"Mungkinkan ini karena kebaikanmu membelikan baju lebaran kepada anak-anak yatim itu. Atau karena kebaikanmu ngasih thr dari uangmu sendiri ke satpam-satpamn itu ril? Mungkinkah ini pahala kesabaranmu, saat tidak semua maumu kami belikan walau kami mampu, sehingga kamu harus bekerja sambilan sambil kuliah Ril?" tambahnya.

Sebagai orang tua, Kang Emil pun masih berharap untuk bisa melihat putranya walau dalam kondisi apa pun. Hingga kini, pihak otoritas Swiss pun masih terus mengupayakan untuk menemukan Eril.

"Sungguh, kamu diam-diam ternyata sudah menyiapkan bekal untuk pejalanan pulang itu Ril. Masya Allah. Dan tenanglah dimanapun kamu berada Ril. Sesungguhnya, Ridhallahu lil ridhawalidain. Ridha Allah akan menyertaimu sekarang, karena kami kedua orang tuamu sudah ikhlas dan ridha melepas kepulanganmu. Walau suatu saat nanti kami ingin berseru, "Allahu Akbar!", jika suatu hari Allah ijinkan pertemukan kami dengan jasadmu," tutup Kang Emil.