Presiden Prabowo Subianto baru saja meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin (24/2). Ini adalah Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Investasi, Rosan Roeslani.

Salah satu nama yang menarik perhatian adalah Pandu Sjahrir, keponakan dari Luhut Binsar Pandjaitan, yang diangkat sebagai Chief Investment Officer (CIO) Danantara. Namun, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menegaskan bahwa penunjukan ini didasarkan pada profesionalisme, bukan karena hubungan keluarga.

"Semua berdasarkan pertimbangan profesionalisme," ungkap Hasan melalui pesan singkat.

Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria, juga akan berperan dalam holding operasional Danantara. Hasan menjelaskan, "Danantara akan dipimpin oleh Rosan Roeslani, dibantu oleh Pandu Sjahrir dan Dony Oskaria."

Struktur organisasi Danantara juga mencakup dewan pengawas yang diketuai oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, dan wakilnya, Muliaman Hadad. Hasan menambahkan bahwa mantan presiden akan dilibatkan sebagai penasihat untuk memastikan lembaga ini dijaga oleh figur-figur berintegritas.

Profil Pandu Sjahrir menarik untuk dicermati. Ia adalah lulusan University of Chicago dan meraih MBA dari Stanford. Selain menjabat di Danantara, ia juga aktif di berbagai posisi penting di sektor keuangan dan energi.

Danantara sendiri mengelola aset yang sangat besar, mencapai 900 miliar dolar AS atau sekitar Rp14.000 triliun. Prabowo Subianto menyatakan bahwa Danantara akan menjadi salah satu dana kekayaan terbesar di dunia, dengan fokus investasi pada proyek-proyek strategis seperti hilirisasi nikel dan energi terbarukan.

"Danantara adalah untuk generasi penerus kita, dan harus dikelola dengan transparan dan hati-hati," tegas Prabowo.