lagi terkena "ngang ngong" yang lagi viral
- Danantara tak kebal hukum dan tak diaudit? Ini jawaban sang CEO, Rosan Roeslani
- Keponakan Luhut Pandjaitan jadi CIO Danantara, apa alasannya?
- CEO Danantara, Rosan Roeslani punya harta Rp864 Miliar, tanahnya tersebar di Jakarta hingga Sumbawa
- Janji Prabowo manfaatkan Rp300 T hasil efisisensi akan dikelola Danantara, untuk proyek apa saja?
- Danantara diluncurkan, SBY dan Jokowi hadir, bakal masuk struktur?