Brilio.net - Nyepi 1 Saka 1941 jatuh pada Kamis (7/3) kemarin. Dalam peringatan hari raya ini, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas di luar dan menghormati perayaan Nyepi. Untuk mendukungnya, aktivitas penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk yang menghubungkan Jawa-Bali ditutup total hingga Jumat (8/3) pukul 06.00 WIB seperti dilansir Brilio.net dari Merdeka.

Sebelumnya, penutupan aktivitas sudah dilakukan pada Rabu (6/3) pada pukul 23.00 WIB. Hingga Jumat (7/3) total waktu penutupan berlangsung selama 31 jam.

"Tanggal 6 Maret pukul 23.00 WIB itu pemberangkatan terakhir dari Ketapang, sampai pada hari Jumat 8 Maret pukul 06.00 WIB pagi pemberangkatan pertama akan kembali dimulai," General Manager (GM) PT ASDP Ketapang Capt Solikin.

PT ASDP Ketapang sendiri sudah melakukan berbagai upaya menghindari penumpukan kendaraan berlebihan dengan menyediakan dua titik kantung parkir di Stasiun Banyuwangi baru dan Terminal Sritanjung.

"Dan bila penuh kalau diperlukan akan menggunakan di jembatan timbang Watu Dodol," kata Solikin.

Tak hanya itu, PT ASDP Ketapang juga sudah menghubungi perusahaan jasa angkutan logistik dan menambah petugas dan loket di pelabuhan selama arus mudik dan balik libur Nyepi. Jumlah armada yang disiapkan berjumlah 32 unit dari 56 kapal yang teredia.

"Keterisian kapal rata-rata setiap hari ada 40 persen. Jadi masih ada space 60 persen. Kita harapkan setelah hari pasca nyepi load factornya bisa 100 persen," katanya.

Dari manifes terakhir PT ASDP Ketapang, dari H-4 hingga H-2 total penumpang yang menyeberang dari Gilimanuk menuju Ketapang mencapai 137.542 penumpang. Angka ini meningkat daripada tahun lalu di hari yang sama yang sebesar 129.538 penumpang.

H-4 atau Minggu (3/3) jumlah penumpang yang menyeberang dari Bali ke Jawa atau sebaliknya mencapai 37.619 orang. Jumlah tersebut kemudian meningkat di H-3 dengan angka 39.003 orang. H-2 mengalami peningkatan tajam hingga dua kali lipatnya sebesar 60.921 orang.