Brilio.net - Kamis (7/3), seluruh umat Hindu di Indonesia merayakan Hari Raya Nyepi. Hari Raya ini identik dengan dimatikannya lampu dan segala yang bercahaya. Tak mengherankan bila ribuan lampu di Bali sebagai pulau dengan penduduk Hindu terbanyak, dipadamkan.

Namun di sisi lain, bisa saja ada beberapa orang yang fobia gelap (nyctophobia), bersamaan Nyepi berlangsung.

Penderita nyctophobia biasanya membatasi aktivitas, menghindari kondisi tertentu, serta mengalami kecemasan dalam kondisi pencahayaan minim. Kecemasan ini bisa ditandai dengan meningkatnya detak jantung, berkeringat, atau bisa juga gemetar.

Dilansir Brilio.net dari liputan6, ketakutan yang dialami penderita nyctophobia mungkin tidak berkaitan langsung dengan kegelapan, melainkan 'bahaya' yang tidak diketahui saat berada dalam kegelapan.

"Ketakutan jenis ini biasa dimanfaatkan pembuat film horor maupun thriller, yang menggunakan kegelapan untuk menakuti-nakuti penontonnya," papar Nabila Viera Yovita, salah satu tim dokter situs KlikDokter, sebagaimana dikutip Brilio.net dari liputan6, Kamis (7/3).

Nabila melanjutkan menjelaskan beberapa kiat untuk mengurangi rasa rakut terhadap kegelapan saat Hari Raya Nyepi.

1. Berkumpul bersama keluarga.

Dengan berkumpul dan mengobrol dengan keluarga, akan mengurangi sensasi rasa takut gelap. Selain itu, juga membuatmu tidak merasa sendirian.

2. Makan bersama.

Momen makan bersama keluarga, kerabat, atau kawan akan menambah keakraban satu sama lain, yang mungkin selama ini kurang intens.

3. Istirahat.

Momen Nyepi membawa keuntungan tersendiri, salah satunya kamu bisa istirahat dengan lebih tenang, tentram, dan nyaman tanpa suara bising.

Apalagi ketika Nyepi, umat Hindu sendiri juga tidak boleh bekerja, beraktivitas di luar rumah, maupun bepergian, sehingga bisa menjadi ajang istirahat dan fokus beribadah.